Latest Post

PADANG - 23 JULI 2024 - Demi keselamatan dan kesehatan serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, Alat Pelindung Diri (APD) wajib digunakan oleh seluruh individu yang berada di lokasi proyek, terutama pekerja.


Perlengkapan kerja ketika membuat adukan semen tersebut diperlukan untuk melindungi diri para pekerja dari bahaya kulit serta organ tubuh lainnya. Karena, bahan-bahan yang digunakan tergolong bahan berbahaya, ujar tukang senior salah satu perusahaan kontruksi bonafit dengan awak media disalah satu kedai kopi yang tak jauh dari lokasi proyek. Dan, inisialnya minta tidak disebut.


Jadi, sangat disayangkan di pekerjaan longsegment jalan utama Pantai Air Manis, Kota Padang terlihat ada kesan mengabaikan keselamatan para pekerja, kesehatan mereka penting. Padahal, mega proyek bernomor kontrak : 001/Kont-PJ/DAK/DPUPR/2024, bernilai kontrak Rp5.485.888.732.91, sangat fantastik sekali.


Harusnya, proyek milik Dinas PUPR Kota Padang dibawah tanggungjawab Kabid Bina Marga (BM) itu tidak terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD, ulasnya sembari bercanda mungkin Kabid BM PUPR Kota Padang tidak paham akan aturan keselamatan pekerja. Atau, bisa jadi sengaja melupakan aturan terkait APD, ujarnya berasumsi.


Terkait tidak adanya tukang menggunakan APD dilokasi kegiatan longsegment jalan utama Pantai Air Manis, Kota Padang, Riski Kabid BM saat dikonfirmasi awak media (22/7) lewat WhatsApp (WA) bungkam. Begitu juga dengan Tri, Kadis PUPR Kota Padang ketika dihubungi dihari yang sama dan jam berbeda juga bungkam. An


PADANG PANJANG - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi Pemerintah Kota, atas capaian 100 persen pertama di Indonesia cakupan balita yang diukur dan timbang pada Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting sejak 5 Juli lalu. 


Hal tersebut dikemukakan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar diwakili Koordinator Satgas Stunting Provinsi, Firdan Grita Sukma pada Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Senin (22/7/2024) di Hall Lantai III Balai Kota.


Turut hadir, Ketua TP-PKK Kota, Sri Hidayani Sonny, SE, Ak, jajaran pejabat Pemko, kepala SLTP-SLTA, siswa-siswi SLTP- SLTA, dan undangan lainnya. 


“Padang Panjang bukan hanya mengejar target e-PPBGM, melainkan kualitas pengukuran, penimbangan balita di Posyandu, serta cakupan sasaran Posyandu menjadi lebih baik.  Inilah yang menjadi tolak ukur Padang Panjang, sehingga diketahui balita stunting,  diketahui tempat tinggalnya, intervensinya bagaimana. Jadi lebih riil,” katanya. 


Menurutnya, Padang Panjang bergerak secara perlahan tapi pasti. Harapannya, Padang Panjang  ke depan tidak lagi memberantas stunting,  namun  masuk pada tahapan mencegah. 


Sementara itu, Pj Wako Sonny menyampaikan, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terjadi penurunan kasus stunting Kota Padang Panjang sebanyak 1% dari 16,8% pada 2022 menjadi 15,8% pada 2023. Kendati begitu, ia meminta stunting di Padang Panjang bisa di bawah 14% melebihi target nasional. 


Penurunan angka stunting, lanjutnya, merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Dinas Sosial PPKBPPPA dan Dinas Kesehatan saja. Sonny mengimbau stunting bisa ditanggulangi secara komprehensif, melibatkan seluruh stakeholder dari  hulu ke hilir. 


“Tetap kita lakukan intervensi melalui kegiatan di Posyandu, pemberian makanan tambahan. Lalu dari hulunya, pembekalan dan sosialisasi, diseminasi, pemberian vitamin tambah darah kepada remaja putri, sehingga tumbuh sehat,” ujarnya.


Adapun Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si mengatakan, memperhatikan kesehatan ibu sejak dini sangatlah penting. Edukasi pendewasaan usia pernikahan perlu diketahui yaitu perempuan pada usia minimal 21 tahun dan pria 25 tahun. 


“Ini merupakan bagian dari pencegahan stunting. Menjaga pola hidup sehat sejak remaja dapat mencegah stunting dari hulu. Remaja putri dapat mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak satu tablet per minggu. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, serta menerapkan pola makan  gizi seimbang,” tuturnya. Hrs

PADANG - 19 JULI 2924 - Rapat awal pembentukan Koperasi Jurnalis yang berlangsung di kedai pecal lele Lamongan jalan Bypass no 17, Koto Panjang Ikue Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang dihadiri puluhan anggotanya.


Andarizal, penggagas dan juga pendiri organisasi kewartawanan Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) yang berkantor pusat di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), saat menghadiri rapat pembentukan koperasi mengatakan, rapat ini merupakan langkah awal proses pendirian koperasi. Dan, kedepannya koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para anggota untuk meningkatkan kesejahteraan dan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.


Usai pertemuan ini, selanjutnya bakal ada rapat dan kesepakatan-kesepakatan lainnya yang akan dimuat dalam AD/ART. “Untuk itu, kami mengharapkan dukungan sinergi dan kolaborasi antar instansi dalam mendukung pembentukan koperasi Jurnalis. Sebab, Koperasi ini akan menjadi solusi dan peluang untuk mengembangkan potensi usaha masyarakat khususnya di Sumbar,” ujarnya.


Disisilain Tamzis, yang dituakan oleh anggota dalam pembentukan koperasi mengatakan bahwa, untuk nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta bidang usaha koperasi telah ditetapkan berdasarkan keputusan bersama.


Selanjutnya, kami akan menetapkan ketentuan mengenai keanggotaan, pengelolaan, permodalan serta hak dan kewajiban anggota. “Untuk iuran wajib bulanan besarnya sudah kami sepakati bersama. Kemudian, kesepakatan rapat anggota sesegera mungkin Mempersiapkan Badan Hukum Koperasi Jurnalis.


 “Demi terwujudnya koperasi ini mari bersama kita searah, setujuan. Sesuai tujuan dari Koperasi sebagai Soko Guru perekonomian,” katanya seraya menyebutkan, dengan adanya koperasi ini, setidaknya bisa meningkatkan kesejahteraan anggota dan juga Jurnalis yang ada di Sumbar. **

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.