Articles by "Padang"

Tampilkan postingan dengan label Padang. Tampilkan semua postingan

PADANG - 24 JUNI 2025 - Di tengah hiruk pikuk kesibukan Kota Padang, Wakil Ketua DPRD, Mastilizal Aye, duduk termenung. Bukan karena agenda rapat yang padat, melainkan karena suara-suara pilu yang tak henti menghampirinya. Suara-suara yang bercampur antara harapan dan keputusasaan, yang datang dari setiap sudut kota, mengetuk pintu nuraninya.

"Ya Allah ya Tuhan, apa yang salah dengan negeri ini?" Bisik Aye, mengulang pertanyaan yang terus bergelayut di benaknya.

Gelombang pertama adalah orang tua murid. Dengan tatapan memelas, mereka datang silih berganti, meminta tolong agar anak-anak mereka bisa diterima di sekolah impian. Sekolah yang, menurut mereka, adalah gerbang terbaik menuju masa depan yang cerah. Aye memahami betul naluri orang tua ini. Ia tahu, di balik setiap permohonan itu, ada cinta yang tak terhingga dan impian besar untuk sang buah hati.

"Kami maklum, demi sebuah keinginan, mereka orang tua tetap berusaha demi anak-anaknya, untuk bersekolah pada sekolah yang terbaik," gumam Aye, mengenang setiap wajah yang menghadapnya. Namun, di antara empati yang meluap, ada sekat tak terlihat yang menghimpitnya. "Maaf beribu maaf untuk kali ini saya tidak bisa membantu," ucapnya lirih, setiap kata terasa berat di lidah. Ada nada penyesalan yang mendalam dalam suaranya. Bukan karena tak ingin menolong, melainkan karena "fakta integritas" yang telah ditandatangani, sebuah janji yang mengikat institusi DPRD. Sebuah janji yang kini menjadi dilema di tengah gelombang permohonan.

Belum reda persoalan gerbang pendidikan, badai baru kembali menerpa. Kali ini, jeritan hati datang dari para sarjana muda yang menganggur, dan bahkan orang tua yang putus asa mencari nafkah untuk keluarga. "Anak saya sudah sarjana, Pak, tapi belum juga dapat kerja," adu seorang ibu dengan mata berkaca-kaca. "Saya hanya ingin pekerjaan, Pak, untuk menafkahi keluarga," sambung seorang bapak dengan suara parau, menahan beban hidup. Setiap kisah adalah pukulan, mengingatkan Aye akan realitas pahit yang dihadapi banyak keluarga di kota ini.

Hati Mastilizal Aye teriris. Ia merasa tak berdaya di tengah harapan yang begitu besar. Sebagai wakil rakyat, ia merasa terpanggil untuk membantu, namun realitas dan aturan seringkali membelenggunya. Dalam keheningan, ia hanya bisa menengadah, memanjatkan doa tulus dari relung hatinya yang paling dalam.

"Ya Allah ya Tuhan," ucapnya, suaranya kini lebih mantap, dipenuhi harapan. "Carikanlah mereka pejuang keluarga jalan untuk mendapatkan anak-anaknya sekolah terbaik dan pekerjaan untuk anak-anak mereka, mudahkan langkah orang tuanya rezeki untuk membiayai keluarga. Aamin…"

Doa itu melambung tinggi, membelah udara pagi Kota Padang, membawa serta seluruh harapan dan keputusasaan yang ia dengar. Dalam doanya, tersirat sebuah pengakuan bahwa perjuangan bukan hanya milik individu, melainkan juga sebuah pergulatan kolektif. Mastilizal Aye, sang wakil rakyat, kini merasakan betul denyut nadi rakyatnya, dan di tengah keterbatasannya, hanya doa dan harapan tulus yang bisa ia panjatkan, sembari terus mencari celah dan solusi terbaik untuk masyarakatnya. (And) 

PADANG, SUMATERA BARAT - 21 JUNI 2025 – Sebuah riak kekecewaan melanda jagat pers di Sumatera Barat. Ketua KJI (Kolaborasi Jurnalis Indonesia), Andarizal, dengan nada tegas dan penuh penyesalan, menyuarakan kritik kerasnya terhadap sikap bungkam Rizky Wahyudi, seorang pegawai penting di Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang. Bagi Andarizal, kebisuan seorang pejabat publik adalah anomali yang tak bisa ditoleransi, terutama di tengah tuntutan transparansi yang semakin nyaring disuarakan masyarakat.

"Harusnya Rizky Wahyudi tidak bungkam saat dikonfirmasi atau dihubungi awak media," ujar Andarizal, sorot matanya memancarkan ketidakpuasan. Baginya, sikap ini bukan sekadar minimnya etika berkomunikasi, melainkan cerminan dari ketidaksiapan seorang pejabat dalam menghadapi sorotan publik. "Jika takut dikritik, mending berhenti saja dari posisinya sebagai orang kepercayaan Naryo Widodo selaku pucuk pimpinan di BWSS V Padang," lanjutnya, tak ragu melontarkan tantangan yang menusuk. Rasa saling menghargai, menurut Andarizal, adalah pondasi utama dalam interaksi antara pers dan pejabat publik.

Andarizal tak henti-hentinya mengingatkan Rizky Wahyudi akan perannya dan tanggung jawabnya. "Ingat, pers adalah mata dan telinga masyarakat," tegasnya, seolah ingin menyadarkan bahwa keberadaan jurnalis adalah kepanjangan tangan dari hak publik untuk tahu. "Selaku pejabat publik, Rizky Wahyudi harusnya tidak bungkam saat dihubungi atau dikonfirmasi oleh awak media."

Sentilan berikutnya terasa lebih menohok, menyentuh inti dari keberadaan seorang pejabat negara. "Hidup Saudara dibiayai oleh uang rakyat yang dipungut melalui pajak, ingat itu," ucap Andarizal dengan nada ketus. Kalimat tersebut bukan sekadar teguran, melainkan sebuah pengingat fundamental akan sumber daya yang membiayai keberlangsungan birokrasi. Oleh karena itu, akuntabilitas adalah harga mati.

Masyarakat, sambung Andarizal, memiliki hak penuh untuk mengetahui setiap geliat roda pemerintahan. "Masyarakat wajib tahu, di tahun 2025 ini kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh BWSS V Padang di Sumatera Barat," pungkas Andarizal, menutup pernyataannya dengan harapan agar dinding-dinding birokrasi yang selama ini terasa kokoh, kini mulai tersibak, memberi ruang bagi cahaya transparansi. Kritik ini menjadi alarm bagi para pejabat publik, bahwa era ketertutupan telah usai, dan akuntabilitas adalah tuntutan yang tak bisa lagi ditawar. (M) 

PADANG, SUMATERA BARAT - Di tengah suasana ceria dan menyegarkan Waterpark ABG Lubuk Minturun, Padang, sebanyak 43 siswa-siswi terpilih dari SMKN 5 Padang mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS yang berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa, 16-17 Juni 2025. Semangat untuk menempa diri menjadi pemimpin masa depan tampak jelas terpancar dari wajah para peserta yang antusias mengikuti setiap sesi acara.

Dentuman ombak buatan dan riuh rendah tawa pengunjung waterpark seolah menjadi latar musik pengiring bagi proses pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan para siswa ini. Kegiatan LDK kali ini memang terasa istimewa dengan pemilihan lokasi yang tidak biasa, menggabungkan keseriusan materi pelatihan dengan suasana rekreasi yang menyegarkan.

Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Sekolah SMKN 5 Padang, Rizka Fauzi Yosfi, S.Pd, ST, M.Kom. Dalam sambutannya yang penuh motivasi, beliau menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam mengemban amanah sebagai pengurus OSIS dan kelak menjadi pemimpin yang berintegritas dan mampu membawa perubahan positif. "Kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan, tetapi tentang kemampuan untuk menginspirasi, melayani, dan membawa dampak baik bagi lingkungan sekitar," ujar Bapak Rizka Fauzi Yosfi, yang disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Untuk membekali para calon pemimpin ini dengan ilmu dan keterampilan yang mumpuni, tim dari Future Leader Group didapuk sebagai narasumber utama. Dengan metode pelatihan yang interaktif dan menarik, para peserta diajak untuk menggali potensi diri, memahami esensi kepemimpinan, membangun kerja sama tim yang solid, serta belajar bagaimana mengambil keputusan yang efektif dalam berbagai situasi. Sesekali, tawa pecah di antara sesi diskusi yang serius, mencerminkan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Tak hanya mendapatkan materi di dalam ruangan terbuka yang telah disiapkan, para peserta juga diajak untuk berinteraksi dan membangun keakraban di sela-sela waktu istirahat. Suasana waterpark yang cerah dimanfaatkan untuk saling bercerita, berbagi pengalaman, dan mempererat tali persaudaraan antar peserta. Momen makan bersama di bawah naungan pepohonan rindang menjadi kesempatan yang berharga untuk membangun kekompakan.

Kesuksesan acara LDK ini tak lepas dari dedikasi dan pendampingan dari para guru SMKN 5 Padang. Bapak Afrizal S.Ag selaku ketua pelaksana, bersama dengan pembina OSIS Ibu Fomi, serta Bapak Gusni, Ibu Asdeni, Bapak Ramadhani, Bapak Bayu, dan Bapak Reno, setia mendampingi para siswa, memberikan arahan, dan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar. Kehadiran dan dukungan para guru pendamping ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi para peserta.

Dua hari berlalu dengan cepat, namun kesan mendalam dan ilmu yang didapatkan diyakini akan tertanam kuat dalam benak setiap peserta LDK OSIS SMKN 5 Padang. Harapan besar tersemat, bahwa setelah mengikuti kegiatan ini, para siswa akan mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan yang telah dipelajari, menjadi pengurus OSIS yang amanah dan bertanggung jawab, serta kelak tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, berkarakter, dan mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara, khususnya bagi Sumatera Barat. Semangat kepemimpinan telah berkobar di Waterpark ABG, kini saatnya bagi para calon pemimpin ini untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. (GuA) 

PADANG, SUMATERA BARAT – Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 15 Juni 2025 (19 Dzulhijjah 1446 H), ketika Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang resmi dibuka. Puluhan tamu undangan dari berbagai latar belakang tampak antusias mengikuti jalannya acara yang mengusung tema mulia: "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat."

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah Kota Padang untuk menyusun strategi ke depan, khususnya dalam menggerakkan roda organisasi demi kemaslahatan umat dan kemajuan daerah. Puncak acara ditanya dengan sambutan pembuka yang disampaikan oleh dua tokoh sentral Muhammadiyah: Dr. Bakhtiar, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, dan Al Amin, S.Sos., MM, Ketua terpilih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang periode 2025-2029.

Dalamnya, Al Amin, S.Sos., MM, yang dikenali sebagai sosok aktif dan inspiratif dalam pelbagai kegiatan Muhammadiyah peringkat daerah, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Muhammadiyah dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan visi "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat." Beliau juga menyoroti peranan strategi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan pembinaan, di mana ia sendiri sering memberikan arahan dan motivasi kepada lulusan perguruan tinggi Muhammadiyah, mencetak generasi muda yang cerdas dan berintegritas.

Musyawarah Pimpinan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk merumuskan program-program kerja yang inovatif dan relevan dengan keperluan zaman. Dengan kepimpinan Al Amin sebagai Ketua PDM Padang, Muhammadiyah diharapkan dapat terus bergerak maju, memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan Kota Padang, serta aktif mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pelbagai program keagamaan, pendidikan, sosial, dan kesihatan.

Di balik kejayaannya acara ini, terdapat kerja keras panitia yang dikomando oleh Habibullah sebagai Ketua Panitia Muspimda, diampingi oleh Yul Asril, S.Sos., sebagai Setiausaha Muspimda. Dedikasi mereka memastikan setiap detail acara berjalan lancar dan berkesan bagi seluruh peserta.

Musyawarah Pimpinan Muhammadiyah Kota Padang ini merupakan bukti nyata komitmen Muhammadiyah untuk terus menjadi pelopor, penggagas, dan penggerak kemajuan umat dan bangsa. Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, Muhammadiyah Kota Padang optimis dapat mewujudkan cita-cita besar "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat" demi masa depan yang lebih baik. (Rin) 

PADANG – Bandaraya Padang dengan segala tarikan kehijauan sentiasa bergantung kepada kehadiran pokok teduhan di sepanjang jalan. Mereka adalah paru-paru bandar, memberikan naungan dari matahari yang terik, tetapi juga boleh menjadi ancaman yang tidak dijangka jika tidak dikekalkan. Petang itu, sinar harapan baharu menyelamatkan Perkhidmatan Alam Sekitar (DLH) Kota Padang, apabila Timbalan Pengerusi DPRD Padang, Osman Ayub, datang dengan membawa berita gembira: lima mesin pemotong kayu Senso baharu.

Osman Ayub yang biasa dipanggil Mak Etek bukan sekadar menyampaikan bantuan. Terdapat naratif besar di sebalik setiap mesin yang kini sedia untuk beroperasi. Ini tentang keselamatan penduduk, tentang pergerakan pantas yang sering terhalang, dan tentang wajah kota yang bersih dari dahan berbahaya. “Dengan bantuan berupa mesin pemotong kayu Senso ini, kami berharap petugas DLH Kota Padang dapat lebih berhati-hati dalam menjaga pohon rindang,” katanya dengan nada penuh harapan, ketika dihubungi, Sabtu (14/6).

Mak Etek amat mengetahui aduan orang ramai. Telinganya sudah biasa dengan laporan mengenai pokok tumbang yang menghalang lalu lintas, atau dahan yang menggantung dan melanggar talian elektrik, mencetuskan litar pintas yang berisiko kebakaran. “Setakat ini, kita sering mendengar banyak laporan daripada orang ramai mengenai pokok atau dahan yang tumbang yang menghempap ​​talian elektrik,” katanya. Kini, dengan "peluru" baharu, dia membayangkan bahawa pegawai DLH boleh bergerak dengan lebih tangkas. Tiada lagi cerita dahan yang tinggi dibiarkan begitu sahaja, tiada lagi menunggu sehingga bencana benar-benar berlaku. "Jangan tunggu dahan pokok pelindung yang sudah tinggi atau tua, dibiarkan begitu sahaja. Ini akan memberi kesan buruk, apabila patah atau tumbang, mengancam keselamatan masyarakat nanti," akhirinya tegas.

Sebaliknya, wajah Ketua Perkhidmatan Alam Sekitar (DLH) Kota Padang, Fadel, kelihatan ceria. Beliau tidak menafikan bantuan ini merupakan angin segar untuk agensinya. “Memang kami dari DLH Kota Padang amat memerlukan alat pemotong pokok atau mesin senso ini,” akui Fadel ketika dihubungi menerusi WhatsApp. Beliau menceritakan bagaimana sebelum ini, operasi di lapangan sering tergendala berikutan keadaan alat pemotong senso yang sudah uzur, rosak, dan tidak lagi optimum. Bantuan yang diterima pada 2 Jun 2025 seolah-olah menjawab doa.

“Kami dari Agensi Alam Sekitar Kota Padang amat berterima kasih dengan lima unit mesin pemotong Senso yang diterima Encik Osman Ayub,” ujar Fadel ikhlas. Baginya, ini bukan sekadar penambahan alat, tetapi dorongan moral dan peningkatan keupayaan yang ketara. “Pada masa hadapan, Agensi Alam Sekitar pastinya akan lebih optimum dalam menjalankan aktiviti pengurusan alam sekitar, salah satunya adalah penyelenggaraan pokok teduhan agar tidak mendatangkan risiko kepada keselamatan orang ramai,” janji beliau yang mencerminkan komitmen menjaga kehijauan dan keselamatan Padang.

Kini, dengan lima mesin senso baharu di tangan, "pengawal hijau" Kota Padang bersedia untuk bertindak. Setiap hayunan gergaji akan menjadi simfoni penjagaan, setiap dahan yang dipangkas adalah janji keselamatan. Ini adalah kisah kerjasama, keprihatinan seorang wakil rakyat, dan harapan untuk bandar yang semakin cantik dan terpelihara. (Rin) 

PADANG - 14 JUNI 2025 – Di tengah hiruk pikuk persoalan yang kompleks, Senator Irman Gusman, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Sumatera Barat, kembali menegaskan kepentingannya fondasi kebangsaan. Bertempat di Kampus Metamedia, sebuah sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan digelar hari ini, Sabtu (14/6), dengan fokus mendalam pada tema "Inventarisasi Masalah Keminangkabauan." Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah ajakan untuk merenung dan bertindak, merajut kembali nilai-nilai luhur yang kian terkikis. 

Kembali ke Akar: Falsafah Minangkabau sebagai Solusi

Irman Gusman, yang dikenali sebagai politisi ulung dengan merakam jejak panjang di kancah nasional mahupun daerah, memahami betul denyut nadi masyarakat. Ia menyoroti bahawa banyak masalah yang ada pada masa ini boleh diurai dengan memahami falsafah Minangkabau. Ini bukan bermakna menafikan modenitas, melainkan mencari kekuatan pada akar budaya sendiri. "Pentingnya pengakuan dan penerapan peraturan adat yang mengacu pada Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)," tegas Irman. Ia melihat LKAAM sebagai mercusuar bagi seluruh lapisan masyarakat Minang—mulai daripada pelajar, pelajar, hingga masyarakat umum—untuk bersinergi, saling menjaga, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan.

Dalam suasana yang penuh kehangatan namun tetap khidmat, sosialisasi ini tidak hanya menghadirkan Irman Gusman. Terlihat hadir pula perwakilan dari LKAAM Sumatera Barat, para mahasiswa yang bersemangat, serta tokoh-tokoh budaya yang kaya akan kearifan lokal. Tak ketinggalan, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Bapak Jefrinal, turut membersamai para pemangku kepentingan lainnya. Diskusi yang terjalin begitu hidup, mengupas tuntas bagaimana kebudayaan Minangkabau dapat dilestarikan, dibangkitkan, dan diinternalisasikan kembali kepada generasi muda. Semua sepakat, menjalankan adat ini secara benar dan baik adalah kunci.

Karakter Kuat Berlandaskan Adat Basandi Sarak

Irman Gusman percaya bahawa mengedukasi masyarakat tentang Empat Pilar Kebangsaan adalah sebuah keharusan. Di Ranah Minang, adat dan budaya telah menyatu dalam setiap nafas kehidupan. Oleh kerana itu, perbincangan mendalam tentang falsafah dan watak orang Minangkabau diharapkan menjadi panduan yang jelas.

Tak henti-hentinya ia menyerukan "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Ka Kitabullah", sebuah falsafah yang menjadi tulang punggung budaya Minangkabau. Ia melihatnya sebagai penopang yang akan mewujudkan budaya kemurnian dan yang terpenting, membina watak yang kuat. Karakter orang Minang, yang identik dengan kedisiplinan dan akar yang kokoh, bahkan diyakini dapat menjadi acuan bagi peradaban dunia. Fondasi watak ini, imbuhnya, harus ditanamkan sejak dini, bermula dari rumah tangga, dengan mengajar tata cara ucapan, tindakan, dan perbuatan yang kelak menjadi benteng kuat bagi generasi muda.

Musyawarah Mufakat: Filosofi Hidup Orang Minang

Salah satu keistimewaan budaya Minangkabau adalah prinsip musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah. Filosofi ini telah mengalir dalam darah dan menjadi denyut nadi kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh kerana itu, budaya ini harus terus dikembangkan, dipupuk dengan kedisiplinan dan semangat pantang menyerah. Menanamkan falsafah ini sejak dini adalah pelaburan tak ternilai bagi masa depan bangsa.

Di penghujung acara, Irman Gusman menyampaikan sebuah semboyan yang begitu sederhana namun maknanya, "Basamo Mangko Manjadi, Kusuek di Ujueang Baliek Karangka." Semboyan ini mengingatkan kita bahawa kebersamaan adalah kunci kejayaan, dan setiap persoalan, sekompleks apapun itu, akan selalu menunjukkan jalan kembali ke pangkalnya jika dihadapi dengan kebersamaan dan kearifan. Sebuah pesan yang mendalam yang menggugah, bahawa sinergi dari semua pihak adalah keniscayaan dalam membangun bangsa ini.

PADANG - 13 JUNI 2025 - Sore itu, Kota Padang diselimuti ketenangan yang khas, namun di balik hiruk-pikuk aktivitas jurnalistik, sebuah inisiatif kecil terjalin yang akan menyingkap sosok seorang pemimpin dengan cara yang paling humanis. Setelah seharian menunaikan tugas, beberapa awak media merasakan dorongan untuk menjalin kontak dengan Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir. Telepon seluler dihubungi, dan tak disangka, sambutan hangat segera menyambut.

"Mari mampir ke kediaman saya," ujar Maigus Nasir, (11/4) sebuah tawaran spontan yang sontak membekas di benak para jurnalis. Tanpa pikir panjang, mereka segera meluncur. Setibanya di kediaman sang wakil walikota, suasana akrab langsung menyelimuti. Gelak canda dan tawa lepas mengalir bebas, seakan tiada sekat yang memisahkan seorang pejabat tinggi dengan warga biasa. Di sinilah terkuak sosok Maigus Nasir yang sesungguhnya: seorang pemimpin yang merakyat, tanpa basa-basi, dan benar-benar hadir di tengah masyarakat.

Pertemuan itu bukan sekadar ajang silaturahmi biasa. Di tengah obrolan santai, Maigus Nasir menyampaikan sebuah pesan penting yang menunjukkan karakter kepemimpinannya yang berani dan transparan. "Jika dalam kepemimpinan saya dan Walikota Fadly Amran nampak janggal, jangan bosan mengkritik," ucapnya, penuh harap dan ketulusan. Ini adalah pernyataan yang jarang terdengar dari seorang pejabat publik, sebuah undangan terbuka untuk kritik konstruktif, menegaskan bahwa ia memahami betul peran penting media sebagai mata dan telinga masyarakat.

Sikap Maigus Nasir ini sungguh patut diacungi jempol. Di tengah banyak pemimpin yang kerap alergi terhadap kritik, ia justru memeluknya sebagai bagian dari proses pembangunan. Pesannya adalah cerminan dari keyakinan bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang selalu bersedia belajar dan memperbaiki diri, dengan masukan dari berbagai pihak, terutama dari mereka yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan.

Pertemuan yang inspiratif ini diakhiri dengan foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan yang tulus. Lebih dari sekadar potret, foto itu adalah simbol dari kolaborasi yang harmonis antara pemerintah dan media, sebuah kemitraan yang diharapkan dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Kota Padang. Maigus Nasir telah menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati terletak pada kemampuan untuk mendekatkan diri dengan rakyat, mendengarkan, dan yang terpenting, berani menerima kritik demi kebaikan bersama. (And) 

PADANG 13 JUNI 2025 - Di bawah bias cahaya sore yang memantul lembut di permukaan rumput sintetis, sebuah pemandangan yang sarat makna terhampar di Padang. Sesosok pria dengan seragam kuning-hitam bergaris horisontal bergerak lincah, memancarkan fokus dan ketegasan dalam setiap langkahnya. Nomor punggung delapan tersemat jelas di celana hitamnya, sementara nama "JANSE" terpampang gagah di dada, seolah menegaskan identitasnya di tengah lapangan. Sebuah bola bundar berwarna kuning dengan logo khas tergeletak tak jauh dari sepatu putihnya, menanti sentuhan dan arahan. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Mastilizal Aye, tampak bukan hanya sekadar bermain, melainkan sedang merangkai strategi, seolah setiap gerakan adalah bagian dari sebuah narasi yang lebih besar. 

Namun, esensi sejati sepak bola, ternyata, jauh melampaui aksi fisik dan keringat yang mengucur di lapangan hijau. Sosok penting di balik layar olahraga ini, Mastilizal Aye, yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Padang, mengungkapkan sebuah filosofi yang begitu mendalam, sebuah kebijaksanaan yang sepatutnya menjadi pedoman bagi setiap insan sepak bola: "SEPAKBOLA DIMAINKAN DENGAN KEPALA, KAKI MU HANYALAH ALATNYA."

Kalimat tersebut bukan sekadar untaian kata bijak yang dilemparkan ke udara. Ia adalah sebuah panduan fundamental yang seharusnya meresapi setiap pemain, pelatih, bahkan para penggemar fanatik sekalipun. Dalam dunia yang sering kali terobsesi dengan kecepatan lari yang memukau, kekuatan tendangan yang menggelegar, atau kelincahan dribel yang mempesona, Mastilizal Aye dengan tegas mengingatkan kita: sesungguhnya, otaklah yang menjadi "otot" paling krusial dalam permainan ini.

Ambillah sejenak waktu untuk mengamati para pemain profesional di lapangan. Mungkin sekilas, mata kita hanya akan tertuju pada kakinya yang menggerakkan bola dengan lincah, berlari tanpa henti, atau melakukan operan yang presisi. Namun, di balik setiap gerakan yang terlihat itu, pastilah ada rangkaian pemikiran yang cepat dan jernih yang sedang berlangsung di dalam benak mereka. Di mana posisi rekan setim yang paling strategis? Bagaimana cara mengantisipasi gerakan lawan yang licin? Kapan waktu yang paling tepat untuk melancarkan serangan mematikan atau beralih ke mode bertahan yang kokoh? Bahkan, bagaimana membaca alur permainan secara keseluruhan dan menemukan celah yang tak terlihat oleh mata biasa? Kaki-kaki itu, meskipun vital, hanyalah alat yang melaksanakan instruksi, tetapi kepala dan otaknya adalah "arsitek" di balik setiap keputusan, setiap manuver.

Filosofi yang diusung oleh Mastilizal Aye ini menemukan relevansinya yang paling tajam dalam sepak bola modern. Di era sekarang, di mana analisis taktik menjadi begitu mendalam, pengambilan keputusan harus dilakukan dalam sepersekian detik, dan kecerdasan permainan seringkali menjadi penentu kemenangan. Sebuah tendangan roket yang menghujam gawang mungkin memukau dan mengundang decak kagum, tetapi sebuah umpan terobosan cerdas yang secara brilian membuka pertahanan lawan seringkali jauh lebih berharga, menciptakan peluang gol yang tak terbantahkan.

Pernyataan Mastilizal Aye ini tidak hanya menegaskan pentingnya strategi dan kecerdasan dalam permainan, tetapi juga secara tidak langsung mencerminkan etos yang ingin ditanamkan Askot PSSI Padang kepada para pemain dan komunitas sepak bola di kota ini. Bahwa sepak bola bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, melainkan juga tentang kecerdasan taktis, visi yang luas, dan mentalitas juara yang tak kenal menyerah.

Gambar ini, meskipun hanya sepotong narasi visual, mengandung pesan yang begitu kuat: di Padang, di bawah arahan seorang pemimpin berwawasan seperti Mastilizal Aye, sepak bola dimainkan dengan hati yang penuh semangat, jiwa yang menggebu, dan yang terpenting, dengan kepala yang berpikir jernih. Kaki-kaki ini hanyalah penari yang anggun, mengikuti irama musik strategi yang dimainkan dengan sempurna di dalam pikiran. (And) 

PADANG -  JUNI 2025 – Semangat kebersamaan dan syukur membungkus Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang pada Senin pagi yang cerah, saat aroma rempah dan gema takbir bersahutan menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Bukan sekadar rutinitas tahunan, prosesi penyembelihan hewan kurban kali ini terasa begitu istimewa, dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Padang, Bapak Edy Oktaviandi, yang dengan mulia mengorbankan lima ekor sapi.

Sejak fajar menyingsing, halaman Kantor Kemenag telah dipenuhi kesibukan. Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan semangat gotong royong, mempersiapkan segala kebutuhan. Tiga ekor sapi, dengan gagah berdiri di tengah lapangan, menunggu giliran untuk disembelih. Suasana haru dan penuh kebersyukuran terpancar dari wajah-wajah yang hadir, tak hanya dari internal Kemenag, namun juga warga sekitar yang turut berpartisipasi aktif. Teriakan takbir yang menggema menjadi pengiring setiap langkah, menambah khidmat suasana sakral ini.

"Alhamdulillah, tahun ini kita kembali dapat melaksanakan ibadah kurban dengan lancar dan penuh keberkahan," tutur Bapak Edy Oktaviandi dengan mata berbinar, sorot matanya memancarkan rasa syukur yang mendalam. Ia mengisahkan, dua dari lima ekor sapi tersebut tidak disembelih di kantor. "Satu ekor telah kami serahkan ke Musholla Jabar Nur Kampung Zakat Guo Pasa Lalang Kuranji, dan satu ekor lagi menuju Musholla Raudhatur Abidin di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Ini adalah wujud dari komitmen kami untuk berbagi kebahagiaan Idul Adha secara lebih luas," jelasnya, menyoroti pentingnya jangkauan distribusi.

Proses penyembelihan di Kantor Kemenag Kota Padang tidak hanya melibatkan ASN, tetapi juga Kepala Madrasah (MTsN dan Madrasah) serta para Ketua RW/RT dari kawasan Ujung Gurun Padang. Mereka bahu-membahu, membentuk tim yang solid, dari proses penyembelihan hingga pemotongan dan pengepakan daging. Tawa renyah dan percakapan ringan sesekali terdengar, mencerminkan eratnya tali silaturahmi yang terjalin.

Daging-daging kurban yang telah dipilah dengan cermat, kemudian didistribusikan kepada mereka yang berhak. Daftar panjang penerima mencakup ASN Kemenag, para tenaga honorer yang selama ini setia mendampingi, fakir miskin yang membutuhkan, muallaf binaan Kemenag, KUA di berbagai kecamatan, mitra-mitra Kemenag, serta tentu saja, masyarakat yang tinggal di sekitar kantor. Setiap paket daging diserahkan dengan senyuman dan doa, berharap keberkahan kurban ini dapat membawa kebahagiaan bagi mereka yang menerima.

"Saya sangat bersyukur dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran ASN, Kepala MTsN, dan Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Padang yang telah ikut berpartisipasi setiap tahunnya dalam ibadah kurban ini," ungkap Bapak Edy Oktaviandi, matanya menatap satu per satu wajah para pegawai yang hadir. "Semoga partisipasi ini dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang, menjadi ladang pahala bagi kita semua."

Mengakhiri pidatonya yang penuh inspirasi, Bapak Edy Oktaviandi menyampaikan pesan mendalam. "Di Hari Raya Idul Adha 1446 H ini, saya mengimbau seluruh jajaran ASN, tenaga honorer, dan mitra binaan di lingkungan Kemenag Kota Padang untuk senantiasa saling mendukung. Marilah kita terus menumbuhkan jiwa berkurban, tidak hanya dalam bentuk materi, namun juga dalam semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama."

"Kita sebagai umat Muslim, mari sisihkan pendapatan kita untuk berkurban setiap tahun. Mari kita tingkatkan rasa kebersamaan ini, baik di antara sesama pegawai ASN, honorer, KUA, mitra binaan, guru MTsN, dan Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Padang," pungkasnya, menutup acara dengan harapan bahwa semangat Idul Adha akan terus bersemi, menginspirasi lebih banyak kebaikan di masa depan. Semangat kebersamaan ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang berbagi daging, melainkan juga tentang mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan kepedulian sosial. Rin

PADANG - 21 Mei 2025 – Aroma buku baru dan seragam sekolah yang baru masih jauh di angan-angan, namun hiruk-pikuk persiapan tahun ajaran baru 2025–2026 sudah terasa di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Di tengah kesibukan itu, Rabu siang kemarin, sebuah audiensi penting terjalin: Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Sumatera Barat mendatangi langsung Kepala Dinas Pendidikan, Barlius, membawa serta kegelisahan mereka terhadap potret pendidikan Sumbar yang kini dihadapkan pada sejumlah tantangan pelik.

Pertemuan yang sarat makna ini bukan sekadar silaturahmi biasa. KJI hadir dengan misi yang jelas: menjadi "mata dan telinga" masyarakat, sekaligus "mitra kritis dan konstruktif" bagi dinas dalam menyoroti isu-isu yang mengancam masa depan generasi muda. Jhon Rusli Pratama, Dewan Pembina KJI Sumbar, yang turut hadir dalam pertemuan itu, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kadisdik Barlius. "Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak Kepala Dinas menerima kunjungan ini. KJI hadir sebagai mitra kritis dan konstruktif untuk mendukung kemajuan pendidikan di Sumatera Barat," ujar Jhon, suaranya sarat akan harapan.

Ketika Jalanan Kota Padang Bicara "Darurat Sosial"

Dalam suasana audiensi yang serius namun akrab, Jhon Rusli tak segan menunjuk pada fenomena yang kini menjadi momok di berbagai sudut kota, khususnya Padang: tawuran pelajar. Suara ricuh, kepalan tangan yang melayang, dan seragam sekolah yang kotor oleh lumpur bukan lagi pemandangan asing di beberapa titik. Lebih dari itu, ia juga menyoroti aktivitas balap liar yang kerap melibatkan siswa sekolah menengah atas (SMA) dan kejuruan (SMK), sebuah "hobi" mematikan yang tak hanya mengancam keselamatan pelaku, tetapi juga merenggut masa depan mereka.

"Fenomena ini sangat memprihatinkan dan sudah masuk kategori darurat sosial. Kami berharap Dinas Pendidikan tidak tinggal diam, tetapi mengambil langkah-langkah tegas dan preventif," tegas Jhon, nada suaranya menunjukkan kegelisahan yang mendalam. Kata-kata "darurat sosial" itu seakan menggema, mengingatkan bahwa masalah ini sudah melampaui batas kenakalan remaja biasa.

Menanggapi "pukulan telak" dari KJI, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Barlius, dengan tenang memaparkan upaya-upaya yang telah dan akan terus dilakukan pihaknya. Ia mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan terus berupaya mempersempit ruang gerak pelajar yang berpotensi terlibat tawuran. Salah satu strategi yang digulirkan adalah penerapan sistem sekolah fullday di sejumlah sekolah. Harapannya, dengan waktu yang lebih banyak di sekolah, siswa akan lebih terkontrol dan terhindar dari pengaruh negatif di luar jam pelajaran.

"Kami memang mendorong sekolah untuk menerapkan sistem fullday dan menambah kegiatan-kegiatan yang mendidik agar waktu luang siswa lebih terkontrol," jelas Barlius. Namun, ia juga melontarkan sebuah pertanyaan retoris yang penting: "Tapi tentu saja, ini tidak cukup tanpa dukungan dari orang tua di rumah." Kalimat itu menggarisbawahi esensi dari pendidikan karakter: sebuah orkestra kolaborasi antara sekolah dan rumah, di mana setiap nada harus selaras agar melahirkan melodi yang indah.

Barlius menekankan bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan kepada pihak sekolah semata. "Pendidikan yang baik itu kolaboratif. Jika di sekolah anak diajarkan nilai-nilai positif, maka di rumah hal itu harus dilanjutkan. Orang tua punya tanggung jawab yang besar dalam membentuk perilaku anak," tambahnya, suaranya tegas namun penuh pengertian.

Transparansi PPDB dan "Kemerdekaan" Ijazah

Selain isu-isu sosial pelajar yang mendesak, audiensi ini juga menyentuh topik krusial lainnya: persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025–2026. Barlius memaparkan bahwa proses PPDB akan dimulai pada tanggal 23 Juni 2025 dan dilaksanakan secara terbuka serta transparan melalui beberapa jalur yang telah ditetapkan. Ia merinci, "Untuk PPDB tahun ini, ada tiga jalur utama yang disiapkan. Jalur prestasi sebanyak 30 persen, jalur afirmasi juga 30 persen, dan jalur domisili sebesar 35 persen. Sisanya disesuaikan dengan kebijakan khusus." Sebuah sistem yang dirancang untuk memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh calon siswa.

Tak kalah penting, isu penahanan ijazah oleh pihak sekolah yang kerap menjadi keluhan masyarakat juga tak luput dari pembahasan. Dengan nada tegas, Barlius menegaskan bahwa praktik tersebut tidak dibenarkan dan Dinas telah berulang kali mengingatkan sekolah untuk tidak menjadikan ijazah sebagai alat menekan siswa yang menunggak biaya. "Ijazah adalah hak siswa, tidak boleh ditahan dalam kondisi apa pun. Jika ada keluhan, masyarakat bisa melapor langsung ke Dinas," pungkas Barlius, mengembalikan "kemerdekaan" ijazah sebagai hak mutlak setiap siswa.

Audiensi ini berakhir dengan sebuah komitmen bersama: KJI dan Dinas Pendidikan akan terus menjalin komunikasi dan kolaborasi demi terwujudnya dunia pendidikan di Sumatera Barat yang lebih baik. Jurnalis menegaskan akan terus mengawal isu-isu pendidikan secara kritis dan objektif, sementara Dinas Pendidikan membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan insan pers dan masyarakat. Sebuah sinergi yang diharapkan mampu membawa perubahan positif dan menjawab tantangan yang membayangi masa depan generasi penerus bangsa. (Rin) 

Solok — Media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi foto dan cerita. Di era digital saat ini, satu unggahan bisa berdampak besar—baik membangun, maupun meruntuhkan citra sebuah institusi. Menyadari hal tersebut, Kasi Humas Polres Solok, AKP Eko Kurniawan, S.H., M.H., memberikan arahan khusus dalam apel pagi kepada seluruh jajaran Polres Solok, Kamis 16/5.

Dalam sambutannya, AKP Eko menekankan pentingnya kehati-hatian dan etika dalam bermedia sosial. Ia mengingatkan bahwa apa pun yang diunggah oleh anggota kepolisian bisa langsung menjadi sorotan publik dan menimbulkan dampak besar terhadap kepercayaan masyarakat.

Kita harus lebih bijak. Media sosial bisa menjadi cermin citra kita. Satu kesalahan kecil saja bisa viral dan merusak kepercayaan yang telah dibangun bertahun-tahun,” ujarnya tegas.

Tak hanya itu, AKP Eko juga mengimbau agar personel tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menjauhi praktik membagikan berita palsu (hoaks) yang bisa menimbulkan keresahan.

Lebih lanjut, ia menyoroti perilaku pamer gaya hidup mewah di media sosial. Menurutnya, tindakan seperti itu sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial dan persepsi negatif dari masyarakat.

Tolong hindari konten yang bisa dinilai arogan atau berlebihan. Kita adalah pelayan masyarakat, bukan pejabat yang patut dipertontonkan kemewahannya,” tegasnya lagi.

AKP Eko mengajak seluruh anggota untuk menggunakan media sosial sebagai wadah menyebarkan pesan positif, membangun hubungan baik dengan masyarakat, serta menunjukkan sisi humanis dari kepolisian.

Mari gunakan media sosial untuk menyebarkan hal baik. Jadikan kita sebagai contoh teladan, bukan sumber kontroversi,” tutupnya.

Arahan ini menjadi pengingat penting bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, profesionalisme dan integritas tetap harus menjadi kompas utama setiap anggota Polri, baik dalam dunia nyata maupun maya.**(yans)

PADANG -15 MEI 2025 - Hari ini, aura kesibukan yang berbeda terasa di lorong-lorong SMK Negeri 7 Padang. Bukan hiruk pikuk persiapan pentas atau riuh rendah praktik di salon kecantikan, melainkan getaran semangat kewirausahaan yang tengah diuji. Siswa-siswi dari jurusan Seni Pertunjukan dan Tata Rias sedang menghadapi momen krusial: Ujian Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan.

Kegiatan ini bukan sekadar formalitas penilaian semata. Di balik setiap presentasi ide bisnis, setiap kalkulasi biaya, dan setiap simulasi pemasaran jasa atau produk kreatif, tersimpan harapan besar. Harapan yang diungkapkan langsung oleh Kepala SMK Negeri 7 Padang, Ibu Evy Fitriana. Menurut beliau, acara semacam ini merupakan pendorong utama, katalisator untuk memotivasi para siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, memiliki keterampilan yang mumpuni, dan yang terpenting, siap terjun dan bersaing di kerasnya dunia kerja maupun dunia usaha.

SMK Negeri 7 Padang sendiri bukanlah sekolah yang asing dengan denyut nadi seni dan kreativitas. Institusi pendidikan vokasi ini, yang dulunya dikenal dengan nama SMKI Negeri, telah lama menjadi kawah candradimuka bagi talenta-talenta muda di bidang seni. Seiring waktu, sekolah ini terus beradaptasi dan memperkaya diri dengan beragam jurusan yang relevan, mencakup Seni Theater, Seni Pertunjukan, Tata Kecantikan, hingga Broadcasting. Keberagaman ini menunjukkan komitmen sekolah untuk tidak hanya fokus pada satu aspek kreativitas, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk berbagai jalur karier di industri kreatif yang terus berkembang.

Dengan bekal dari jurusan masing-masing, kini para siswa dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana mengemas bakat dan keterampilan artistik mereka menjadi sebuah nilai ekonomi yang marketable. Ujian kewirausahaan ini menjadi laboratorium mini bagi mereka untuk mempraktikkan teori, menguji ide, dan merasakan langsung dinamika dunia usaha, sekecil apapun skalanya.

Secara keseluruhan, visi SMK Negeri 7 Padang sangatlah gamblang. Sekolah ini bertekad kuat untuk mencetak generasi muda yang unggul, tidak hanya piawai di bidangnya masing-masing, tetapi juga memiliki mentalitas wirausaha dan kesiapan profesional yang tinggi. Ujian Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan ini adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan visi tersebut, sebuah jembatan yang kokoh untuk mengantar para lulusannya memasuki dunia usaha dan kerja dengan bekal yang matang dan kepercayaan diri yang tinggi. Hari ini di SMK Negeri 7 Padang, masa depan sedang dirancang, bukan hanya melalui karya seni yang indah, tetapi juga melalui jiwa wirausaha yang tangguh. Adi

PADANG - Internasional Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 yang digagas Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang bersama Indonesian Halal Lifestyle Centre pada 3-4 Mei 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong ekosistem halal dan inovasi digital di Sumatera Barat. Kehadiran dan pandangan mendalam dari tokoh pendidikan ternama, Prof. dr. H. Fasli Jalal Ph.D, yang juga Rektor Universitas Yarsi, memberikan narasi kuat tentang potensi Ranah Minang dalam kancah industri halal global.

Dalam rangkaian acara yang bertempat di Kampus Unbrah Aie Pacah ini, Prof. Fasli Jalal tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga menyampaikan optimisme dan visi besar yang ingin dicapai melalui festival ini. Ia menekankan bahwa RMHLF bukan sekadar ajang pertemuan, melainkan platform strategis untuk membangun sinergi dan mempercepat perkembangan industri halal di tingkat lokal maupun nasional.

Salah satu sorotan utama yang disampaikan Prof. Fasli Jalal adalah potensi Sumatera Barat dalam industri mode busana muslim atau modest fashion. Menurutnya, melalui kegiatan seperti RMHLF ini, tren modest fashion di Sumatera Barat diharapkan semakin berkembang pesat dan mampu bersaing, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di kancah internasional. Hal ini disampaikannya, salah satunya, dalam momen Gala Dinner yang dihadiri berbagai pihak penting, termasuk Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon.

Prof. Fasli Jalal juga melihat Gala Dinner sebagai kesempatan berharga untuk mempererat hubungan dan kolaborasi antara para pelaku industri, akademisi, dan pemerintah. Menurutnya, sinergi erat antara ketiga pilar ini sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan industri halal di Ranah Minang secara berkelanjutan.

Festival berskala internasional ini memang menarik perhatian luas. Dihadiri oleh 12 Duta Besar Organisasi Negara Islam (OKI) serta belasan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, RMHLF menjadi bukti komitmen serius berbagai pihak untuk memajukan sektor halal. Para Duta Besar dari negara-negara seperti Maroko, UEA, Bahrain, Yordania, Mesir, Tunisia, Azerbaijan, Bosnia dan Herzegovina, Tanzania, Oman, Qatar, dan Afghanistan turut memberikan warna global pada acara ini.

Selain seminar dan Gala Dinner, RMHLF juga menyajikan West Sumatera Heritage Tour pada hari kedua. Prof. Fasli Jalal menjelaskan bahwa tur warisan budaya ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta, memperkenalkan kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam Sumatera Barat. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat promosi pariwisata halal Ranah Minang dan menarik lebih banyak wisatawan.

Tidak hanya itu, festival ini juga menjadi panggung bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk memamerkan produk halal unggulan. Ruang yang diberikan kepada UMKM ini, sejalan dengan pandangan Prof. Fasli Jalal, bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperluas pasar bagi produk-produk khas Sumatera Barat yang memiliki nilai halal.

Menutup pernyataannya, Prof. dr. H. Fasli Jalal Ph.D kembali menegaskan visi utama yang menjadi motor penggerak penyelenggaraan RMHLF. "Melalui festival ini," terangnya, "diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di masa depan." Pernyataan ini menjadi semacam penegasan misi bahwa Ranah Minang, melalui inisiatif seperti RMHLF, siap berkontribusi signifikan dalam positioning Indonesia sebagai pemimpin global dalam gaya hidup dan industri halal. (And) 

PADANG - Setiap tanggal 2 Mei, gema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kembali menyeruak di seluruh penjuru tanah air. Namun, mantan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) yang juga seorang guru besar, Prof. Drs. H. Ganefri Datuak Djunjungan Nan Bagadiang, M.Pd., Ph.D., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak sekadar memperingatinya sebagai rutinitas tahunan, melainkan mendalami sejarah, makna mendalam bagi bangsa, serta mengambil inspirasi dari perjuangan sang pelopor pendidikan, Ki Hadjar Dewantara.

Menurut Prof. Ganefri, momen Hardiknas adalah waktu yang penuh makna untuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan yang telah berjuang demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih jauh, peringatan ini menjadi pengingat krusial akan peran sentral pendidikan dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih gemilang. "Momen ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan waktu yang penuh makna untuk mengenang jasa para pahlawan pendidikan," ujarnya. "Selain itu, Hardiknas juga menjadi pengingat pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa."

Prof. Ganefri menekankan bahwa pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas tidak terlepas dari sosok monumental Ki Hadjar Dewantara. Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan tanggal lahir beliau sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal ini, tegas Ganefri, merupakan bentuk penghormatan atas perjuangan dan gagasan Ki Hadjar Dewantara yang luar biasa.

Dikenal sebagai pejuang pendidikan sejati, Ki Hadjar Dewantara tanpa lelah memperjuangkan hak belajar bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang status sosial. Di masa penjajahan Belanda, langkah revolusioner diambilnya dengan mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922. Lembaga ini menjadi mercusuar harapan, membuka akses pendidikan yang sebelumnya tertutup bagi rakyat jelata. Filosofi pendidikannya yang termasyhur, “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani,” tidak lekang dimakan waktu dan masih menjadi pilar pedoman pendidikan nasional hingga saat ini.

Lebih jauh, Prof. Ganefri menjelaskan bahwa peringatan Hardiknas memiliki makna yang jauh melampaui sekadar mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara. Momen ini adalah kesempatan emas untuk menumbuhkan kembali semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan seluruh pelaku pendidikan. Selain itu, Hardiknas berfungsi sebagai pengingat kolektif bagi seluruh masyarakat Indonesia tentang betapa vitalnya pendidikan sebagai fondasi utama kemajuan suatu bangsa.

"Peringatan Hardiknas bukan hanya mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara. Lebih dari itu, momen ini menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan pelaku pendidikan," jelasnya. "Selain itu, Hardiknas juga menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan bangsa."

Di sisi lain, Hardiknas juga menjadi dorongan kuat bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam sistem pendidikan. Berbagai kegiatan yang diselenggarakan, mulai dari upacara bendera, seminar, hingga lomba bertema pendidikan di berbagai jenjang, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan signifikansi pendidikan serta menghargai peran vital para guru dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter.

Menyambut peringatan tahun ini, Prof. Ganefri turut menyoroti tema Hardiknas 2025, yaitu “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Tema ini, ungkapnya, secara eksplisit merupakan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk tidak berpangku tangan, melainkan turut serta dan berperan aktif dalam upaya berkelanjutan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. "Secara tidak langsung tema ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," pungkasnya.

Dengan memahami sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya, serta meresapi semangat perjuangan para pahlawan pendidikan seperti Ki Hadjar Dewantara, diharapkan peringatan Hardiknas setiap tanggal 2 Mei dapat benar-benar menjadi momentum refleksi dan aksi nyata untuk mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang lebih baik. (Moudy) 

PADANG - 3 MEI 2025 - Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang hari ini menorehkan catatan penting dalam sejarahnya dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Internasional Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025. Festival yang diinisiasi Unbrah bekerja sama dengan Indonesian Halal Lifestyle Centre ini, menurut Rektor Unbrah, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S., merupakan kebanggaan dan bukti nyata kontribusi kampus dalam memajukan ekosistem halal di tingkat global.

"Kampus ini menjadi tempat bersatunya riset, budaya Minang, dan gaya hidup halal. Kami bangga menjadi tuan rumah forum internasional yang memperkuat posisi Indonesia di dunia Islam," ujar Prof. Musliar Kasim saat membuka festival yang berlangsung pada 3 hingga 4 Mei 2025 ini.

Kehadiran 12 Duta Besar dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta belasan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Kampus Unbrah Aie Pacah menjadi sorotan utama, menunjukkan tingkat kepentingan dan jangkauan internasional acara ini. Prof. Musliar Kasim melihat momen ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan potensi Ranah Minang dan Indonesia secara luas dalam industri halal.

Hari pertama festival diisi dengan berbagai agenda strategis. Salah satunya adalah seminar internasional bertajuk "Unlocking Future Opportunities through Innovation in the Halal and Digital Sectors". Prof. Musliar Kasim sendiri turut menjadi salah satu pembicara dalam seminar ini, berbagi pandangan dan kontribusi akademis Unbrah dalam pengembangan sektor halal dan digital. Seminar ini menghadirkan jajaran pakar terkemuka nasional maupun internasional, memastikan diskusi yang mendalam dan relevan.

Di luar forum ilmiah, kemeriahan RMHLF hari pertama juga terasa pada acara Gala Dinner & Fashion Show Halal Lifestyle. Acara ini tidak hanya menjadi ajang ramah tamah, tetapi juga platform untuk mempromosikan modest fashion lokal, sejalan dengan semangat festival untuk mengintegrasikan gaya hidup halal dengan kekayaan budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

Unbrah juga memberikan ruang bagi UMKM melalui area pameran yang menampilkan beragam produk halal unggulan Sumatera Barat. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha.

Prof. Musliar Kasim berharap, festival ini tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi menjadi pemantik kolaborasi konkret antara berbagai pihak. "Melalui festival ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di masa depan," pungkasnya. Sebagai tuan rumah, Unbrah berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam riset dan pengembangan yang mendukung gaya hidup halal yang modern dan berkelanjutan. (And) 

PADANG - 3 MEI 2025 - Internasional Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 yang resmi dibuka hari ini, Sabtu, 3 Mei, di Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang, menandai langkah signifikan Sumatera Barat dalam peta ekosistem halal global. Acara yang terselenggara berkat sinergi erat antara Unbrah dan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) ini, menurut Chairman IHLC, Prof. Dr. Sapta Nirwandar, memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar label halal.

"Festival ini bukan hanya tentang halal sebagai label, tetapi halal sebagai nilai yang menyatukan," ujar Prof. Sapta Nirwandar, menegaskan esensi filosofis di balik perhelatan akbar ini. Berbicara saat memaparkan persiapan festival bersama Rektor Unbrah Prof. Musliar Kasim, Prof. Sapta menyebut bahwa Indonesia, khususnya Sumatera Barat dengan kekayaan budaya dan nilai-nilai keislamannya, memiliki kekuatan besar untuk menjadi "motor penggerak halal lifestyle dunia".

Digelar selama dua hari hingga 4 Mei besok, RMHLF 2025 dirancang sebagai panggung diplomasi halal yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan global dan nasional. Kehadiran 12 Duta Besar dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta belasan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu menjadi bukti nyata bobot internasional festival ini.

Hari pertama festival dipusatkan di Kampus Unbrah Aie Pacah, diawali dengan rangkaian kegiatan yang menyoroti inovasi di sektor halal dan digital. Seminar internasional bertajuk "Unlocking Future Opportunities through Innovation in the Halal and Digital Sectors" menghadirkan para pakar dan praktisi dari dalam dan luar negeri untuk membahas topik-topik krusial, mulai dari transformasi digital industri halal hingga masa depan ekspor produk halal berbasis riset.

"Pembicara yang hadir membahas topik-topik krusial. Mulai dari transformasi digital industri halal, masa depan ekspor halal, hingga inovasi pangan berbasis riset halal," tambah Prof. Sapta, menekankan pentingnya diskusi ini bagi pengembangan industri halal ke depan.

Selain forum ilmiah, hari pertama juga dimeriahkan dengan Gala Dinner & Fashion Show Halal Lifestyle. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga platform promosi modest fashion yang, seperti disampaikan Prof. Sapta dan penyelenggara, diharapkan dapat mengangkat desainer lokal ke kancah yang lebih luas. Kehadiran Ketua LKAAM Sumbar dan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI turut memberikan dukungan moral dan politis bagi pengembangan industri halal di Ranah Minang.

Tak ketinggalan, festival ini juga menjadi etalase bagi produk-produk unggulan UMKM halal dari Sumatera Barat. Area pameran memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk memamerkan produk mereka, menghubungkan mereka dengan pasar yang lebih luas dan potensi investasi, sejalan dengan visi IHLC untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui gaya hidup halal.

Kolaborasi erat antara IHLC, Universitas Baiturrahmah, dan Yayasan Baiturrahmah sebagai penyelenggara utama disebut Prof. Sapta menjadi kunci sukses terselenggaranya festival ini. Melalui RMHLF 2025, Padang dan Sumatera Barat kini berada dalam sorotan dunia Islam, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin potensial dalam industri dan gaya hidup halal global, didorong oleh nilai-nilai pemersatu yang diusungnya. (Mon) 

PADANG - 3 MEI 2025 - Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang hari ini menjadi saksi bisu dimulainya perhelatan akbar Internasional Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025. Membentang selama dua hari penuh, 3 hingga 4 Mei 2025, festival yang diinisiasi Unbrah bersama Indonesian Halal Lifestyle Centre ini secara ambisius digagas untuk menancapkan Sumatera Barat sebagai episentrum pengembangan ekosistem halal dan inovasi digital di kancah internasional.

Atmosfer kemeriahan terasa sejak pagi di Kampus Unbrah Aie Pacah. Lebih dari sekadar pertemuan biasa, hari pertama RMHLF disemarakkan oleh kehadiran figur-figur penting yang menggarisbawahi bobot internasional acara ini. Sebanyak 12 Duta Besar dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) turut melangkahkan kaki di Ranah Minang, berbaur dengan belasan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, menciptakan simpul diplomasi dan kolaborasi yang kuat.

Puncak momen istimewa di hari pertama salah satunya terangkai dalam acara Gala Dinner & Fashion Show Halal Lifestyle. Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Dr. Fauzi Bahar, MSi Datuk Nan Sati, yang turut hadir, tak luput menyampaikan apresiasi mendalamnya terhadap inisiatif ini. Kehadiran Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, SS, MSc, pada malam hari kian menambah bobot dan dukungan pemerintah pusat terhadap festival ini, khususnya dalam mendorong tren modest fashion Sumatera Barat agar mampu bersaing global.

Tak hanya seremonial, RMHLF hari pertama juga menjadi panggung bagi diskusi intelektual melalui seminar internasional bertajuk "Unlocking Future Opportunities through Innovation in the Halal and Digital Sectors". Forum ini mempertemukan para pakar, akademisi, dan praktisi terkemuka dari berbagai belahan dunia. Daftar pembicara yang hadir bak permata di bidangnya, meliputi Rektor Unbrah Prof. Dr. H. Musliar Kasim, Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., Founder Halal Science Center Chulalongkorn University Thailand Assoc. Prof. Dr. Winai Dahlan, CEO Smart Deen Singapura Fateh Ali, Founder of Busan Indonesia Center Kim So Il, Direktur Halal Science Center IPB University Prof. Dr. Irwandi Jaswir, Head Of Unand Halal Center Dr. Ir. Yan Heryandi, MP, Halal Supervisor dan Auditor LPPOM MUI Nadia Mira Kusumaningtyas, S.Si, M.Sc, Founder Simfratani Ali Fahmi Prawiranegara, dan Presiden Komisioner PT Sofyan Hotel TBK Riyanto Sofyan, B. S. E. E, serta dimoderatori oleh M. Gunawan Yasn. Diskusi yang tajam seputar inovasi di sektor halal dan digital ini diharapkan menjadi sumber inspirasi berharga.

Festival ini juga membuka ruang lebar bagi denyut ekonomi lokal. Area pameran dipadati oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjajakan produk-produk halal unggulan Sumatera Barat, mulai dari kelezatan kuliner, pesona fashion, hingga kreativitas produk lainnya. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik minat calon investor, secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui kolaborasi strategis antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat, Unbrah menegaskan komitmennya untuk menjadi lokomotif penggerak gaya hidup halal yang tak hanya modern dan inklusif, tetapi juga berkelanjutan di Indonesia. Festival ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di masa depan, diawali dari Ranah Minang yang kaya akan kearifan lokal dan nilai-nilai keislaman. (And) 

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman secara resmi menggelar Launching Program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan Kategori Petugas Keagamaan dan Lembaga Adat untuk Tahun 2025. Acara peluncuran yang mengusung tema "Pariaman, Kota Peduli Pekerja Rentan" ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2025 di Kota Pariaman.

Program ini merupakan inisiatif strategis yang lahir dari kepedulian Pemerintah Kota Pariaman terhadap kelompok pekerja sektor informal, khususnya para petugas keagamaan seperti Imam, Khatib, Bilal, Garin, Ubaiyah, Labai, Guru Mengaji, serta pengurus lembaga adat yang mencakup urang tuo, cadiak pandai, kapalo mudo, keamanan, dan Bundo Kanduang. Kepala Dinas PTSP Kota Pariaman, Gusneti Zaunit, dalam laporannya menyampaikan bahwa cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan di kalangan kelompok ini masih sangat minim, yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi jika terjadi musibah kerja atau memasuki masa tidak produktif.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Pariaman, capaian Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kota Pariaman baru berada di angka 37% untuk sektor formal dan informal. Melalui program unggulan Balad-Mulyadi ini, Pemerintah Kota Pariaman menargetkan peningkatan signifikan cakupan hingga 20% dari tahun sebelumnya, dengan menerapkan prinsip gotong royong dalam pembiayaan.

Tujuan utama program ini adalah memberikan jaminan sosial yang komprehensif terhadap risiko kecelakaan kerja dan kematian. Manfaat yang diberikan mencakup perawatan medis, santunan, hingga beasiswa pendidikan bagi ahli waris. Diharapkan, perlindungan ini dapat memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pekerja rentan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta menjadi jaring pengaman saat menghadapi tantangan ekonomi atau risiko pekerjaan. Program ini juga diharapkan mendorong partisipasi masyarakat luas dalam ekosistem jaminan sosial ketenagakerjaan.

Pelaksanaan program ini memiliki landasan hukum yang kuat, merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2025.

Acara peluncuran dihadiri oleh jajaran tinggi Pemerintah Kota Pariaman, termasuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, serta unsur FORKOPIMDA. Turut hadir pula Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, Kepala Perangkat Daerah terkait, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Ketua DW, Bundo Kanduang Kota Pariaman, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Padang dan Padang Pariaman, Kepala Desa dan Lurah se-Kota Pariaman, Kader Ketenagakerjaan, perwakilan peserta BPJS Ketenagakerjaan, serta rekan-rekan media cetak, online, dan elektronik. (Rin) 

PADANG - 27 APRIL 2025) - Gedung serbaguna Persatuan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) di Kota Padang hari ini dipadat. Puluhan warga masyarakat Pesisir Selatan yang berdomisili di Kota Padang dengan antusias menyambut kedatangan sosok Anggota DPR RI, Andre Rosiade. Suasana penuh kekeluargaan dan semangat persatuan begitu kental terasa sejak pagi.

Puncak acara yang paling dinantikan adalah penyerahan satu unit bantuan ambulans dari Andre Rosiade kepada PKPS. Bantuan ini disambut sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin, menandakan betapa berharganya kepedulian wakil rakyat tersebut bagi komunitas perantau Pesisir Selatan.

Kemeriahan hari ini semakin lengkap dengan kehadiran Rafles, mantan Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Barat, yang turut menyaksikan langsung momen penyerahan ambulans. Kehadiran Rafles bukanlah hal yang asing bagi warga Pesisir Selatan. Dikenal luas sejak masih aktif berdinas, sosok Rafles yang merupakan tokoh dari Lengayang ini telah lama menjadi panutan dan memiliki ruang komunikasi yang terbuka bagi masyarakat Pesisir Selatan di Padang. Keberadaannya di tengah acara menegaskan betapa kuatnya ikatan emosional antara tokoh dan komunitas.

PKPS, atau yang juga erat kaitannya dengan PKPWL (Perkumpulan Keluarga Perantau Wilayah Lengayang), kembali menunjukkan kiprahnya sebagai wadah organisasi kedaerahan yang sangat solid. Hari ini, solidaritas itu terwujud nyata dengan hadirnya perwakilan masyarakat Pesisir Selatan dari hampir seluruh tingkatan, mulai dari kelurahan hingga kecamatan yang tersebar di 11 kecamatan dan 104 kelurahan di Kota Padang. Ini adalah cerminan nyata dari persatuan dan kesatuan yang senantiasa mereka jaga.

Antusiasme yang memancar dari setiap wajah yang hadir bukan sekadar kebahagiaan menyambut tamu atau menerima bantuan, melainkan juga representasi dari kerinduan untuk membangun dan mempererat tali silaturahmi. Koordinasi sesama anggota PKPS/PKPWL berjalan lancar, menunjukkan kematangan organisasi dalam menyatukan warganya.

Momentum hari ini terasa semakin istimewa karena merupakan kelanjutan dari kegiatan halal bihalal PKPS Kota Padang yang telah dilaksanakan sebelumnya. Kebersamaan yang terjalin diharapkan akan terus kokoh di masa depan, menjadi modal utama bagi warga masyarakat Pesisir Selatan di perantauan untuk bersama-sama merajut asa dan membina hubungan harmonis antar sesama.

Perkumpulan Keluarga Perantau Wilayah Lengayang (PKPWL) Pesisir Selatan, baik di Kota Padang maupun Provinsi Sumatera Barat, patut berbangga atas suksesnya penyelenggaraan acara hari ini. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan internal, tetapi juga membuka ruang komunikasi dan kontribusi nyata bagi kesejahteraan warga. Hari bahagia ini menjadi penanda penting betapa kuatnya simpul kekeluargaan masyarakat Pesisir Selatan, di mana pun mereka berada. (Rn) 

Teks foto: Grand Launching Bunda Executive Clinic ditandai dengan pengguntingan pita oleh jajaran pimpinan PT Bundamedik Tbk dan RSU Bunda Padang, Jumat (25/4/2025).

PADANG – RSU Bunda Padang secara resmi membuka layanan kesehatan eksklusif, Bunda Executive Clinic, pada Jumat (25/4/2025). Berlokasi di lantai 4 Gedung D rumah sakit tersebut, klinik ini hadir sebagai komitmen RSU Bunda Padang dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna, cepat, dan nyaman bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya Kota Padang.

Direktur RSU Bunda Padang, Helgawati, menegaskan bahwa kehadiran Bunda Executive Clinic merupakan langkah strategis dalam menghadirkan layanan kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan pasien modern.

"Klinik eksekutif ini dilengkapi layanan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli di bidangnya. Fasilitas ini kami hadirkan untuk pasien yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi dalam memperoleh pelayanan medis," ujar Helgawati dalam sambutannya.

Ia juga berharap, dengan dibukanya klinik ini, RSU Bunda Padang dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dalam suasana yang lebih personal dan profesional.

Turut hadir dalam peresmian, Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk (BMHS), Ivan Rizal Sini, menyampaikan bahwa kehadiran klinik eksekutif ini menjadi bagian dari inovasi berkelanjutan yang dilakukan oleh jaringan rumah sakit Bunda Group di seluruh Indonesia.

"Memberikan pelayanan kesehatan terbaik adalah proses tanpa akhir. Di usia ke-52 tahun BMHS, kami terus beradaptasi dan memperluas layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. RSU Bunda Padang dengan klinik eksekutif ini menjadi representasi dari visi jangka panjang kami," ujar Ivan.

Ia menambahkan, RSU Bunda Padang diharapkan dapat terus tumbuh sebagai institusi kesehatan unggulan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Padang dan sekitarnya.

Prosesi peresmian Bunda Executive Clinic ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh jajaran pimpinan PT Bundamedik Tbk dan RSU Bunda Padang. Tampak hadir antara lain: Ivan Rizal Sini (Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk), Retno Marsudi (Komisaris Independen PT Bundamedik Tbk), Mesha Rizal Sini (Komisaris PT Bundamedik Tbk), Rito Alam Rizal Sini (Komisaris RS Bunda Group), Agus Heru Darjono (President Director PT Bundamedik Tbk), dan Helgawati (Direktur RSU Bunda Padang).

Dengan pengoperasian Bunda Executive Clinic, RSU Bunda Padang memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan dengan layanan unggulan di wilayah Sumatera Barat, sekaligus menegaskan perannya dalam menghadirkan solusi kesehatan yang modern, profesional, dan berorientasi pada kenyamanan pasien. (Bud) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.