Bupati Solok Jon Firman Pandu Tinjau Proyek Sekolah Rakyat di Lubuk Selasih: Wujud Nyata Pendidikan untuk Rakyat

SOLOK - Bupati Solok Jon Firman Pandu untuk meninjau langsung lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Rabu siang (14/5/2025). Dengan semangat membara, ia memantau progres revitalisasi fasilitas pendidikan yang digadang-gadang bakal menjadi ikon baru pembelajaran berbasis kerakyatan di Kabupaten Solok.

Didampingi para pejabat utama, seperti Sekda Medison, Asisten I Syahrial, Kadisdikpora Zainal Jusmar, Kadinsos Muliadi Marcos, serta Kepala DPMPTSPNAKER Aliber Mulyadi, Bupati terlihat berdialog dengan tim pelaksana proyek sembari memastikan setiap detail pembangunan berjalan sesuai rencana.

Proyek Bernilai Rp 7,6 Miliar Ini Ditargetkan Rampung dalam 60 Hari

Berlokasi di atas lahan 20.480 m², pembangunan ini memanfaatkan bangunan eks-UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini disulap menjadi Sekolah Rakyat—ruang pendidikan terbuka yang inklusif dan dekat dengan masyarakat. Dimulai sejak dua hari lalu, proyek ini dibiayai melalui anggaran sebesar Rp 7,6 miliar dan ditargetkan selesai dalam waktu 60 hari kerja.

"Sekolah Ini Bukan Hanya Bangunan, Tapi Harapan" – Bupati Jon Firman Pandu

Dalam kesempatan itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu menyampaikan visi besarnya terhadap pembangunan ini.

"Sekolah ini bukan sekadar bangunan fisik. Ini adalah simbol harapan dan langkah awal mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan peduli terhadap sesama," ujar Bupati dengan penuh keyakinan.

Ia menambahkan bahwa hadirnya Sekolah Rakyat adalah jawaban atas kebutuhan pendidikan masyarakat di wilayah yang selama ini terpinggirkan.

"Kami ingin pendidikan hadir tidak hanya di pusat kota. Sekolah Rakyat adalah jawaban untuk masyarakat di pelosok, agar anak-anak mereka juga bisa merasakan pendidikan yang berkualitas tanpa harus jauh dari rumah," sambungnya.

Arah Baru Pendidikan Solok: Inklusif, Merakyat, dan Membangun Karakter

Sekolah Rakyat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat belajar formal, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter dan keterampilan hidup bagi anak-anak dan remaja. Dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berbudaya lokal, proyek ini diharapkan menjadi model pendidikan alternatif masa depan di Sumatra Barat.

Warga sekitar menyambut positif pembangunan ini. Mereka menilai langkah Pemkab Solok sebagai terobosan nyata yang tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membuka jalan masa depan bagi anak-anak mereka.**(yans)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.