PADANG - Festival Juadah yang digelar meriah di Pasar Cubadak, Nagari Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, menjadi sorotan utama dengan kehadiran dua tokoh sentral pemerintahan: Bupati Padang Pariaman dan seorang Wakil Menteri dari kabinet pusat. Kehadiran mereka tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga menjadi sinyal kuat dukungan pemerintah terhadap pelestarian tradisi kuliner Minangkabau dan penguatan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Festival ini sendiri merupakan ajang pameran dan pelestarian aneka juadah atau penganan khas Minang, mulai dari lamang tapai, katupek pical, lamang baluo, hingga berbagai kue tradisional lainnya. Selain suguhan kuliner, acara juga dirangkai dengan penampilan kesenian daerah, lomba masak, dan bazar UMKM. Namun, fokus perhatian tertuju pada interaksi dan pesan yang disampaikan oleh para pejabat tinggi tersebut.
Bupati Padang Pariaman, dalam pidato sambutannya, tak henti-hentinya menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya Festival Juadah. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini memiliki arti penting bagi daerah. "Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan kuliner, tetapi sebuah langkah konkret untuk memperkuat identitas budaya kita sebagai orang Minangkabau," ujar Bupati. Lebih lanjut, ia melihat festival ini sebagai platform strategis untuk mengangkat potensi ekonomi lokal. "Festival ini membuka ruang promosi yang luas bagi para pelaku UMKM kita. Kami punya visi, pasar-pasar tradisional seperti Pasar Cubadak ini bisa bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang berbasis kuat pada nilai-nilai budaya," tambahnya, menekankan harapannya untuk pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pelestarian budaya.
Dukungan senada, bahkan dengan perspektif nasional, datang dari Wakil Menteri yang turut hadir. Dalam sambutannya, beliau secara lugas menyatakan bahwa potensi besar kuliner tradisional Indonesia, termasuk yang ditampilkan di Festival Juadah ini, merupakan bagian tak terpisahkan dari kekuatan ekonomi kreatif bangsa yang wajib terus didukung oleh pemerintah pusat. "Lihatlah betapa kayanya kuliner kita! Festival semacam ini adalah contoh nyata bagaimana budaya dan ekonomi bisa bersinergi secara harmonis," papar Wakil Menteri. Beliau juga memberikan jaminan komitmen pemerintah pusat. "Kami di tingkat pusat berkomitmen untuk mendorong dan memfasilitasi kegiatan serupa agar bisa lebih sering dan masif diselenggarakan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," janjinya, memberikan angin segar bagi pengembangan festival berbasis budaya di masa depan.
Kehadiran dan pernyataan eksplisit dari Bupati Padang Pariaman dan Wakil Menteri ini memberikan bobot politik dan dukungan moril yang signifikan bagi keberlangsungan Festival Juadah. Pesan mereka jelas: bahwa kuliner tradisional bukan hanya soal warisan leluhur, melainkan juga aset ekonomi kreatif yang perlu diberdayakan. Meskipun anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi PKB juga hadir dan menyampaikan dukungan, sorotan utama pada acara ini tertuju pada sinergi pandangan antara pemerintah daerah dan pusat dalam melihat potensi besar yang terkandung dalam festival budaya seperti Festival Juadah di Pasar Cubadak ini. Ini menjadi penanda penting bahwa pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal kini mendapat perhatian serius dari level tertinggi pemerintahan. (Rin)