Saat Hati Dilunakkan, Jiwa Ditenangkan: Peran Buya Maigus Nasir dalam Syahdunya Halal bi Halal Keluarga Besar Agam di Padang

PADANG - Kemeriahan Halal bi Halal Kerukunan Keluarga Agam (KKLA) Provinsi Sumatera Barat di GOR Universitas Negeri Padang pada Ahad, 20 April 2025, telah menghadirkan ragam ekspresi: dari sapa hangat di sesi registrasi, kebanggaan menyaksikan tarian adat, hingga wejangan dari para pemimpin. Setelah serangkaian sambutan dari tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Harian KKLA Drs. Barlius, Walikota Padang Fadly Amran, Wakil Bupati Agam Benny Warlis, dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, tibalah saatnya bagi hadirin untuk meresapi makna terdalam dari momentum Syawal ini.

Menurut rundown acara, pada pukul 12.00 WIB, perhatian seluruh hadirin tertuju pada satu sosok yang dijadwalkan menyampaikan Tausiyah Halal bi Halal sekaligus memimpin do'a: Buya H. Maigus Nasir, M.Pd, yang juga bergelar Rajo Mangkuto. Kehadiran seorang alim ulama dalam acara semacam ini adalah keniscayaan, penyejuk rohani di tengah hiruk pikuk dunia. Buya Maigus Nasir, dengan ilmu dan kebijaksanaannya, memegang peran krusial untuk mengingatkan kembali seluruh hadirin akan esensi dari Hari Raya Idul Fitri dan praktik Halal bi Halal itu sendiri.

Saat Buya Maigus Nasir melangkah ke depan, suasana di GOR UNP perlahan berubah. Kebisingan beralih menjadi kekhusyukan. Ratusan pasang mata memandang ke arahnya, telinga siap mendengarkan setiap kalimat yang akan terucap. Di momen ini, terlepas dari jabatan atau status sosial, semua hadirin duduk sama rendah, bersiap menerima siraman rohani.

Dalam tausiyahnya (sesuai jadwal pukul 12.00-12.20 WIB), Buya Maigus Nasir dipastikan menyampaikan pesan-pesan yang relevan dengan konteks Halal bi Halal. Ia mungkin mengingatkan hadirin tentang pentingnya menjaga kebersihan hati, saling memaafkan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak, yang mungkin terjadi sepanjang tahun. Ia mengupas hikmah di balik bulan Ramadhan dan kemenangan fitri yang dirayakan di Syawal. Mungkin juga, Buya Maigus Nasir menyentuh pentingnya menjaga silaturahmi, tidak hanya antara sesama anggota KKLA, tetapi juga dengan tetangga, kerabat, dan seluruh umat. Pesan tentang pentingnya persatuan, gotong royong, dan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya kampung halaman Agam dan tanah rantau Padang, juga menjadi tema yang lazim disampaikan dalam kesempatan seperti ini. Kata-kata Buya Maigus Nasir, yang disampaikan dengan tutur kata lembut namun penuh makna, menuntun hadirin untuk merenungi perjalanan spiritual mereka dan memperkuat komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Setelah tausiyah yang menyentuh hati, sesi dilanjutkan dengan do'a bersama. Di bawah pimpinan Buya Maigus Nasir, seluruh hadirin menengadahkan tangan, memanjatkan permohonan kepada Sang Pencipta. Do'a untuk ampunan dosa, kesehatan, keberkahan rezeki, kesuksesan anak cucu, keselamatan keluarga, dan keutuhan komunitas KKLA dipanjatkan dengan penuh harap. Momen do'a ini menjadi puncak spiritual acara, di mana rasa persatuan tidak hanya terjalin secara fisik, tetapi juga dalam ikatan batin yang kuat melalui untaian do'a.

Segmen tausiyah dan do'a yang dibawakan oleh Buya H. Maigus Nasir, M.Pd, Rajo Mangkuto, ini berfungsi sebagai jangkar spiritual dalam seluruh rangkaian acara Halal bi Halal. Setelah mendengarkan laporan dan sambutan yang lebih bersifat duniawi dan organisasi, hadirin diajak untuk kembali pada nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang menjadi pondasi perayaan Idul Fitri. Peran Buya Maigus Nasir, oleh karenanya, sangat esensial dalam menyempurnakan makna silaturahmi ini, mengubahnya dari sekadar pertemuan fisik menjadi perjumpaan hati yang dilandasi keimanan dan saling memaafkan. Ia adalah penyeru kebaikan yang mengukuhkan ikatan kekeluargaan Agam dalam bingkai nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. (J/R) 

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.