Articles by "Olahraga"

Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan

PADANG 13 JUNI 2025 - Di bawah bias cahaya sore yang memantul lembut di permukaan rumput sintetis, sebuah pemandangan yang sarat makna terhampar di Padang. Sesosok pria dengan seragam kuning-hitam bergaris horisontal bergerak lincah, memancarkan fokus dan ketegasan dalam setiap langkahnya. Nomor punggung delapan tersemat jelas di celana hitamnya, sementara nama "JANSE" terpampang gagah di dada, seolah menegaskan identitasnya di tengah lapangan. Sebuah bola bundar berwarna kuning dengan logo khas tergeletak tak jauh dari sepatu putihnya, menanti sentuhan dan arahan. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Mastilizal Aye, tampak bukan hanya sekadar bermain, melainkan sedang merangkai strategi, seolah setiap gerakan adalah bagian dari sebuah narasi yang lebih besar. 

Namun, esensi sejati sepak bola, ternyata, jauh melampaui aksi fisik dan keringat yang mengucur di lapangan hijau. Sosok penting di balik layar olahraga ini, Mastilizal Aye, yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Padang, mengungkapkan sebuah filosofi yang begitu mendalam, sebuah kebijaksanaan yang sepatutnya menjadi pedoman bagi setiap insan sepak bola: "SEPAKBOLA DIMAINKAN DENGAN KEPALA, KAKI MU HANYALAH ALATNYA."

Kalimat tersebut bukan sekadar untaian kata bijak yang dilemparkan ke udara. Ia adalah sebuah panduan fundamental yang seharusnya meresapi setiap pemain, pelatih, bahkan para penggemar fanatik sekalipun. Dalam dunia yang sering kali terobsesi dengan kecepatan lari yang memukau, kekuatan tendangan yang menggelegar, atau kelincahan dribel yang mempesona, Mastilizal Aye dengan tegas mengingatkan kita: sesungguhnya, otaklah yang menjadi "otot" paling krusial dalam permainan ini.

Ambillah sejenak waktu untuk mengamati para pemain profesional di lapangan. Mungkin sekilas, mata kita hanya akan tertuju pada kakinya yang menggerakkan bola dengan lincah, berlari tanpa henti, atau melakukan operan yang presisi. Namun, di balik setiap gerakan yang terlihat itu, pastilah ada rangkaian pemikiran yang cepat dan jernih yang sedang berlangsung di dalam benak mereka. Di mana posisi rekan setim yang paling strategis? Bagaimana cara mengantisipasi gerakan lawan yang licin? Kapan waktu yang paling tepat untuk melancarkan serangan mematikan atau beralih ke mode bertahan yang kokoh? Bahkan, bagaimana membaca alur permainan secara keseluruhan dan menemukan celah yang tak terlihat oleh mata biasa? Kaki-kaki itu, meskipun vital, hanyalah alat yang melaksanakan instruksi, tetapi kepala dan otaknya adalah "arsitek" di balik setiap keputusan, setiap manuver.

Filosofi yang diusung oleh Mastilizal Aye ini menemukan relevansinya yang paling tajam dalam sepak bola modern. Di era sekarang, di mana analisis taktik menjadi begitu mendalam, pengambilan keputusan harus dilakukan dalam sepersekian detik, dan kecerdasan permainan seringkali menjadi penentu kemenangan. Sebuah tendangan roket yang menghujam gawang mungkin memukau dan mengundang decak kagum, tetapi sebuah umpan terobosan cerdas yang secara brilian membuka pertahanan lawan seringkali jauh lebih berharga, menciptakan peluang gol yang tak terbantahkan.

Pernyataan Mastilizal Aye ini tidak hanya menegaskan pentingnya strategi dan kecerdasan dalam permainan, tetapi juga secara tidak langsung mencerminkan etos yang ingin ditanamkan Askot PSSI Padang kepada para pemain dan komunitas sepak bola di kota ini. Bahwa sepak bola bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, melainkan juga tentang kecerdasan taktis, visi yang luas, dan mentalitas juara yang tak kenal menyerah.

Gambar ini, meskipun hanya sepotong narasi visual, mengandung pesan yang begitu kuat: di Padang, di bawah arahan seorang pemimpin berwawasan seperti Mastilizal Aye, sepak bola dimainkan dengan hati yang penuh semangat, jiwa yang menggebu, dan yang terpenting, dengan kepala yang berpikir jernih. Kaki-kaki ini hanyalah penari yang anggun, mengikuti irama musik strategi yang dimainkan dengan sempurna di dalam pikiran. (And) 

PADANG -  Di bawah langit biru cerah Lapangan Sekora Tabing, denyut komunitas tenis Padang terasa begitu hidup pada Selasa (13/5/2025). Di tengah semangat kebersamaan berbagai perkumpulan seperti PTC dan Dragon Tennis Club, tersaji sebuah partai puncak persahabatan yang menarik perhatian, mempertemukan sosok akademisi terkemuka dengan pentolan organisasi tenis lokal.

Adalah Prof. Ahmad Wira, Calon Rektor UIN Imam Bonjol, yang menggandeng petenis kawakan dari PTC, Dr. Hamdi. Keduanya bersiap meladeni tantangan dari pasangan tangguh, Ketua Pelti Kota Padang, Dr. Endrizal, yang berduet dengan Fadly. Aroma kompetisi sehat dan penuh sportivitas pun langsung menyeruak di udara Lapangan Sekora yang ikonik.

Sejak bola pertama dipukul, pertandingan ganda ini berlangsung dalam tensi seimbang. Reli-reli panjang saling berbalas, menunjukkan kualitas permainan kedua pasangan. Namun, sengatan matahari yang cukup terik siang itu memaksa pertandingan dihentikan sejenak untuk memberikan kesempatan pemain beristirahat, dengan skor sementara 5-3 keunggulan untuk pasangan Prof. Ahmad Wira/Dr. Hamdi.

Selepas jeda, atmosfer pertandingan kian memanas. Strategi diatur ulang, pukulan-pukulan presisi dilepaskan, dan setiap poin diperebutkan dengan gigih. Sorak sorai penonton setia yang memadati pinggir lapangan turut menambah semangat para pemain. Dalam duel penuh determinasi ini, akhirnya pasangan Calon Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Ahmad Wira, bersama rekannya, Dr. Hamdi, berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 8-5.

Kemenangan ini bukan sekadar hasil akhir di papan skor, melainkan cerminan semangat persahabatan dan geliat olahraga tenis di Ranah Minang. Turut menyaksikan langsung kemeriahan laga puncak persahabatan ini adalah Ketua Pelti Pengprov Sumbar, Prof. Syahrial Bakhtiar, bersama tokoh dan pegiat tenis lainnya seperti Prof. Ardipal, Dian Anjasmara, dan Suardi. Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya acara ini sebagai ajang silaturahmi dan pembinaan komunitas tenis di Padang.

Lapangan Tenis Sekora yang berlokasi di kawasan Pasir Putih Tabing memang telah menjelma menjadi jantung aktivitas tenis kota ini. Tak pernah sepi, bahkan di hari libur sekalipun, lapangan ini menjadi saksi bisu lahirnya bakat-bakat baru dan terjalinnya ikatan persaudaraan melalui olahraga raket. Pertandingan persahabatan ini pun menambah catatan manis dalam geliat komunitas tenis yang terus tumbuh subur di bawah langit cerah Kota Padang. (And/Adi K) 

PESISIR SELATAN - Riuh rendah sorak sorai dan tepuk tangan membahana di lapangan bola voli Nagari Kambang Barat pada Minggu sore (11/5). Bukan sekadar pertandingan biasa, momen tersebut menandai puncak sekaligus penutupan Turnamen Bola Voli Putra dan Putri antar Kampung se-Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir, dan Sutera yang telah bergulir, menjalin silaturahmi dan sportivitas di antara generasi muda.

Acara penutupan ini terasa istimewa dengan kehadiran Anggota DPRD Pesisir Selatan Dapil III, Muhammad Darda. Beliau tidak datang sendiri, melainkan didampingi oleh Wali Nagari Kambang Barat, Ketua Pemuda Nagari, Kepala Kampung Pasar Kambang, serta para tokoh masyarakat yang berbaur erat dengan ratusan warga yang antusias memadati area lapangan sejak sore hari. Kehadiran para pejabat dan tokoh ini seolah menjadi simbol dukungan penuh terhadap geliat positif kepemudaan di akar rumput.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Muhammad Darda menegaskan bahwa dukungannya terhadap kegiatan olahraga di tingkat kampung seperti turnamen ini bukanlah seremonial belaka. "Ini adalah wujud nyata dari kerja kami sebagai wakil rakyat di daerah," ujarnya, suaranya lantang disambut anggukan warga. Ia menekankan bahwa turnamen ini jauh melampaui sekadar ajang meraih kemenangan atau kekalahan. "Lebih dari itu, ini adalah bentuk kepedulian bersama kita terhadap masa depan generasi muda Pesisir Selatan," tambahnya.

Darda mengungkapkan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan energi dan bakat mereka secara positif, menjauhkan diri dari godaan narkoba dan pengaruh buruk lainnya yang mengintai. "Kami ingin anak-anak muda kita punya ruang yang aman dan positif untuk berekspresi dan mengembangkan diri," tuturnya. Ia pun memberikan jaminan bahwa pemerintah daerah dan DPRD akan terus hadir dan memberikan dukungan berkelanjutan untuk kegiatan-kegiatan positif kepemudaan dan olahraga di masa mendatang.

Politisi ini juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebijakan serta alokasi anggaran yang memihak pada pengembangan potensi kepemudaan dan olahraga di Pesisir Selatan, terutama bagi nagari-nagari yang aktif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pembinaan generasi muda.

Semangat positif turnamen ini juga diamini oleh Syaprianto, M.Pd, sosok yang dikenal sebagai penggagas dan penggiat olahraga di wilayah tersebut. Dalam pesannya, Syaprianto mengingatkan kembali esensi dari turnamen ini. "Ini bukan soal siapa yang menang atau kalah di lapangan, tapi bagaimana kita bersama-sama menjaga arah dan masa depan pemuda kita," tegasnya. Ia tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras, para donatur yang telah berkontribusi, serta secara khusus mengapresiasi dukungan dari Muhammad Darda. "Semoga semangat kebersamaan dan pembinaan ini terus hidup dan menular ke nagari-nagari lainnya," pungkasnya, menutup rangkaian acara penutupan turnamen yang meriah dan penuh makna ini. (Adi) 

PADANG PARIAMAN - Semangat pelestarian budaya dan olahraga tradisional terpancar jelas di Kenagarian Paguah, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (5/4/2025). Acara pacu kuda yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk H. Sagi, menjadi sorotan utama dalam upaya melestarikan tradisi daerah.

Keakraban antara Bupati Padang Pariaman, Jhon Kennedy Aziz, dan H. Sagi terlihat jelas dalam acara tersebut. Di sela-sela penyerahan hadiah kepada para pemenang, keduanya terlihat bercengkrama. H. Sagi, seorang tokoh masyarakat Sumatera Barat, memberikan dukungan finansial sebesar Rp 50 juta untuk mendukung pelaksanaan acara pacu kuda.

"Pacu kuda adalah bagian dari warisan budaya kita," ujar H. Sagi, menekankan pentingnya pelestarian tradisi ini. Ia menambahkan bahwa tradisi pacu kuda memiliki nilai budaya dan potensi pariwisata yang besar, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Bupati Padang Pariaman menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada H. Sagi atas kehadiran dan bantuan yang diberikan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, menjadi faktor penting dalam upaya pelestarian tradisi ini.

Acara pacu kuda ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai budaya dan mempromosikan potensi pariwisata daerah. Selain H. Sagi dan Bupati Padang Pariaman, acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumbar, Anggota DPR RI Padang Pariaman, Ketua DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Kasdim 0308/Pariaman, unsur Forkopimda Kabupaten Padang Pariaman, dan seluruh unsur Forkopimca Kecamatan VII Koto. (And) 

SUMBAR - Kenagarian Paguah, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (5/4/2025), menjadi saksi bisu kebangkitan tradisi pacu kuda yang telah lama dinantikan. Sorak sorai penonton, derap langkah kuda yang gagah, dan semangat para joki menyatu dalam harmoni yang membangkitkan kenangan masa lalu. Acara ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga perayaan budaya yang mengakar kuat di tanah Minangkabau.

Di tengah keramaian, hadir sosok-sosok penting yang memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian tradisi ini. H. Arizal Aziz (JO SAL), anggota DPR RI Komisi 13 Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Sumbar 2, bersama sang istri, turut merasakan atmosfer kebersamaan yang hangat. Kehadirannya menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian budaya daerah.

Keakraban antara Bupati Padang Pariaman, Jhon Kennedy Aziz, dan H. Arizal Aziz terlihat jelas. Keduanya larut dalam suasana acara, bercengkrama, dan memberikan semangat kepada para peserta. Di momen penyerahan hadiah, senyum dan tawa mereka mencerminkan kebahagiaan atas suksesnya acara ini.

Dukungan finansial sebesar Rp 25 juta dari H. Arizal Aziz, seorang anggota DPR RI, menjadi suntikan semangat bagi kelangsungan tradisi pacu kuda. Bantuan ini bukan hanya materi, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

"Pacu kuda adalah bagian dari warisan budaya kita," tegas H. Arizal Aziz, mengingatkan akan pentingnya melestarikan tradisi ini. Ia melihat potensi besar pacu kuda dalam mengembangkan pariwisata daerah. "Tradisi ini memiliki nilai budaya dan potensi pariwisata yang besar, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan," tambahnya.

Bupati Jhon Kennedy Aziz menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada H. Arizal Aziz, atas kehadiran dan dukungan yang diberikan. Baginya, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, adalah kunci keberhasilan pelestarian tradisi ini.

Acara pacu kuda ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai budaya dan mempromosikan potensi pariwisata daerah. Kehadiran Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumbar, Anggota DPR RI Padang Pariaman, Ketua DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Kasdim 0308/Pariaman, unsur Forkopimda Kabupaten Padang Pariaman, dan seluruh unsur Forkopimca Kecamatan VII Koto, semakin menambah semarak acara ini.

Gemuruh kuda pacu di Paguah bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga tentang semangat kebersamaan, pelestarian budaya, dan harapan akan masa depan pariwisata daerah yang lebih cerah. (And) 

PADANG - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar mendukung 55 atlet disabilitas yang tergabung dalam Spesial Olympics Indonesia (SOIna) Kota Padang yang akan melaju menuju Pekan SoIna Daerah (PeSODa) Sumbar 2024.

Saat disambangi Pengurus SOIna Kota Padang di kediaman resminya, Kamis, (18/7/2024), Andree menyebut Pemko selalu hadir untuk anak berprestasi dan berbakat di berbagai bidang terutama olahraga. Ia berharap, bakat yang dimiliki anak disabilitas di SOIna mampu membanggakan dan mengharumkan Kota Padang.


"Kita akan dukung dan sokong anak-anak SOIna untuk terus menorehkan prestasi di bidang olahraga. Inilah kesempatan bagi kita untuk menyalurkan rasa percaya diri mereka dengan bakat yang dimiliki," ucapnya didampingi Asisten II Didi Aryadi dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Afriadi. 


Lebih lanjut, Ketua Umum SOIna Kota Padang Anita Ratnasari menuturkan PeSODa bakal digelar pada 3-4 Agustus 2024 mendatang di Padang. Pihaknya telah mempersiapkan atlet yang berprestasi agar bisa menembus Pekan SOIna Nasional (PeSONas) 2026 nanti. 


"Terima kasih atas dukungan Pemko Padang yang telah hadir memberikan semangat kepada anak-anak SOIna. Semoga ke depan semakin berprestasi," ujarny.


Di sisi lain, Wakil Ketua I SOIna Kota Padang Nadianto Helmi menyampaikan cabang olahraga yang akan dipertandingkan nantinya yaitu atletik, renang, lompat jauh, lempar bola, basket voli, tennis meja, senam ritmik, dan futsal. (DA/Taufik)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.