Latest Post

Sikabu, Padang Pariaman – Pagi yang cerah di Nagari Sikabu, Sabtu, 8 Juni 2025, menjadi saksi khidmatnya perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Dentuman takbir menggema dari Mesjid Raya Sikabu, menandai dimulainya prosesi penyembelihan hewan kurban yang telah menjadi tradisi tahunan. Lebih dari sekadar ritual, momen ini menjelma menjadi ajang silaturahmi dan penguatan ikatan sosial antarwarga.

Nuansa Idul Adha tahun ini terasa kian istimewa dengan kehadiran sosok yang tak asing lagi bagi masyarakat Nagari Sikabu, yaitu H. Ali Husein. Beliau adalah putra terbaik Nagari Sikabu yang kini mengemban amanah sebagai Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Partai Amanat Nasional (PAN). Kehadiran Ali Husein di tengah-tengah warga bukan hanya sebagai wakil rakyat, namun juga sebagai bagian tak terpisahkan dari denyut nadi kehidupan masyarakat.

Ali Husein dikenal luas sebagai politisi yang merakyat. Perawakannya yang sederhana dan kemampuannya berbaur dengan berbagai kalangan, mulai dari tokoh adat (tuamuda, ninieak mamak), ibu-ibu pemimpin keluarga (bundo kanduang), hingga para cendekiawan (cadieak pandai), telah menjadikannya figur yang disegani dan dicintai. Beberapa warga bahkan secara terbuka menyatakan bahwa Ali Husein adalah sosok yang mudah diajak berbagi cerita dan selalu komit pada prinsipnya, baik sebagai pengusaha maupun politisi.

Saat ini, Ali Husein bertugas di Komisi IV DPRD, yang bermitra langsung dengan Dinas Sosial. Ia menyadari betul betapa kompleksnya permasalahan sosial yang ada. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif sebagai kekuatan utama untuk membangun Kabupaten Padang Pariaman, khususnya Nagari Sikabu.

Senada dengan Ali Husein, Wali Nagari Sikabu, Bapak Jasmar, juga menyampaikan pandangan yang sama. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah nagari, anggota dewan, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang diharapkan. Kebersamaan ini menjadi energi positif yang menggerakkan roda pembangunan di Nagari Sikabu.

Dalam kesempatan ini, H. Ali Husein kembali menunjukkan kepeduliannya dengan berkorban satu ekor sapi. Sebuah tindakan nyata yang diharapkan dapat sedikit meringankan beban dan membawa kebahagiaan bagi warga masyarakat. Lebih dari sekadar berbagi daging kurban, H. Ali Husein memaknai Idul Adha sebagai momen untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putra semata wayangnya, Ismail AS, adalah cerminan dari iman dan keteguhan hati seorang hamba.

Ali Husein menegaskan bahwa selain momentum berkurban, ia juga akan terus berupaya berbuat lebih banyak lagi untuk warga masyarakat, khususnya di Nagari Sikabu, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Semangat pengorbanan dan kepedulian inilah yang diharapkan akan terus menyala, menginspirasi lebih banyak kebaikan, dan membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat. (Rin) 

SUMATERA BARAT – 2 JUNI 2025 - Di tengah hiruk pikuk lalu lintas harian, sebuah komitmen besar tengah diwujudkan di ruas jalan vital Padang-Lubuk Alung-Padang Panjang. PT. Sarana Mitra Saudara, sebagai kontraktor pelaksana, menunjukkan dedikasi tinggi dalam proyek preservasi jalan senilai Rp4.300.209.000 yang dimulai sejak 19 Maret 2025. Perusahaan konstruksi yang berbasis di Kota Padang ini, dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dan tim profesional yang solid, bertekad menghadirkan infrastruktur jalan yang optimal bagi masyarakat Sumatera Barat.

Proyek yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Bina Marga, serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sumatera Barat ini, bukan sekadar membangun atau memperbaiki, melainkan sebuah upaya untuk mempertahankan fungsi jalan secara optimal dan memperpanjang umur layanannya. Visi inilah yang diusung oleh PT. Sarana Mitra Saudara dalam setiap langkah pekerjaannya.

Komitmen PT. Sarana Mitra Saudara ini telah menuai apresiasi dari berbagai kalangan, khususnya para pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalur tersebut. Seorang sopir boks, yang tak ingin disebutkan namanya, dengan antusias menyatakan, "Preservasi jalan ini adalah kegiatan yang sangat kami nanti-nantikan. PT. Sarana Mitra Saudara telah menunjukkan profesionalisme tinggi dalam pengerjaannya. Kami merasa lebih aman dan nyaman di jalan."

Pujian serupa juga datang dari seorang pengendara mobil Avanza. Ia menyoroti pemasangan papan peringatan "HATI-HATI JALAN BERLUBANG MOHON KURANGI KECEPATAN" di area proyek. "Ini membuktikan PT. Sarana Mitra Saudara tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada keselamatan pengguna jalan selama proses pengerjaan. Bentuk kepedulian seperti ini yang sangat kami hargai," ujarnya.

PT. Sarana Mitra Saudara memang dikenal memiliki spesialisasi dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Pengalaman mereka dalam menangani berbagai proyek serupa di Sumatera Barat, termasuk di Padang Pariaman dan Pasaman Barat, menegaskan kapasitas dan kualitas kerja mereka. Dalam proyek preservasi ini, PT. Sarana Mitra Saudara mengaplikasikan teknologi konstruksi terkini dan mengutamakan integritas serta keamanan, sebagaimana yang tercermin dalam setiap tahapan pekerjaan.

Salah satu aspek krusial yang menjadi perhatian utama PT. Sarana Mitra Saudara adalah kontrol suhu aspal selama proses pengaspalan. Mereka memahami betul bahwa suhu yang tepat, antara 130-150°C saat dicampur dan dihamparkan, serta rentang ideal untuk pemadatan, adalah kunci untuk menciptakan jalan yang kuat, tahan lama, dan mampu mengikat agregat dengan sempurna. Kesalahan suhu bisa berakibat pada kualitas jalan yang buruk, rentan retak, berlubang, atau bahkan mengelupas.

Dengan masa pelaksanaan 180 hari kalender, PT. Sarana Mitra Saudara berupaya keras menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal yang ditetapkan. Harapan besar tersemat pada komitmen mereka untuk tidak hanya memenuhi target waktu, tetapi juga menghadirkan kualitas jalan yang paripurna, demi peningkatan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi mobilitas di jalur Padang-Padang Panjang. (And) 

SUMBAR - 30 MEI 2025 – Balai Jalan Nasional II (BPJN II) Sumatera Barat menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelancaran konektivitas di wilayahnya dengan serius menangani longsoran di ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto. Proyek penanganan ini, yang menelan anggaran lebih dari Rp2 miliar, tengah berlangsung di bawah pengawasan ketat PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan, dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Landsano Jaya Mandiri.

Longsoran yang menjadi fokus penanganan saat ini tersebar di tiga titik vital: Kilometer 15, Kilometer 31, dan Kilometer 32. Lokasi-lokasi ini sebelumnya sering menjadi hambatan bagi pengguna jalan, terutama saat musim hujan tiba, yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Penanganan longsoran ini sangat krusial untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan di ruas jalan ini," ungkap PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan saat dihubungi melalui saluran selulernya. Ia menekankan pentingnya pekerjaan ini bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Dari pantauan di lapangan, terlihat jelas profesionalisme para pekerja yang terlibat dalam proyek ini. Mereka secara disiplin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari helm proyek hingga rompi berwarna cerah yang menjamin visibilitas. Pemandangan ini tidak luput dari perhatian masyarakat, salah satunya adalah seorang sopir travel yang sering melintasi area kegiatan.

"Melihat para pekerja lengkap menggunakan APD di lokasi kegiatan ini adalah cermin bahwa rekanan memang profesional di bawah pengawasan ketat PPK 2.1," ujar sopir travel tersebut. Komentar ini menjadi testimoni langsung akan kualitas dan standar kerja yang diterapkan dalam proyek penanganan longsoran ini.

Kehadiran wheelbarrow (gerobak dorong) yang terlihat di lokasi, di antara tumpukan tanah dan batuan, menggambarkan proses pekerjaan yang intensif dalam memindahkan material longsoran dan mempersiapkan struktur penahan. Langkah-langkah penanganan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pembersihan material longsoran, tetapi juga pada pembangunan konstruksi permanen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, termasuk kemungkinan penggunaan teknik stone masonry atau perkuatan lereng lainnya yang terlihat dalam gambar.

Dengan adanya penanganan yang komprehensif dan profesional ini, diharapkan ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto dapat kembali berfungsi optimal, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan, serta mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. (Mon) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.