Articles by "Polisi"

Tampilkan postingan dengan label Polisi. Tampilkan semua postingan

Di bawah terik matahari Padang yang menyengat, sebuah drama perebutan tanah kembali terulang. Kamis, 12 Juni 2025, bukan hanya tanggal biasa, melainkan hari di mana putusan damai sebuah perkara perdata berujung pada pengamanan eksekusi yang melibatkan puluhan aparat dan pihak-pihak bersengketa. Di Jalan Dr. M. Hatta Rt. 03 RW. 02 Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh, hamparan tanah seluas 29.000 meter persegi menjadi saksi pertarungan hak dan klaim.

Objek eksekusi ini, yang telah memiliki Sertifikat Hak Milik No. 789 atas nama Amar Manggulung Alam, awalnya merupakan lahan sengketa antara Xaveriandi Sutanto sebagai pemohon eksekusi dan Tawanus serta kawan-kawan sebagai termohon. Meskipun putusan damai telah dicapai, dan Tawanus telah menerima putusan tersebut, rupanya ada pihak lain yang enggan beranjak. Rusdi Coa, beserta kaumnya dari Suku Jambak, yang selama ini mendiami dan menguasai lahan tersebut, menjadi batu sandungan utama dalam pelaksanaan eksekusi ini.

Pagi itu, sekitar pukul 09.00 WIB, suasana di lokasi mulai menghangat. Petugas keamanan, dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polresta Padang, telah bersiaga penuh. Di antara kerumunan aparat berseragam, tampak pula pihak-pihak yang berkepentingan: Xaveriandi Sutanto, juru sita PN Padang H. Hendri, Tawanus, Rusdi Coa dan kaumnya yang penuh penolakan, perwakilan BPN Kota Padang, hingga Ketua RT setempat, Ibu Neni.

Rangkaian peristiwa berlangsung dramatis. Kanit IV Sat Intelkam Polresta Padang, IPDA Undrianto, SE, mencoba melakukan pendekatan persuasif. Ia berbicara kepada Tawanus dan kaum Rusdi Coa, meminta mereka untuk tidak bertindak anarkis. Namun, argumen klasik kembali diangkat: objek tanah masih dalam proses bantahan di Pengadilan Tinggi. Kilas balik sejarah sengketa seolah terulang, membayangi setiap langkah yang diambil.

Pukul 10.20 WIB, sebuah adegan tak terduga terjadi. Seorang pria bernama Khairudin, mengaku sebagai Tim Penyelesaian Perkara, muncul dan langsung memasang spanduk "Bantahan Eksekusi" dengan nomor perkara 84/PDT BTH/2025/PN PDG. Sebuah manuver yang jelas menunjukkan perlawanan.

Tak lama setelah itu, pukul 10.25 WIB, pasukan pengamanan dan perwakilan Pengadilan Negeri Padang tiba di lokasi. Lima menit kemudian, apel pengamanan eksekusi digelar di Lapangan Apel Mapolresta Padang, dipimpin oleh Kasubag Kerma AKP Dwi Rosdianto. Ini adalah sinyal bahwa eksekusi akan tetap berjalan sesuai rencana.

Juru sita tanah Pengadilan Negeri Padang, H. Hendri, memanggil para pihak dan perangkat warga. Pembacaan penetapan eksekusi pun dilakukan, sebuah formalitas yang menegaskan legalitas tindakan hari itu. Namun, perlawanan belum usai. Pukul 10.53 WIB, Khairudin kembali muncul, mendesak penundaan eksekusi dengan alasan yang sama. Namun, juru sita dengan tegas menyatakan bahwa eksekusi harus dilaksanakan sesuai Putusan Damai Perkara Perdata No. 178/Pdt.G/2021/PN.Pdg.

Langkah-langkah eksekusi pun dimulai. Pukul 11.07 WIB, penunjuk batas dan pengukuran objek tanah dilakukan oleh pihak pemohon, didampingi juru sita dan BPN Kota Padang. Ini adalah momen krusial, di mana batas-batas kepemilikan yang sah ditegaskan. Setelah itu, pada pukul 14.20 WIB, pagar dan pancang batas mulai dipasang oleh tukang dari pihak pemohon, secara fisik menandai wilayah yang kini berada di bawah hak milik Xaveriandi Sutanto.

Pukul 15.29 WIB, momen penyerahan objek secara resmi kepada pemohon dilakukan oleh juru sita. Ini adalah puncak dari seluruh proses hukum yang panjang. Terakhir, pada pukul 15.40 WIB, apel konsolidasi yang dipimpin oleh Kasat Samapta Polresta Padang AKP Budi Setiawan, S.H, menandai berakhirnya operasi.

Meskipun selama proses eksekusi, kaum Rusdi Coa dan pihak Tawanus, yang berjumlah sekitar 25 orang, terus berupaya menghalangi, personel pengamanan dari Polresta Padang berhasil meredam setiap potensi kericuhan. Pukul 15.50 WIB, kegiatan pengamanan eksekusi dinyatakan selesai. Situasi di lokasi, meskipun sempat tegang, akhirnya aman dan kondusif.

Kisah di Kapalo Koto inj menjadi cerminan betapa rumitnya penyelesaian sengketa tanah di Indonesia. Di satu sisi, ada keadilan yang harus ditegakkan melalui putusan pengadilan. Di sisi lain, ada ikatan historis dan klaim adat yang kerap menjadi alasan perlawanan. Pengamanan eksekusi ini bukan hanya tentang pemindahan kepemilikan, melainkan juga tentang upaya menjaga stabilitas dan ketertiban di tengah konflik kepentingan yang seringkali mendalam. (M) 

PADANG - 14 APRIL 2025 – Suasana hangat mewarnai Warung Cokro di Padang Selatan pada Senin siang. Di sana, Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta M.Si., CSFA., Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, duduk berbaur dengan para jurnalis dari berbagai media cetak dan elektronik. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah forum untuk berbagi kisah sukses dan tantangan yang dihadapi selama 100 hari kepemimpinannya di ranah Minang.

Dalam rentang waktu yang terbilang singkat, Irjen Pol Gatot telah menorehkan tinta emas dalam upaya menciptakan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat Sumatera Barat. Angka kriminalitas yang meresahkan, belenggu penyalahgunaan narkoba yang mencengkeram, serta aksi-aksi tawuran dan balap liar yang kerap mengganggu ketenangan, perlahan namun pasti menunjukkan penurunan yang signifikan.

"Alhamdulillah," ucap Kapolda Gatot dengan nada syukur, "lewat upaya yang telah kita lakukan, aksi tawuran dan balap liar yang selama ini sering kali terjadi setelah Tarawih di bulan suci Ramadhan, tidak lagi kita dengar." Kalimat ini bukan sekadar klaim, melainkan cerminan dari kerja keras dan strategi jitu yang telah diterapkan.

Salah satu kunci keberhasilan ini terletak pada peluncuran Program Unggulan "Sumbar Zero Tawuran dan Balap Liar." Program ini bukan hanya sekadar slogan, namun diimplementasikan melalui serangkaian tindakan nyata, termasuk peningkatan Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Lebih dari itu, sentuhan humanis juga menjadi bagian penting melalui program "Siswa Sahabat Kapolda," yang berhasil merangkul para pelajar dan menanamkan kesadaran akan bahaya tindakan anarkis tersebut.

Namun, di balik penurunan angka kriminalitas, terselip sebuah ironi yang menjadi perhatian serius Kapolda Gatot. Fenomena pelajar putus sekolah yang justru rentan terjerumus dalam lingkaran kejahatan menjadi alarm bagi masa depan generasi muda. Dengan sigap, ia memerintahkan seluruh jajaran Bhabinkamtibmas untuk melakukan pendataan By Name By Address. Hasilnya sungguh mencengangkan, ribuan anak putus sekolah yang selama ini luput dari perhatian teridentifikasi.

"Hasilnya ada ribuan orang anak putus sekolah yang selama ini tidak tersentuh. Mereka baru tersentuh setelah ditangkap," ungkap Irjen Pol Gatot dengan nada prihatin. Situasi ini segera ia sampaikan kepada Gubernur dan Walikota, menyadari bahwa penanganan masalah ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. "Persoalan ini memang harus diselesaikan bersama-sama. Semua harus bergerak untuk menyelematkan generasi muda kita ini," tegasnya. Rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Kota pun segera diagendakan untuk mencari solusi komprehensif.

Perjalanan memberantas kejahatan tidak berhenti pada tawuran dan balap liar. Peredaran narkoba yang sempat menempatkan Sumatera Barat di peringkat keenam nasional sebagai provinsi dengan tingkat penyalahgunaan tertinggi, juga menjadi fokus utama. Melalui upaya pemberantasan yang masif, pencegahan yang gencar, serta pelibatan aktif tokoh masyarakat melalui Gerakan Subuh Berjamaah (GSB), angka penyalahgunaan narkoba berhasil ditekan hingga ke posisi 15 tingkat nasional versi Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Saat ini hampir 80 persen tahanan di Sumbar adalah pelaku Narkoba," ungkap Kapolda, menggambarkan betapa seriusnya ancaman narkoba bagi masyarakat. Ia menyadari bahwa penindakan hukum semata tidak akan menyelesaikan akar permasalahan. Oleh karena itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diperkuat, terutama dalam memberdayakan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di tingkat Nagari. "Ujung tombak penuntasan penyakit masyarakat ini adalah Nagari," tandasnya, meyakini bahwa kearifan lokal dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat.

Komitmen Polda Sumbar di bawah kepemimpinan Irjen Pol Gatot tidak hanya terbatas pada kejahatan konvensional. Judi online dan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak mental masyarakat dan lingkungan hidup juga menjadi target operasi. Dalam penindakan PETI, Kapolda telah menginstruksikan jajarannya untuk memetakan seluruh Wilayah Tambang Rakyat (WTR) potensial dan mengawal proses pengajuannya kepada Kementerian ESDM. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil pertambangan, sekaligus memastikan praktik pertambangan yang ramah lingkungan.

Di akhir pertemuan, Irjen Pol Gatot menegaskan bahwa Polda Sumbar akan bekerja all out untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap program-program nasional seperti Ketahanan Pangan, tiga juta rumah bersubsidi, hingga menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.

Seratus hari kepemimpinan Irjen Pol Gatot di Sumatera Barat bukan hanya sekadar catatan waktu, melainkan sebuah babak baru dalam upaya menciptakan ketertiban dan keamanan. Dengan pendekatan yang humanis, kolaboratif, dan berbasis pada kearifan lokal, ia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk merajut ketenangan dan kesejahteraan bagi masyarakat ranah Minang. Perjalanan ini tentu masih panjang, namun fondasi yang kuat telah diletakkan, memberikan harapan akan Sumatera Barat yang lebih aman dan damai di masa depan. (A/M) 

Teks foto: Serah terima jabatan (sertijab) Kapolresta Padang dari Kombes Pol Ferry Harahap kepada AKBP Apri Wibowo berlangsung di lantai empat Mapolda Sumatera Barat, Senin (14/4/2025)

HARIANPADANG – AKBP Apri Wibowo resmi menggantikan Kombes Pol Ferry Harahap sebagai Kapolresta Padang dalam upacara serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di lantai empat Mapolda Sumatera Barat (Sumbar), Senin (14/4/2025).

Prosesi sertijab tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. Dalam sambutannya, Irjen Gatot menyampaikan bahwa mutasi merupakan bagian dari kebijakan organisasi dalam rangka penyegaran dan pembinaan karir di tubuh Polri.

“Mutasi adalah kebijakan pimpinan dalam rangka penyegaran dan pembinaan karir di lingkungan personel Polri,” ujar Kapolda.

Kapolda Sumbar juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kombes Pol Ferry Harahap atas dedikasi dan pengabdiannya selama menjabat Kapolresta Padang.

“Saya, Kapolda Sumbar, beserta seluruh jajaran dan Bhayangkari Polda Sumbar, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kombes Pol Ferry Harahap atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di Polresta Padang,” ucapnya.

Kepada pejabat baru, AKBP Apri Wibowo, Irjen Gatot menyampaikan ucapan selamat sekaligus amanat untuk segera beradaptasi dan membawa inovasi dalam pelaksanaan tugas.

“Dengan bekal pengalaman saudara dalam penugasan sebelumnya, besar harapan kami agar saudara dapat menjalankan tugas dengan baik, sesuai harapan institusi Polri dan masyarakat,” tambahnya.

Kapolda juga menekankan pentingnya profesionalisme dan moralitas tinggi dalam menjalankan tugas, serta mendorong peningkatan kesiapsiagaan operasional di wilayah hukum Polresta Padang.

“Laksanakan tugas dan wewenang Polri secara profesional, proporsional, dan objektif, berlandaskan kode etik profesi serta moralitas tinggi. Masyarakat mendambakan rasa aman dan nyaman—itulah amanah yang harus kita penuhi bersama,” tegasnya.(Bud)

PADANG PARIAMAN - Semangat pelestarian budaya dan olahraga tradisional tampak semarak di Kenagarian Paguah, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, pada Sabtu (05/04/2025) dengan digelarnya acara pembukaan pacu kuda. Kehadiran Kapolda Sumatera Barat, Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, menjadi bukti nyata dukungan kepolisian terhadap kegiatan budaya dan keamanan masyarakat.

Kehadiran Kapolda Sumbar dalam acara ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan menunjukkan komitmen kuat kepolisian dalam mendukung pelestarian tradisi pacu kuda sebagai bagian dari warisan budaya dan potensi pariwisata daerah, serta memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh peserta dan penonton selama acara berlangsung.

Selain Kapolda Sumbar, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Machfud, S.E.,M.Si., Gubernur Sumatera Barat, anggota DPR RI perwakilan Padang Pariaman, Bupati Padang Pariaman, ketua DPRD Kab. Padang Pariaman, Kasdim 0308/Pariaman, unsur forkopimda Kab. Padang Pariaman, panitia acara, serta unsur Forkopimca Kab. VII Koto.

Bupati Padang Pariaman, Bapak Jhon Kennedy Aziz, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini setelah lapangan pacuan kuda tidak beroperasi selama sembilan tahun. "Maka dari itu kami segenap pemerintah terkait bekerjasama dengan seluruh stakeholder, sponsor dan segenap tokoh masyarakat alim ulama di Kabupaten Padang Pariaman masih dalam suasana Lebaran kami menggelar event pacu kuda ini bukan hanya tentang sebuah pertandingan saja akan tetapi untuk ajang silaturahmi dan membangkitkan salah satu tradisi khas Padang Pariaman yang dilaksanakan pada tahun 2025 ini," ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansyarullah, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara berbagai instansi di tingkat kabupaten dan provinsi. Beliau juga menambahkan bahwa momen Lebaran ini dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tradisi, ekonomi, dan pariwisata di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman.

Bupati Padang Pariaman pun menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran seluruh tamu undangan dalam acara pembukaan event pacu kuda di Kenagarian Paguah tersebut. Diharapkan, acara ini dapat menjadi momentum kebangkitan kembali tradisi pacu kuda di Padang Pariaman dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. (Jr)

PADANG - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) meningkatkan kesiapsiagaan pengamanan pasca-libur Hari Raya Idul Fitri dengan fokus utama pada keamanan tempat wisata dan kelancaran arus balik. Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya S. S. M. Tr.A.P., menyatakan bahwa personel gabungan telah disiagakan untuk memastikan kenyamanan masyarakat yang masih menikmati liburan dan yang akan kembali ke daerah masing-masing.

"Kami memastikan pengamanan di tempat-tempat wisata tetap optimal karena masih banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berlibur. Selain itu, kesiapan arus balik menjadi prioritas agar perjalanan masyarakat tetap aman dan lancar," ujar Kombes Pol Susmelawati Rosya di Padang, Kamis (3/4/2025).

Menurutnya, Polda Sumbar telah menempatkan sejumlah personel di berbagai titik strategis, terutama di kawasan wisata yang ramai dikunjungi dan sepanjang jalur utama arus balik. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan dan memastikan kelancaran lalu lintas bagi para pemudik.

Selain fokus pada pengamanan wisata dan arus balik, Polda Sumbar juga tetap mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam. Mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan berpotensi hujan lebat serta longsor di beberapa wilayah Sumatera Barat, kepolisian telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan.

"Kami juga menyiagakan personel untuk penanganan potensi bencana alam. Koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan agar jika terjadi situasi darurat, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif," tambah Kabid Humas.

Polda Sumbar mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati selama beraktivitas, baik saat berwisata maupun dalam perjalanan arus balik. Masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan posko-posko pengamanan dan pelayanan yang telah disediakan di sepanjang jalur utama jika membutuhkan bantuan atau informasi.

Dengan kesiapan personel dan koordinasi lintas instansi ini, Polda Sumbar berharap masyarakat dapat menikmati sisa masa libur dengan aman dan nyaman, serta perjalanan arus balik dapat berjalan lancar dan kondusif.

Editor: Andarizal

PADANG - 2 APRIL 2025 - Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) mencatat adanya penurunan signifikan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah provinsi tersebut selama periode mudik Lebaran 2025. Sebanyak 21.261 kendaraan tercatat melintasi perbatasan Sumbar, menunjukkan penurunan dibandingkan angka 31.954 kendaraan pada momen mudik Lebaran tahun sebelumnya (2024).

Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, menyampaikan informasi ini di Padang, Rabu (2/4/2025). Ia menjelaskan bahwa data tersebut dihimpun dari pencatatan di berbagai titik perbatasan provinsi yang dijaga ketat oleh jajaran kepolisian.

"Berdasarkan pencatatan di perbatasan provinsi Sumbar, jumlah kendaraan yang masuk mencapai 21.261 kendaraan," ujar Kapolda Gatot.

Lebih lanjut, Kapolda merinci bahwa Polda Sumbar memiliki lima Kepolisian Resor (Polres) yang menjadi garda terdepan dalam memantau arus kendaraan yang masuk dari provinsi tetangga. Polres Pesisir Selatan menjadi gerbang utama bagi pemudik yang datang dari arah Bengkulu. Sementara itu, Polres Pasaman menyambut kendaraan dari Sumatra Utara dan sekitarnya. Bagi para pemudik yang bergerak dari arah Riau dan provinsi lainnya, pintu masuk utama adalah wilayah hukum Polres Lima Puluh Kota. Dua Polres lainnya, Dharmasraya dan Solok Selatan, turut memantau dan mencatat kendaraan yang masuk dari arah Jambi dan sebagian Riau.

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa kendaraan roda empat masih mendominasi arus mudik yang memasuki Sumatra Barat. Meskipun terjadi penurunan jumlah kendaraan secara keseluruhan, kepadatan di beberapa titik masih menjadi perhatian pihak kepolisian.

"Memang ada beberapa titik yang menjadi perhatian karena masih sering terjadi kemacetan seperti di jalur Padang Pariaman ke Bukittinggi," ungkap Kapolda. Jalur ini memang dikenal sebagai salah satu jalur utama yang menghubungkan dua kota besar di Sumbar dan kerap mengalami peningkatan volume kendaraan, terutama saat musim libur panjang seperti Lebaran.

Menyikapi kondisi tersebut, Irjen. Pol. Gatot Tri Suryanta mengimbau kepada seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik untuk tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan tidak memaksakan diri untuk terus berkendara jika sudah merasa lelah.

"Kami mengimbau para pengendara agar selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, dan tidak perlu memaksakan diri jika kondisi tubuh sudah lelah. Manfaatkan pos-pos polisi yang tersedia untuk beristirahat sejenak," pesannya.

Di tengah arus mudik yang terpantau lancar, sejumlah pemudik menyampaikan apresiasi atas kinerja aparat kepolisian di Sumatra Barat. Ririn (34), seorang pemudik asal Surabaya, berbagi pengalamannya. "Sumbar memang keren, meskipun ada sedikit kemacetan, petugas polisi sangat sigap mengatur lalu lintas. Alhamdulillah, kemacetan bisa segera teratasi," ungkapnya.

Senada dengan Ririn, Raju (24), pemuda asal Bukittinggi yang merantau ke Jakarta, juga memberikan pujian. Ia mengaku sangat terbantu dengan keberadaan posko pengamanan Lebaran. "Saat saya lelah mengemudi dan memutuskan untuk beristirahat di posko polisi, saya disambut dengan ramah. Pokoknya, jajaran Polda Sumbar dalam mengatasi arus mudik Lebaran ini mantap!" ujarnya dengan antusias.

Testimoni dari Ririn dan Raju ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan seperti potensi kemacetan di beberapa titik, kesiapsiagaan dan keramahan petugas kepolisian di Sumatra Barat memberikan pengalaman positif bagi para pemudik yang kembali ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Pihak kepolisian sendiri terus berupaya untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik hingga berakhirnya masa libur Lebaran. 

Editor:Andarizal

PARIAMAN 7 MARET 2025 - Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai kunjungan Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) ke Polres Pariaman. Bukan sekadar silaturahmi biasa, pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan transparansi informasi publik. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir SIK MSI, dengan tangan terbuka menyambut inisiatif KJI untuk bekerja sama dalam bidang publikasi kegiatan kepolisian.

"Kami sangat antusias dengan tawaran kerja sama ini. Informasi yang akurat dan terpercaya adalah hak masyarakat, dan kami berkomitmen untuk menyampaikannya secara terbuka," ujar Kapolres dengan senyum ramah.

KJI, organisasi yang menaungi para jurnalis profesional, melihat langkah ini sebagai bentuk keterbukaan Polres Padang Pariaman dalam membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat. "Kami mengapresiasi respons positif Kapolres. Sinergi ini akan memperkuat peran media dalam menyampaikan informasi yang kredibel," kata perwakilan KJI dengan semangat.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai namun serius ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat penyebaran informasi tentang berbagai kegiatan Polres Padang Pariaman, mulai dari penegakan hukum hingga program-program pelayanan masyarakat. Kedua belah pihak sepakat untuk menjalin komunikasi yang intens dan saling mendukung.

"Kami berharap, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi Polres Padang Pariaman dan KJI, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Pariaman," tutur Kapolres.

Sesi foto bersama di akhir pertemuan menjadi simbol eratnya jalinan kerja sama antara Polres Padang Pariaman dan KJI. Langkah ini diharapkan menjadi contoh positif bagi instansi lainnya dalam membangun kemitraan dengan media, demi terciptanya informasi publik yang berkualitas dan terpercaya. (M) 

HARIANPADANG - Aipda Dian Wihendro Ratno merupakan seorang Anggota Reskrim Polsek Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Dia tak bisa melupakan masa kecilnya yang penuh perjuangan. Pernah mengalami kekurangan makanan dan menjadi buruh angkut semen di Muaro Padang saat remaja, kini ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak kurang beruntung, terutama yang mengalami stunting atau kekurangan asupan gizi.

Masa lalu yang sulit mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang. Itulah pelajaran penting yang dapat dicontoh dari seorang sosok Aipda Dian Wihendro Ratno. Polisi yang satu ini bahkan mendedikasikan hidupnya untuk membatu anak-anak yang membutuhkan.  

Seperti terlihat Minggu ( 08/09), di Parak Anau, Kelurahan Bungo Pasang, dan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang, meski berkulit agak gelap namun senyum tulus bintara polri tersebut dirasakan benar benar tulus oleh warga,  Ia datang bukan sebagai polisi yang bertugas menangani kejahatan, tetapi sebagai sosok yang peduli dengan anak-anak yang membutuhkan perhatian ekstra.

Mengingat masa lalunya yang sulit, Aipda Dian menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu mereka dengan memberikan makanan bergizi dan bantuan keuangan."Saya tahu betapa beratnya hidup dalam kekurangan. Saya ingin anak-anak ini setidaknya bisa merasakan makanan yang sehat," ujar Dian.

Bantuan yang diberikannya tidak hanya berupa makanan empat sehat lima sempurna, tetapi juga sedikit uang untuk kebutuhan lainnya. Yusma, seorang ibu dari empat anak, merasakan manfaat dari kepedulian Aipda Dian. Ekonomi keluarga yang jauh dari kata layak membuatnya tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah kota, seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

"Saat kontrakan saya disambangi Aipda Dian untuk diberikan sembako, saya sangat bersyukur," ungkap Yusma dengan mata berkaca-kaca. Hal serupa dirasakan oleh Febiola, ibu dua anak berusia 30 tahun yang suaminya bekerja serabutan. "Saya terharu atas kepedulian seorang bintara Polri. Meski bukan pejabat tinggi, ia sangat peduli terhadap anak-anak stunting," tuturnya.

Sejak 2015, Aipda Dian secara konsisten menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu anak-anak stunting. Tak jarang, ia juga dipercaya oleh pihak lain yang peduli terhadap isu ini untuk menyalurkan bantuan. Bagi Aipda Dian, langkah kecil yang ia lakukan mungkin tidak dapat mengubah dunia, tetapi bisa mengubah dunia anak-anak yang ia bantu.

Dengan semangat tanpa pamrih, Aipda Dian terus bergerak membantu mereka yang membutuhkan, menginspirasi banyak orang untuk peduli pada masa depan generasi bangsa.

PADANG - Hari pertama proses belajar mengajar di Kota Padang, Tim II Klewang Satreskrim Polresta Padang  sambangi sejumlah Sekolah-sekolah yang ada di Kota Padang, Rabu (17/7/2024).


Dantim II Klewang Satreskrim Polresta Padang Aiptu David Rico Darmawan mengatakan ,kunjungan tersebut, dalam rangka menyosialisasikan dan mengedukasi para peserta didik yang baru, agar tidak terlibat aksi tawuran yang akan merusak masa depannya dan nama baik sekolah.


Pihak Kepolisian terus berupaya dalam mencegah aksi tawuran antar pelajar di Kota Padang, salah satu upaya-nya meningkatkan patroli malam sampai pagi,dibantu TNI dan Pemerintah setempat.


"Sesuai arahan bapak Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap , Polisi harus mampu mencarikan Inovasi dalam mencegah Aksi tawuran antar pelajar, maka kita terus berupaya mencegahnya dari dini," ujar yang sering di sapa David Wewe.


Hari pertama ini kita lakukan sosialisasi di SMPN 11  Padang dan kita lanjutkan nantiknya ke sekolah SMP-SMP dan SMA yang ada di Kota Padang, 


"kita membentuk pelajar Pelopor Anti Tawuran dan Kriminal di sekolah, tugasnya sebagai perpanjang tangan dari pihak Kepolisian untuk menyampaikan kepada pelajar lainnya agar menghindari aksi tauran serta kriminal di kalangan pelajar," tuturnya.


Ia pun mengajak kepada seluruh warga Kota Padang, para guru dan wali murid agar dapat bersama-sama menjaga anak anak ini dari yang namanya tawuran, ingat kalau kedapatan tawuran akan di keluarkan dari sekolah itu ada telegram dari PJ Walikota Padang.


"Kita mulai dari mengingatkan anak-anak kita agar jangan ikut aksi tawuran dan kriminal, jika mengetahui adanya indikasi tawuran antar pelajar, segera laporkan kepada kami, kami punya istaqram dan nomor hp yang terpampang di spanduk yang sudah kita sebar,"ujarnya.


SUMBAR - Selama 14 hari kedepan, Polda Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar operasi Patuh Singgalang 2024 yang terhitung sejak tanggal 15-28 Juli 2024.


Operasi Patuh Singgalang 2024 bertemakan "Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas".


Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, S.Ik. melalui Kabag Bin Ops Ditlantas AKBP Agung Pranajaya, S.Ik mengatakan, Operasi Patuh Singgalang ini, selain dari Ditlantas juga melibatkan Satlantas Polres sejajaran Polda Sumbar. 


"Jumlah semua personel yang terlibat Operasi Patuh adalah 562 personel. Untuk Polda Sumbar sendiri ada 47 personel yang dilibatkan," katanya, Senin (15/7) di Mapolda Sumbar. 


Dalam Operasi Patuh Singgalang 2024 ini, terdapat beberapa sasaran prioritas dalam operasi ini, yakni 9 pelanggaran prioritas, diantaranya:

- Pengemudi Ranmor Menggunakan HP (Handphone)

- Pengemudi Ranmor Yang Masih Dibawah Umur 

- Boncengan Lebih Dari 1 Orang 

- Tidak Menggunakan Helm SNI

- Mengemudikan Ranmor Dibawah Pengaruh Alkohol 

- Melawan Arus 

- Tidak Menggunakan Safety Belt

- Mengemudikan Ranmor Ugal-ugalan / Melebihi Batas Kecepatan 

- Over Dimension dan Over Load

- Knalpot Tidak Sesuai Spesifikasi 

- Kendaraan Dengan Strobo dan Sirine.


Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk patuh terhadap aturan dalam berlalu lintas demi keselamatan, dimana dimulai dari mewujudkan tertib berlalu lintas. 


"Harapan kami dengan pelaksanaan Operasi Patuh singgalang 2024 adalah dapat meningkatkan kesadaran, disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Menurunnya angka pelanggaran lalu lintas dan menurunnya angka dan fatalitas kecelakaan," terangnya. 


AKBP Agung Pranajaya menjelaskan, saat Operasi berlangsung petugas akan melaksanakan penegakan hukum (gakum) secara elektronik (statis dan mobile), serta memberikan teguran simpatik dan humanis terhadap masyarakat yang melanggar.


"Untuk Polres yang tidak ada ETLE bisa tilang manual, cuma yang di kedepankan teguran simpatik dan humanis," pungkasnya.(*)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.