Juni 2025

PARIAMAN - Para pembelajar yang haus ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman menyelimuti suasana antusiasme pada tanggal 24 Juni 2025. Bukan hari biasa, kerana hari itu enam cendekiawan terkemuka, lima dari Universiti Sains Malaysia (USM) dan seorang dari Universiti Siliwangi untuk mereka berkongsi pengetahuan, Jawa Barat, Sebuah momen langka yang menjanjikan gelombang inspirasi dan pencerahan.

Ketua STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, Dr. Neni Triana, MA, menyambut hangat kedatangan para dosen tamu. Dalam sambutannya yang penuh harap, Dr. Neni menyatakan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran mereka. "Kehadiran Bapak/Ibu dosen sekalian di hadapan mahasiswa kami, semoga dapat menambah keluasan dan keragaman pengetahuan, serta menjadi motivasi yang membara dalam belajar," tuturnya dengan senyuman. Lebih jauh lagi, Dr. Neni turut menyematkan harapan besar agar kolaborasi ini terus meningkatkan kualiti pembelajaran dan membuka gerbang kerja sama nasional mahupun antarabangsa yang lebih luas di masa hadapan. Sebuah visi yang melampaui batas-batas kelas, merangkul cakrawala pendidikan global.

Syahminal, Ketua Pelaksana IMCS 2025 dan Wakil Ketua IV ADPI (Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia) Bidang Pelatihan dan Pendampingan, yang juga merupakan dosen STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, menjelaskan bahawa kehadiran para dosen tamu ini adalah bahagian integral dari IMCS 2025 (International Multidisciplinary Community Service 2025). Acara ini, imbuhnya, merupakan program tahunan Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia, sebuah inisiatif mulia untuk mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Ruangan perkuliahan dipenuhi atmosfera penuh semangat. Mahasiswa-mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin Pariaman menyimak setiap kata dengan saksama. Para pakar (Ph.D.) di bidang kesihatan dari USM Malaysia membuka wawasan baru tentang pentingnya menjaga kesihatan, memulakan pemilihan makanan yang bijak dan mengelakkan risiko yang timbul daripada konsumsi makanan tertentu. Sebuah pembelajaran yang relevan dan penting, menanamkan kesedaran akan nilai kesihatan dalam kehidupan sehari-hari. Tak kalah menarik, dosen tamu dari Universitas Siliwangi, seorang pakar teknologi pendidikan, membawa mahasiswa menelusuri perkembangan ilmu pengetahuan dan memantik semangat untuk terus haus akan ilmu. Ia menanamkan motivasi yang kuat untuk tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri.

Di penghujung sesi yang sarat ilmu, suasana haru menyelimuti ruangan. Dr. Neni Triana dengan tulus menyerahkan "cendera mata hati" kepada keenam dosen tamu sebagai simbol apresiasi yang mendalam. Sebuah simbol rasa terima kasih atas masa, tenaga, dan ilmu yang telah mereka bagikan. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan antara para cendekiawan dan pelajar yang terus bersemangat dari awal hingga akhir. Sebuah kenangan manis yang akan menjadi inspirasi bagi perjalanan pendidikan mereka.(Jr)

 PARIAMAN - 18 JUNI 2025 – Suasana khidmat bercampur optimisme menyelimuti aula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin Pariaman pada hari Rabu yang cerah ini. Sebuah tonggak sejarah baru ditorehkan dengan dilantiknya Ketua dan Pimpinan STIT untuk periode 2025-2029, sebuah momen yang secara langsung disaksikan oleh Bupati Padang Pariaman, John Kennedy Aziz.

Kunjungan Bupati John Kennedy Aziz ke kampus yang telah lama berdiri ini bukan sekadar kunjungan kehormatan, melainkan sebuah bentuk dukungan nyata terhadap institusi pendidikan yang telah banyak mencetak generasi berkualitas di Ranah Minang. Kehadiran beliau menjadi saksi atas komitmen STIT Syekh Burhanuddin untuk terus berkarya dan berinovasi di bawah kepemimpinan yang baru.

Pelantikan kali ini menunjuk Dr. Neni Triana, MA, sebagai nahkoda baru STIT Syekh Burhanuddin. Sosoknya yang dikenal visioner diharapkan mampu membawa perguruan tinggi ini menembus batas-batas baru dalam dunia pendidikan tinggi Islam. Dalam pidato sambutannya, Dr. Neni Triana menegaskan kembali komitmennya untuk mengupayakan kemajuan STIT, sebuah visi yang telah ia jabarkan dalam wawancara khusus sebelumnya.

"Kami akan bekerja keras untuk kemajuan sekolah tinggi ilmu tarbiyah ini agar lebih baik ke depan," ujar Dr. Neni. Ia menyoroti tiga pilar utama yang akan menjadi fokus kepemimpinannya: "Menyelaraskan, mempersiapkan, dan menghasilkan SDM dari STIT yang berkualitas." Ini bukan sekadar janji, melainkan sebuah peta jalan yang jelas untuk membentuk lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi dinamika global.

STIT Syekh Burhanuddin, dengan rekam jejak panjangnya, telah membuktikan diri sebagai ladang persemaian sumber daya manusia yang mumpuni. Ribuan alumninya kini tersebar, mengukir prestasi di berbagai lini, baik di birokrasi, sektor swasta, maupun berbagai bidang yang membutuhkan keilmuan mendalam. Pelantikan pengurus baru ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jaringan alumni dan membuka lebih banyak pintu kesempatan bagi para mahasiswa, baik di lingkungan pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan.

Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bapak Duski Samat, Zulheman, perwakilan Kompertis, serta para jurnalis "kuli tinta" yang tak henti mengabarkan setiap denyut nadi perkembangan di Kabupaten Padang Pariaman. Puncak acara ditandai dengan penandatanganan pengesahan Ketua terpilih oleh Bupati, sebuah momen simbolis yang disaksikan oleh semua pemangku kepentingan, mulai dari jajaran pimpinan kota hingga perwakilan pemerintah daerah Kabupaten Padang Pariaman.

Menyikapi perkembangan teknologi informasi yang pesat dan tantangan masa depan yang kian kompleks, Dr. Neni Triana menegaskan bahwa seluruh komponen kampus akan berusaha semaksimal mungkin agar mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin mumpuni di bidang keilmuan. "Teknologi yang berkembang saat ini memang dituntut bagi kita untuk bersaing dengan kecakapan dan kemampuan bagi mahasiswa yang mana nantinya akan langsung berinteraksi dengan masyarakat," jelasnya. Ini menunjukkan komitmen STIT untuk terus berbenah, memastikan kurikulum dan metode pengajaran relevan dengan kebutuhan zaman.

Lebih jauh, Dr. Neni mengungkapkan harapannya agar lulusan STIT Syekh Burhanuddin mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka di tengah masyarakat untuk kepentingan umum. Ia juga berkomitmen untuk merangkul semua pihak, memastikan siswa dan mahasiswa dapat mengambil bagian dalam pembangunan di manapun mereka berada, sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan, program pemerintah seperti Koperasi Merah Putih yang dicanangkan oleh pemerintah akan menjadi bagian tersendiri bagi STIT Syekh Burhanuddin, menandakan kolaborasi yang erat dengan inisiatif nasional.

Dengan kepemimpinan Dr. Neni Triana, STIT Syekh Burhanuddin Pariaman siap menyongsong empat tahun ke depan dengan semangat baru. Harapan besar tersemat di pundak jajaran pimpinan yang baru dilantik, untuk terus mencetak generasi unggul yang berintegritas, berilmu, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan agama. (Rin) 

SUMBAR - Pada pertengahan Juni 2025 ini, derap pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat tak pernah surut. Komitmen Pemerintah Provinsi untuk menghadirkan konektivitas yang lebih baik terus diwujudkan, salah satunya melalui proyek pembangunan jembatan pada ruas jalan provinsi Bungo Tanjung - Teluk Tapang (P.097). Di balik setiap progres yang tampak, ada peran vital dari individu-individu yang tak kenal lelah memastikan segalanya berjalan sesuai rencana, dan salah satunya adalah Adratus Setiawan, ST, MT, Kepala Bidang Bina Marga.

Belum lama ini, kegiatan monitoring intensif telah dilaksanakan oleh Biro Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat. Momen ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan sebuah peninjauan menyeluruh yang dipimpin langsung oleh Kepala Biro Pembangunan, Ibu Ria Wijayanti, ST, M.Si. Namun, kehadiran Adratus Setiawan di lapangan memberikan bobot teknis dan pengalaman yang krusial.

Dengan bekal pengetahuannya yang mendalam di bidang konstruksi jalan dan jembatan, Adratus Setiawan tampak serius mendampingi tim monitoring. Tatapannya tajam meninjau setiap detail, mulai dari kualitas material yang digunakan, metode pengerjaan, hingga progres fisik di lapangan. Diskusi-diskusi teknis pun tak terhindarkan di antara tumpukan pasir dan alat berat, di mana Adratus memberikan masukan dan evaluasi yang konstruktif untuk memastikan bahwa proyek ini memenuhi standar kualitas tertinggi.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Adratus Setiawan sendiri, kegiatan monitoring ini tidak berhenti hanya di lokasi pembangunan jembatan. Peninjauan dilanjutkan dengan perjalanan menyusuri ruas jalan Bungo Tanjung - Teluk Tapang hingga ke area Pelabuhan Teluk Tapang. "Kami memastikan tidak hanya jembatan, tapi juga kondisi ruas jalan pendukungnya, karena keduanya adalah satu kesatuan vital untuk konektivitas," ujarnya kala itu, menegaskan komitmen Bina Marga dalam melihat proyek secara holistik.

Kehadiran Adratus dan tim Bina Marga dalam setiap tahap pengawasan adalah cerminan dari dedikasi mereka untuk membangun infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan. Pembangunan jembatan dan peningkatan ruas jalan ini diharapkan akan menjadi tulang punggung baru bagi pergerakan ekonomi di kawasan pesisir Sumatera Barat, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta membuka peluang pariwisata yang lebih luas.

Di balik kemegahan jembatan yang akan berdiri kokoh, ada kerja keras dan keahlian teknis dari para insinyur seperti Adratus Setiawan. Mereka adalah penjaga kualitas, penjamin keberlanjutan, dan salah satu pilar utama yang mewujudkan mimpi konektivitas yang lebih baik di Ranah Minang. (Moudy)

PADANG - 24 JUNI 2025 - Di tengah hiruk pikuk kesibukan Kota Padang, Wakil Ketua DPRD, Mastilizal Aye, duduk termenung. Bukan karena agenda rapat yang padat, melainkan karena suara-suara pilu yang tak henti menghampirinya. Suara-suara yang bercampur antara harapan dan keputusasaan, yang datang dari setiap sudut kota, mengetuk pintu nuraninya.

"Ya Allah ya Tuhan, apa yang salah dengan negeri ini?" Bisik Aye, mengulang pertanyaan yang terus bergelayut di benaknya.

Gelombang pertama adalah orang tua murid. Dengan tatapan memelas, mereka datang silih berganti, meminta tolong agar anak-anak mereka bisa diterima di sekolah impian. Sekolah yang, menurut mereka, adalah gerbang terbaik menuju masa depan yang cerah. Aye memahami betul naluri orang tua ini. Ia tahu, di balik setiap permohonan itu, ada cinta yang tak terhingga dan impian besar untuk sang buah hati.

"Kami maklum, demi sebuah keinginan, mereka orang tua tetap berusaha demi anak-anaknya, untuk bersekolah pada sekolah yang terbaik," gumam Aye, mengenang setiap wajah yang menghadapnya. Namun, di antara empati yang meluap, ada sekat tak terlihat yang menghimpitnya. "Maaf beribu maaf untuk kali ini saya tidak bisa membantu," ucapnya lirih, setiap kata terasa berat di lidah. Ada nada penyesalan yang mendalam dalam suaranya. Bukan karena tak ingin menolong, melainkan karena "fakta integritas" yang telah ditandatangani, sebuah janji yang mengikat institusi DPRD. Sebuah janji yang kini menjadi dilema di tengah gelombang permohonan.

Belum reda persoalan gerbang pendidikan, badai baru kembali menerpa. Kali ini, jeritan hati datang dari para sarjana muda yang menganggur, dan bahkan orang tua yang putus asa mencari nafkah untuk keluarga. "Anak saya sudah sarjana, Pak, tapi belum juga dapat kerja," adu seorang ibu dengan mata berkaca-kaca. "Saya hanya ingin pekerjaan, Pak, untuk menafkahi keluarga," sambung seorang bapak dengan suara parau, menahan beban hidup. Setiap kisah adalah pukulan, mengingatkan Aye akan realitas pahit yang dihadapi banyak keluarga di kota ini.

Hati Mastilizal Aye teriris. Ia merasa tak berdaya di tengah harapan yang begitu besar. Sebagai wakil rakyat, ia merasa terpanggil untuk membantu, namun realitas dan aturan seringkali membelenggunya. Dalam keheningan, ia hanya bisa menengadah, memanjatkan doa tulus dari relung hatinya yang paling dalam.

"Ya Allah ya Tuhan," ucapnya, suaranya kini lebih mantap, dipenuhi harapan. "Carikanlah mereka pejuang keluarga jalan untuk mendapatkan anak-anaknya sekolah terbaik dan pekerjaan untuk anak-anak mereka, mudahkan langkah orang tuanya rezeki untuk membiayai keluarga. Aamin…"

Doa itu melambung tinggi, membelah udara pagi Kota Padang, membawa serta seluruh harapan dan keputusasaan yang ia dengar. Dalam doanya, tersirat sebuah pengakuan bahwa perjuangan bukan hanya milik individu, melainkan juga sebuah pergulatan kolektif. Mastilizal Aye, sang wakil rakyat, kini merasakan betul denyut nadi rakyatnya, dan di tengah keterbatasannya, hanya doa dan harapan tulus yang bisa ia panjatkan, sembari terus mencari celah dan solusi terbaik untuk masyarakatnya. (And) 

DHARMASRAYA - 24 JUNI 2025 – Di tengah deru alat berat dan kesibukan para pekerja, sebuah visi masa depan yang lebih cerah sedang dipahat di Batang Timpeh, Kabupaten Dharmasraya. Proyek bronjong raksasa, yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai kontrak fantastis Rp52.173.425.430, kini menjadi sorotan utama, tidak hanya sebagai upaya pengendalian banjir, tetapi juga sebagai motor penggerak impian baru bagi masyarakat setempat.

Sejak dimulainya pengerjaan oleh PT Basuki Rahmanta Saputra (BRP) dengan target durasi 260 hari kalender, aktivitas di sepanjang Sungai Batang Timpeh tak pernah berhenti. Tumpukan batu dan anyaman kawat baja perlahan membentuk dinding-dinding kokoh, bersiap menahan amukan air yang selama ini kerap menjadi momok bagi warga. Proyek ini, yang berada di bawah naungan Kementerian PUPR, Ditjen Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang, melalui SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Batanghari Sumatera Barat, berambisi kuat untuk menormalisasi sungai dan menghadirkan ketenangan bagi puluhan ribu jiwa.

Seorang penduduk berinisial Sukri (52), yang ditemui tidak berapa jauh dari lokasi proyek, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Kami selama ini bagian imbas banjir. Dengan adanya proyek ini, kami sangat berharap risiko banjir bisa berkurang drastis," ujarnya, sembari mengusap keringat di dahinya. "Bukan hanya itu, kami percaya ini akan meningkatkan ketahanan pangan dan menggerakkan roda perekonomian lokal." Suaranya merefleksikan optimisme kolektif masyarakat yang mendambakan perubahan nyata.

Meskipun nilai proyek yang sangat besar ini sempat menjadi perbincangan hangat, Suardi (57), masyarakat setempat, dengan tegas menyatakan dukungannya. "Memang ada sorotan, tapi tujuan utamanya jelas: melindungi kami dari ancaman banjir. Dampak positifnya bagi masyarakat pasti sangat terasa," tuturnya. "Kami sangat berterima kasih kepada pihak BWSS V Padang, atas perhatian pemerintah pusat terhadap daerah kami."

Namun, proyek bronjong ini bukan sekadar tanggul penahan banjir. Bagi warga Batang Timpeh, ini adalah fondasi bagi sebuah impian yang lebih besar. "Siapa sangka, daerah kami yang dulu sering banjir, sekarang bisa jadi eksotis dan berpotensi menjadi destinasi wisata!" seru seorang warga dengan mata berbinar, membayangkan masa depan di mana Sungai Batang Timpeh akan menjadi daya tarik wisatawan, bukan lagi sumber bencana.

Apresiasi juga disampaikan terhadap profesionalisme pelaksana proyek dan pengawasan ketat yang dilakukan. "Kami melihat sendiri bagaimana pengawas kontraktor dan pihak BWSS V Padang bekerja dengan sangat teliti," tambah warga tersebut. "Ini menunjukkan komitmen serius untuk hasil terbaik, dan kami, sebagai masyarakat, sangat mengapresiasi hal itu."

Di Batang Timpeh, di bawah birunya langit Sumatera Barat yang cerah, tugu-tugu bronjong yang tegak berdiri menjadi simbol ketahanan. Bukan hanya melindungi dari terjangan air, tetapi juga merawat harapan akan masa depan yang lebih cerah, di mana sungai akan menjadi sahabat, dan Batang Timpeh akan bersinar sebagai permata yang eksotis. Proyek ini adalah bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya tentang beton dan baja, tetapi juga tentang pembangunan jiwa dan impian sebuah komunitas. (Md)

PADANG PARIAMAN - 22 JUNI 2025 – Mentari pagi bersinar cerah di ufuk timur Padang Pariaman, membasuh bumi dengan kehangatan yang seolah menjadi penanda harapan. Namun, di balik indahnya panorama alam, sebuah tantangan berat tengah membayangi. Gelombang persoalan sosial, mulai dari penemuan mayat, kasus pembunuhan, hingga pemerkosaan, belakangan ini menguji ketahanan moral dan sosial masyarakat. Menyadari urgensi ini, hari ini, Minggu, 22 Juni 2025, Kabupaten Padang Pariaman menghelat sebuah Diskusi Lintas Sektor yang monumental, sebuah upaya kolektif untuk mencari titik terang di tengah kegelapan.

Di ruang pertemuan yang dipenuhi semangat kebersamaan, Bupati Padang Pariaman, John Kennedy Azis, memimpin jalannya diskusi. Wajah-wajah serius namun penuh komitmen terlihat dari setiap hadirin: para tetua adat Niniak Mamak dan Bundo Kanduang, ulama Tuanku, perwakilan lembaga adat seperti LKAAM dan KAN, tokoh agama dari MUI, aparat keamanan dari Polres dan Dandim, perwakilan Persatuan BAMUS, jajaran OPD terkait, serta rekan-rekan wartawan yang siap mengabarkan setiap gagasan.

Inisiator acara ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Rudi Repana Rilis, membuka diskusi dengan nada tegas namun penuh optimisme. "Diskusi Pemda hari ini titik beratnya adalah mencari solusi dan tindakan tegas atas pelaku-pelaku yang menyimpang seperti kejadian-kejadian ini," ujarnya, menggema di seluruh ruangan. Ia menekankan bahwa masalah sosial adalah tanggung jawab bersama, sebuah beban yang harus dipikul secara gotong royong demi terwujudnya "Kabupaten Padang Pariaman yang Maju."

Bupati John Kennedy Azis, dengan kebijaksanaan seorang pemimpin, turut menyuarakan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk kemaslahatan masyarakat. Ia melihat ini sebagai jembatan yang akan menghubungkan visi dan misinya, tidak hanya dalam mengatasi masalah sosial, tetapi juga mengukuhkan pondasi infrastruktur, memberdayakan UMKM, meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan pariwisata, dan berbagai sektor vital lainnya. Komitmen ini bahkan telah diwujudkan dengan menghadirkan tokoh-tokoh penting dari pusat, sebut saja Menteri Migran Tenaga Kerja Luar Negeri Abdul Karding, Anggota DPR RI Dapil Sumbar Cindy dari Partai Nasdem, hingga Wakil Menteri Pariwisata, menunjukkan keseriusan Pemda dalam membangun Padang Pariaman yang lebih baik.

Inti dari pertemuan ini adalah sebuah seruan untuk berkolaborasi, berjibaku bersama pemerintah. Sebuah seruan yang selaras dengan semboyan Tambo nan adiluhung: "Sacioeak bak ayam sadancieang bak basi" – bermakna, mari bersama-sama mengawasi anak kemenakan dari hal-hal yang dapat merugikan masa depan mereka. Pesan ini menggema, mengajak seluruh elemen masyarakat, dari tingkat Nagari hingga Kecamatan, untuk memberdayakan setiap komponen dan melaksanakan himbauan.

Terkhusus, para Niniak Mamak diharapkan menjadi garda terdepan dalam menggalakkan sistem yang telah disepakati, membentengi anak kemenakan dari pengaruh buruk di tengah masyarakat. Peran mereka, sebagai pemegang adat dan tradisi, menjadi sangat krusial dalam membentuk karakter dan moral generasi muda.

Diskusi juga menyentuh persoalan kegiatan hiburan, khususnya orgen tunggal, yang menjadi denyut nadi perhelatan dan kebahagiaan masyarakat. Meskipun sah sebagai "bunga perhelatan," ada benang merah yang harus ditarik. Hiburan tetap harus dalam koridor aturan dan nilai-nilai kearifan lokal. Oleh karena itu, tujuan akhir dari diskusi ini adalah bagaimana semua sektor, dari setiap pemangku kepentingan, dapat mengambil sikap dan tindakan yang bijaksana dalam menyikapi setiap aspek kehidupan, demi Padang Pariaman yang aman, damai, dan sejahtera.

Pertemuan hari ini bukan sekadar diskusi, melainkan sebuah deklarasi komitmen bersama. Sebuah janji untuk bersatu, berkolaborasi, dan bergerak maju, membuktikan bahwa Badai seberat apapun, dapat dihadapi dengan semangat kebersamaan dan kebijaksanaan. Padang Pariaman telah mengambil langkah besar hari ini, sebuah langkah menuju masa depan yang lebih cerah. (Rin) 

PADANG PARIAMAN - 20 JUNI 2025 – Aula Kantor Bupati Padang Pariaman hari ini menjadi saksi sebuah momen penting bagi kemajuan infrastruktur air bersih di Bumi Saiyo Sakato. Dr. Aznil Mardin, S.Kom., M.Pd.T., resmi dilantik sebagai Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anai untuk periode 2025-2030. Pelantikan yang disaksikan langsung oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, termasuk Sekretaris Daerah Rudi Repana, Inspektur Hendra Swara, dan Sekretaris DPRD, menjadi penanda dimulainya babak baru bagi pelayanan air bersih di Padang Pariaman.

Dalam sambutannya yang penuh harap, Bupati Padang Pariaman menyampaikan optimisme besar terhadap kepemimpinan baru ini. Beliau menekankan bahwa Kabupaten Padang Pariaman, dengan 17 kecamatan dan 103 nagari, memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan akses air bersih. "Kita berharap PDAM Tirta Anai ke depan dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih baik kepada masyarakat," tutur Bupati.

Pesan kunci Bupati adalah tentang inovasi dan peningkatan pendapatan. Dr. Aznil Mardin diamanatkan untuk segera menyusun langkah-langkah strategis demi meningkatkan kinerja PDAM Tirta Anai. Lonjakan pembangunan perumahan di Padang Pariaman saat ini telah menciptakan kebutuhan air bersih yang sangat tinggi, sebuah tantangan sekaligus peluang besar bagi PDAM.

Menjawab tantangan tersebut, Dr. Aznil Mardin menyatakan tekadnya untuk merapatkan barisan. "Dalam satu, dua, tiga bulan ke depan, kami akan segera mengambil langkah-langkah konkret bagaimana pendapatan dari PDAM Tirta Anai ini bisa meningkat," ujarnya dengan penuh semangat.

Inovasi yang digaungkan tidak hanya terbatas pada aspek administrasi, namun juga menyentuh langsung pada infrastruktur. Rencana penggantian pipa-pipa yang sudah usang menjadi salah satu prioritas utama untuk memastikan pasokan air yang lancar dan minim gangguan. Tak hanya itu, program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) bagi pengajuan pemasangan dan penyaluran air dari PDAM akan dilaksanakan sebagaimana mestinya, sejalan dengan arahan Bupati.

Bupati juga menegaskan pentingnya koordinasi antar karyawan serta kerjasama yang solid antara pimpinan dan staf. "Maju dan bangkitnya PDAM Tirta Anai ke depan sangat diharapkan dari kerjasama yang solid ini," tegas Bupati. Sebagai aset pemerintah daerah, PDAM Tirta Anai mendapatkan dukungan penuh. "Mari bersama-sama bekerja, melayani, berinovasi supaya apa yang dicita-citakan sesuai yang diharapkan," ajak Bupati.

Di sisi lain, Dr. Aznil Mardin dalam sesi wawancaranya dengan awak media mengungkapkan peran vital media dalam kemajuan PDAM Tirta Anai. "Peran media sangat menentukan kemajuan dari PDAM Tirta Anai ke depan," ujarnya. Ia berkomitmen untuk senantiasa berkolaborasi dengan media, menegaskan bahwa PDAM Tirta Anai adalah milik pemerintah dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman.

Dengan semangat kebersamaan ini, Dr. Aznil Mardin menutup pernyataannya dengan rasa terima kasih atas masukan dari rekan-rekan media. "Ke depan kita wujudkan PDAM Tirta Anai menjadi yang terbaik," pungkasnya, menandakan optimisme besar untuk membawa PDAM Tirta Anai mencapai puncak kejayaan. (Rin) 

PADANG, SUMATERA BARAT - 21 JUNI 2025 – Sebuah riak kekecewaan melanda jagat pers di Sumatera Barat. Ketua KJI (Kolaborasi Jurnalis Indonesia), Andarizal, dengan nada tegas dan penuh penyesalan, menyuarakan kritik kerasnya terhadap sikap bungkam Rizky Wahyudi, seorang pegawai penting di Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang. Bagi Andarizal, kebisuan seorang pejabat publik adalah anomali yang tak bisa ditoleransi, terutama di tengah tuntutan transparansi yang semakin nyaring disuarakan masyarakat.

"Harusnya Rizky Wahyudi tidak bungkam saat dikonfirmasi atau dihubungi awak media," ujar Andarizal, sorot matanya memancarkan ketidakpuasan. Baginya, sikap ini bukan sekadar minimnya etika berkomunikasi, melainkan cerminan dari ketidaksiapan seorang pejabat dalam menghadapi sorotan publik. "Jika takut dikritik, mending berhenti saja dari posisinya sebagai orang kepercayaan Naryo Widodo selaku pucuk pimpinan di BWSS V Padang," lanjutnya, tak ragu melontarkan tantangan yang menusuk. Rasa saling menghargai, menurut Andarizal, adalah pondasi utama dalam interaksi antara pers dan pejabat publik.

Andarizal tak henti-hentinya mengingatkan Rizky Wahyudi akan perannya dan tanggung jawabnya. "Ingat, pers adalah mata dan telinga masyarakat," tegasnya, seolah ingin menyadarkan bahwa keberadaan jurnalis adalah kepanjangan tangan dari hak publik untuk tahu. "Selaku pejabat publik, Rizky Wahyudi harusnya tidak bungkam saat dihubungi atau dikonfirmasi oleh awak media."

Sentilan berikutnya terasa lebih menohok, menyentuh inti dari keberadaan seorang pejabat negara. "Hidup Saudara dibiayai oleh uang rakyat yang dipungut melalui pajak, ingat itu," ucap Andarizal dengan nada ketus. Kalimat tersebut bukan sekadar teguran, melainkan sebuah pengingat fundamental akan sumber daya yang membiayai keberlangsungan birokrasi. Oleh karena itu, akuntabilitas adalah harga mati.

Masyarakat, sambung Andarizal, memiliki hak penuh untuk mengetahui setiap geliat roda pemerintahan. "Masyarakat wajib tahu, di tahun 2025 ini kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh BWSS V Padang di Sumatera Barat," pungkas Andarizal, menutup pernyataannya dengan harapan agar dinding-dinding birokrasi yang selama ini terasa kokoh, kini mulai tersibak, memberi ruang bagi cahaya transparansi. Kritik ini menjadi alarm bagi para pejabat publik, bahwa era ketertutupan telah usai, dan akuntabilitas adalah tuntutan yang tak bisa lagi ditawar. (M) 

PADANG - 20 JUNI 2025 - Di tengah gemuruh persiapan menyambut tahun ajaran baru, sebuah harapan baru terhampar bagi para generasi muda Sumatera Barat. SMK Negeri 5 Padang, salah satu institusi pendidikan kejuruan terkemuka di kota ini, dengan bangga mengumumkan dibukanya Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk tahun pelajaran 2025/2026. Ini bukan sekadar ajakan untuk mendaftar, melainkan undangan untuk bergabung dalam perjalanan membentuk masa depan yang unggul, mandiri, dan berwawasan global.

Jejak Langkah Menuju Gerbang Ilmu: Jadwal Pendaftaran yang Terstruktur

Proses pendaftaran dirancang dengan cermat untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para calon siswa. Mari kita simak rentetan tanggal penting yang akan mengukir perjalanan mereka:

 * Pra Pendaftaran (9 – 21 Juni 2025): Langkah awal yang krusial. Calon siswa diminta untuk menciptakan jejak digital mereka melalui pembuatan akun, pengisian data, dan pengunggahan dokumen persyaratan. Semua ini dilakukan secara daring melalui portal resmi SPMB SUMBAR, membuka gerbang pertama menuju pendidikan yang diidamkan.

 * Pendaftaran Tahap 1 (23 – 27 Juni 2025): Saatnya menentukan pilihan. Di sinilah para calon siswa akan memilih satuan pendidikan dan jurusan yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka, sebuah keputusan yang akan membentuk arah studi mereka ke depan.

 * Tes Minat dan Bakat (23 – 28 Juni 2025): Lebih dari sekadar angka, tes ini dirancang untuk menggali potensi tersembunyi setiap individu. Ini adalah kesempatan bagi calon siswa untuk menunjukkan keunikan mereka, sebuah langkah penting dalam menempatkan mereka di jalur yang tepat.

 * Verifikasi dan Validasi Berkas (23 – 28 Juni 2025): Proses di mana setiap lembar dokumen menjadi saksi kesungguhan. Tim panitia akan memastikan kelengkapan dan keabsahan berkas, sebuah tahap yang menjamin integritas seleksi.

 * Pengumuman (29 Juni 2025): Detik-detik yang mendebarkan. Nama-nama yang terpilih akan diumumkan, menandai awal babak baru dalam hidup mereka. Ini adalah hasil dari kerja keras dan impian yang telah mereka rajut.

 * Daftar Ulang Kelulusan (29 – 30 Juni 2025): Sebuah afirmasi atas keberhasilan. Para siswa yang lolos seleksi akan mendaftarkan ulang diri, mengunci tempat mereka di keluarga besar SMK Negeri 5 Padang.

 * Pendaftaran Tahap 2 (1 – 10 Juli 2025): Bagi mereka yang mungkin melewatkan tahap pertama atau ingin mencoba kembali, kesempatan kedua ini adalah jembatan menuju impian. Seluruh rangkaian pendaftaran kembali dibuka, memastikan tidak ada potensi yang terlewatkan.

Seluruh proses ini dapat diakses dengan mudah melalui tautan pendaftaran: https://spmb.sumbarprov.go.id.

Bekal Wajib: Persyaratan Administratif

Untuk melengkapi perjalanan ini, beberapa dokumen penting perlu disiapkan:

 * Pas Foto 3x4 Background Merah (3 lembar)

 * Fotocopy Kartu Keluarga (KK) (1 lembar)

 * Fotocopy Ijazah / Surat Keterangan Lulus (1 lembar)

 * Foto Rumah Tampak Depan, Kiri, dan Kanan (sebuah gambaran lingkungan tempat tinggal calon siswa)

 * Fotocopy Rapor dari Semester 1 – 5 (1 rangkap)

 * Fotocopy Akta Kelahiran (1 lembar)

 * Fotocopy Surat Keterangan Tidak Buta Warna dari Dokter (sebuah jaminan kesehatan untuk menjalani pendidikan kejuruan)

Penting untuk diingat bahwa semua dokumen ini harus di-scan dan diunggah ke portal pendaftaran SPMB, mencerminkan era digitalisasi yang mendukung efisiensi.

Membangun Masa Depan dengan 11 Pilar Keahlian

SMK Negeri 5 Padang menawarkan 11 kompetensi keahlian yang relevan dengan tuntutan industri dan perkembangan zaman, membuka peluang tak terbatas bagi para siswanya:

 * Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (Teknik Arsitektur): Membentuk arsitek masa depan yang inovatif.

 * Teknik Konstruksi dan Perumahan (Teknik Sipil): Menciptakan insinyur sipil handal yang membangun fondasi peradaban.

 * Teknik Pemesinan: Mengasah keterampilan presisi di dunia manufaktur.

 * Teknik Kendaraan Ringan Otomotif: Melahirkan mekanik otomotif profesional.

 * Teknik Bodi Kendaraan Ringan Otomotif: Spesialisasi dalam perbaikan dan modifikasi bodi kendaraan.

 * Teknik Bisnis Sepeda Motor: Memadukan keahlian teknis dengan wawasan bisnis di industri roda dua.

 * Teknik Audio Video: Mempersiapkan profesional di bidang produksi media dan hiburan.

 * Teknik Instalasi Tenaga Listrik: Mencetak ahli kelistrikan yang kompeten dan bertanggung jawab.

 * Teknik Pendinginan dan Tata Udara: Membentuk spesialis dalam sistem iklim dan refrigerasi.

 * Teknik Elektronika Industri: Mengembangkan bakat di dunia elektronika otomatisasi.

 * Teknik Komputer dan Jaringan: Mempersiapkan ahli IT yang siap menghadapi tantangan era digital.

Setiap jurusan adalah gerbang menuju karier yang menjanjikan, dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis dan teoritis yang dibutuhkan pasar kerja.

Mengapa SMK Negeri 5 Padang Adalah Pilihan Tepat?

SMK Negeri 5 Padang bukan hanya sebuah sekolah, melainkan sebuah ekosistem pembelajaran yang holistik. Visi mereka, "Menjadi Sekolah Unggul, Mandiri, dan Berwawasan Global," adalah kompas yang menuntun setiap langkah. Misi yang diemban sangatlah ambisius dan terarah:

 * Kurikulum Dinamis: Mengintegrasikan pembelajaran dengan kurikulum yang disesuaikan kebutuhan Industri Dunia Usaha dan Kerja (IDUKA), memastikan relevansi pendidikan dengan tuntutan pasar.

 * Pendidikan Berbasis Kompetensi: Menyelenggarakan program pendidikan berkualitas terbaik melalui penelitian dan pembelajaran berbasis proyek, membentuk lulusan yang siap bersaing.

 * Lingkungan Belajar yang Nyaman: Menciptakan suasana sekolah sebagai "rumah kedua" yang ramah anak, anti kekerasan, religius, dan berbudaya.

 * Pembentukan Karakter Religius: Menanamkan nilai-nilai religius berdasarkan falsafah Minangkabau, membentuk pribadi yang kreatif dan berintegritas.

 * Peningkatan Kualitas Guru: Mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan, memastikan setiap siswa menerima bimbingan terbaik.

 * Pengembangan SDM Berdaya Saing: Mendidik, membina, dan memberdayakan peserta didik agar menjadi manusia cerdas, terampil, mandiri, berdaya saing, berbudaya, dan berakhlak mulia.

 * Fasilitas Modern: Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, berstandar industri, dan mendukung pengembangan keterampilan abad 21, termasuk 4C (Critical Thinking, Problem Solving, Creativity, Innovation, Communication, and Collaboration).

Selain itu, beberapa alasan kuat lain yang menjadikan SMK Negeri 5 Padang pilihan utama adalah:

 * Penerapan Kurikulum Nasional dan Pendidikan Karakter: Fondasi pendidikan yang kuat.

 * Fasilitas Lengkap dan Terbaru: Menunjang praktik dan pembelajaran sesuai standar industri.

 * Lulusan Siap Kerja, Berwirausaha, dan Melanjutkan Studi: Memberikan pilihan karier yang luas.

 * Pengembangan Diri Ekstrakurikuler dan Intrakurikuler: Mengasah bakat dan minat siswa di luar kurikulum.

 * Guru Profesional dan Berpengalaman: Menjamin kualitas pengajaran.

 * Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Industri: Membuka pintu magang dan peluang kerja bagi siswa.

Jembatan Komunikasi: Informasi Lebih Lanjut

Bagi orang tua dan calon siswa yang membutuhkan informasi lebih lanjut, panitia Penerimaan Siswa Baru SMK Negeri 5 Padang siap membantu. Jangan ragu untuk menghubungi:

 * Afrizal, S.Ag: 085272412770

 * Fommi Notel Putra, S.Pd: 082389963529

SMK Negeri 5 Padang bukan sekadar tempat menimba ilmu, melainkan sebuah laboratorium masa depan, di mana impian dibentuk, potensi diasah, dan karakter dibangun. Mari bergabung dalam perjalanan menuju generasi yang Unggul, Mandiri, dan Berwawasan Global! (GuA) 

PADANG, SUMATERA BARAT - Di tengah suasana ceria dan menyegarkan Waterpark ABG Lubuk Minturun, Padang, sebanyak 43 siswa-siswi terpilih dari SMKN 5 Padang mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS yang berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa, 16-17 Juni 2025. Semangat untuk menempa diri menjadi pemimpin masa depan tampak jelas terpancar dari wajah para peserta yang antusias mengikuti setiap sesi acara.

Dentuman ombak buatan dan riuh rendah tawa pengunjung waterpark seolah menjadi latar musik pengiring bagi proses pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan para siswa ini. Kegiatan LDK kali ini memang terasa istimewa dengan pemilihan lokasi yang tidak biasa, menggabungkan keseriusan materi pelatihan dengan suasana rekreasi yang menyegarkan.

Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Sekolah SMKN 5 Padang, Rizka Fauzi Yosfi, S.Pd, ST, M.Kom. Dalam sambutannya yang penuh motivasi, beliau menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam mengemban amanah sebagai pengurus OSIS dan kelak menjadi pemimpin yang berintegritas dan mampu membawa perubahan positif. "Kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan, tetapi tentang kemampuan untuk menginspirasi, melayani, dan membawa dampak baik bagi lingkungan sekitar," ujar Bapak Rizka Fauzi Yosfi, yang disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Untuk membekali para calon pemimpin ini dengan ilmu dan keterampilan yang mumpuni, tim dari Future Leader Group didapuk sebagai narasumber utama. Dengan metode pelatihan yang interaktif dan menarik, para peserta diajak untuk menggali potensi diri, memahami esensi kepemimpinan, membangun kerja sama tim yang solid, serta belajar bagaimana mengambil keputusan yang efektif dalam berbagai situasi. Sesekali, tawa pecah di antara sesi diskusi yang serius, mencerminkan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Tak hanya mendapatkan materi di dalam ruangan terbuka yang telah disiapkan, para peserta juga diajak untuk berinteraksi dan membangun keakraban di sela-sela waktu istirahat. Suasana waterpark yang cerah dimanfaatkan untuk saling bercerita, berbagi pengalaman, dan mempererat tali persaudaraan antar peserta. Momen makan bersama di bawah naungan pepohonan rindang menjadi kesempatan yang berharga untuk membangun kekompakan.

Kesuksesan acara LDK ini tak lepas dari dedikasi dan pendampingan dari para guru SMKN 5 Padang. Bapak Afrizal S.Ag selaku ketua pelaksana, bersama dengan pembina OSIS Ibu Fomi, serta Bapak Gusni, Ibu Asdeni, Bapak Ramadhani, Bapak Bayu, dan Bapak Reno, setia mendampingi para siswa, memberikan arahan, dan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar. Kehadiran dan dukungan para guru pendamping ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi para peserta.

Dua hari berlalu dengan cepat, namun kesan mendalam dan ilmu yang didapatkan diyakini akan tertanam kuat dalam benak setiap peserta LDK OSIS SMKN 5 Padang. Harapan besar tersemat, bahwa setelah mengikuti kegiatan ini, para siswa akan mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan yang telah dipelajari, menjadi pengurus OSIS yang amanah dan bertanggung jawab, serta kelak tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, berkarakter, dan mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara, khususnya bagi Sumatera Barat. Semangat kepemimpinan telah berkobar di Waterpark ABG, kini saatnya bagi para calon pemimpin ini untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. (GuA) 

PADANG - 17 JUNI 2025 - Di balik setiap perjalanan lancar di jalan nasional Sumatera Barat, ada dedikasi dan kerja keras para profesional yang tak terlihat. Mereka adalah jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, yang dengan sigap merencanakan, membangun, dan memelihara urat nadi transportasi di provinsi ini. Untuk Tahun Anggaran 2025, kepemimpinan BPJN Sumatera Barat berada di tangan para ahli yang siap menghadapi tantangan demi konektivitas yang lebih baik.

Kepala Balai dan Jajaran Inti: Nahkoda Pembangunan Infrastruktur

Tonggak kepemimpinan BPJN Sumatera Barat dipegang teguh oleh Thabrani, ST., MT sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat. Di bawah arahannya, roda organisasi bergerak. Urusan administrasi dan tata usaha yang menjadi fondasi kelancaran operasional ditangani oleh Arief Setiawan, S.Kom sebagai Kepala Subbagian Umum dan Tata Usaha.

Aspek vital perencanaan dan pembangunan infrastruktur berada di tangan para pakar. Yulia Rahmadhani, ST., MT memimpin sebagai Kepala Seksi Keterpaduan dan Pembangunan Infrastruktur Jalan, memastikan setiap proyek terintegrasi dengan baik. Sementara itu, Wendra, ST., MT adalah Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, yang bertanggung jawab langsung atas realisasi fisik proyek-proyek vital. Tak kalah penting, Siska Martha Sari, S.T., M.T. sebagai Kepala Seksi Preservasi memastikan kualitas dan ketahanan jalan serta jembatan tetap terjaga dalam jangka panjang.

Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan: Jantung Perencanaan dan Kontrol Kualitas

Di balik setiap proyek yang sukses, ada perencanaan matang dan pengawasan ketat. Reni Marlisa, ST, M.Si berdiri sebagai Kepala Satker Perencanaan dan Pengawasan Provinsi Sumatera Barat, mengoordinasikan seluruh tahapan pra-konstruksi dan pengawasan.

Di bawahnya, peran strategis dipegang oleh para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Gusman, S.T., M.T. adalah PPK Perencanaan P2JN Provinsi Sumatera Barat, yang bertanggung jawab atas setiap detail perencanaan. Sementara itu, Yamesri, ST., M.Eng.Sc., sebagai PPK Pengawasan P2JN Provinsi Sumatera Barat, memastikan standar kualitas dan spesifikasi teknis terpenuhi di lapangan.

Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I dan II: Garda Terdepan Pembangunan

Pelaksanaan di lapangan dibagi menjadi dua wilayah strategis, masing-masing dengan pemimpin dan tim PPK yang mumpuni.

Untuk Wilayah I Sumatera Barat, kemudi dipegang oleh Andi Mulya Rusli, ST., MT sebagai Kepala Satker PJN Wilayah I Provinsi Sumatera Barat. Di bawahnya, para PPK wilayah 1.1 hingga 1.6 berperan penting dalam pelaksanaan proyek di daerah masing-masing:

 * Noor Arias Syamsu, ST., M.Si (PPK 1.1)

 * Rio Andika, ST. (PPK 1.2)

 * Efriwandi, ST., MT (PPK 1.3)

 * Gustaf Fitriyadi, ST., MT (PPK 1.4)

 * M. Nasir Nurdin, ST., M.Si (PPK 1.5)

 * Romi Pasla, ST., MT (PPK 1.6)

Sementara itu, Wilayah II Sumatera Barat dipimpin oleh Masudi, ST., MT sebagai Kepala Satker PJN Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Tim PPK di bawahnya meliputi:

 * Zulfikar Kurniawan, ST., M.Si (PPK 2.1)

 * Dhani Asri, ST (PPK 2.2)

 * Yan Purwandi, ST (PPK 2.3)

 * Bahagia, ST., MT (PPK 2.4)

 * Rai Fraja Novfandro, ST., M.Sc. (PPK 2.5)

Dengan jajaran pejabat yang solid dan berpengalaman ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat siap menjalankan amanah untuk mewujudkan infrastruktur jalan yang handal dan berkelanjutan di seluruh pelosok provinsi. Dedikasi mereka adalah kunci utama di balik kelancaran mobilitas dan kemajuan ekonomi Sumatera Barat. (And) 

Hari ini, 15 Juni 2025, menjadi momen istimewa bagi dunia jurnalisme di Sumatera Barat Indonesia, khususnya bagi keluarga besar Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI). Seluruh anggotanya turut bersuka cita merayakan hari ulang tahun Andarizal, sosok pemimpin redaksi portalanda.com sekaligus Pendiri KJI yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan dunia kewartawanan di Tanah Air. Di usianya yang bertambah ini, doa dan harapan terbaik mengalir deras, menyertai setiap langkahnya ke depan.

Andarizal bukanlah nama asing dalam kancah pers Kota Padang Sumatera Barat Indonesia. Dengan pengalaman dan semangat yang tak pernah padam, ia telah menjadi mercusuar bagi banyak jurnalis muda, membimbing mereka dengan kebijaksanaan dan integritas. Di bawah kepemimpinannya, KJI telah tumbuh menjadi organisasi yang kokoh, menjunjung tinggi etika jurnalistik dan menjadi wadang bagi para pewarta untuk bersinergi, berbagi ide, dan menghasilkan karya-karya yang informatif serta inspiratif.

Bertambahnya usia di tahun 2025 ini diharapkan semakin mematangkan Andarizal dalam setiap pengambilan keputusan, baik dalam kapasitasnya sebagai individu maupun sebagai nahkoda organisasi. Kematangan ini tentu akan berimbas positif pada arah gerak KJI. Dengan visi-misi yang tajam dan tangan dinginnya, organisasi ini diharapkan dapat terus melahirkan program-program inovatif, memperkuat jaringan antar jurnalis, serta menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan bagi masyarakat.

Masa depan jurnalisme di Indonesia menuntut adaptasi dan inovasi. Di tengah gempuran informasi yang begitu cepat, peran organisasi kewartawanan seperti KJI menjadi krusial dalam menjaga kualitas, profesionalisme, dan independensi pers. Harapan besar tersemat di pundak Andarizal dan seluruh anggota KJI untuk terus berkolaborasi, menciptakan ekosistem jurnalisme yang sehat, serta memastikan bahwa berita yang sampai ke tangan publik adalah informasi yang terverifikasi dan akurat.

Semoga di usianya yang baru ini, Andarizal senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan kebijaksanaan untuk terus berkarya. Dan semoga KJI, di bawah bimbingannya, semakin berkibar megah di persada Nusantara, menjadi panutan bagi organisasi jurnalis lainnya, serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara melalui kekuatan pena dan kata.

Selamat ulang tahun, Andarizal! Teruslah menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi jurnalisme Indonesia. (GuA) 


Usia senja, atau yang sering kita sebut masa lansia, adalah sebuah fase kehidupan yang patut dirayakan dan dijaga kualitasnya. Di tengah laju waktu yang tak terhindarkan, menjaga kesehatan, khususnya melalui nutrisi yang tepat, menjadi kunci utama bagi para lansia untuk tetap aktif, bersemangat, dan mandiri. Menyadari pentingnya hal ini, sebuah kolaborasi inspiratif antara KALBE dan RS Permata Cibubur telah terlaksana, menghadirkan sebuah acara bertajuk "Menu Tepat di Usia Senja: Kunci Lansia Sehat."

Pada hari Minggu, 15 Juni 2025, pukul 08.00 pagi, atmosfer di RS Permata Cibubur dipenuhi semangat kebersamaan dan pembelajaran. Acara ini secara khusus ditujukan untuk para senior, dengan fokus pada bagaimana menyeimbangkan nutrisi untuk warga senior. Lebih dari sekadar seminar biasa, inisiatif ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam dan praktis mengenai pola makan yang ideal bagi individu di usia lanjut.

Sorotan utama acara ini adalah "Special Cooking Demo," sebuah sesi yang dinanti-nantikan. Bayangkan, bukan hanya teori, melainkan demonstrasi langsung bagaimana mengolah bahan makanan menjadi hidangan lezat dan bernutrisi yang sesuai untuk kebutuhan tubuh lansia. Sesi ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta, baik lansia itu sendiri maupun keluarga yang merawat mereka, untuk lebih kreatif dan termotivasi dalam menyiapkan sajian sehari-hari.

Acara ini diperkaya oleh kehadiran dua narasumber ahli di bidangnya. Pertama, Ibu Adira Mustika Sari, S.Tr.Gz, seorang Dietisien dan Ahli Gizi dari RS Permata Cibubur. Dengan keahliannya, Ibu Adira tentu akan membagikan wawasan mengenai komposisi gizi yang esensial, porsi yang tepat, serta bagaimana mengatasi tantangan umum dalam pola makan lansia, seperti penurunan nafsu makan atau kebutuhan nutrisi spesifik untuk kondisi kesehatan tertentu.

Pendamping beliau adalah dr. dr. Nina Kemal Sari, Sp.PD-KGer, seorang Dokter Geriatri yang juga berasal dari RS Permata Cibubur. Kehadiran dr. Nina Kemal Sari melengkapi perspektif kesehatan dari sudut pandang medis, menjelaskan bagaimana nutrisi berperan penting dalam mencegah dan mengelola berbagai penyakit yang sering menyerang di usia tua, serta bagaimana pola makan dapat mendukung kualitas hidup secara keseluruhan.

Kolaborasi antara KALBE, sebuah perusahaan farmasi terkemuka, dan RS Permata Cibubur menunjukkan komitmen nyata mereka terhadap kesehatan masyarakat, khususnya bagi para lansia. Acara seperti ini bukan hanya sekadar edukasi, tetapi juga bentuk kepedulian yang memberikan harapan dan panduan praktis bagi para senior untuk menjalani tahun-tahun emas mereka dengan lebih sehat dan bermakna.

Para peserta diharapkan pulang dengan membawa tidak hanya informasi, tetapi juga inspirasi untuk menerapkan gaya hidup sehat. Dengan menu yang tepat, para lansia dapat menikmati hidup dengan vitalitas yang terjaga, jauh dari risiko penyakit, dan senantiasa bersemangat dalam setiap langkah perjalanan hidup mereka. Ini adalah bukti bahwa usia senja bukanlah akhir, melainkan babak baru yang penuh potensi, yang kuncinya terletak pada pemahaman dan penerapan nutrisi yang benar. (M) 

PADANG, SUMATERA BARAT – Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 15 Juni 2025 (19 Dzulhijjah 1446 H), ketika Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang resmi dibuka. Puluhan tamu undangan dari berbagai latar belakang tampak antusias mengikuti jalannya acara yang mengusung tema mulia: "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat."

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah Kota Padang untuk menyusun strategi ke depan, khususnya dalam menggerakkan roda organisasi demi kemaslahatan umat dan kemajuan daerah. Puncak acara ditanya dengan sambutan pembuka yang disampaikan oleh dua tokoh sentral Muhammadiyah: Dr. Bakhtiar, M.Ag., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, dan Al Amin, S.Sos., MM, Ketua terpilih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang periode 2025-2029.

Dalamnya, Al Amin, S.Sos., MM, yang dikenali sebagai sosok aktif dan inspiratif dalam pelbagai kegiatan Muhammadiyah peringkat daerah, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Muhammadiyah dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan visi "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat." Beliau juga menyoroti peranan strategi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan pembinaan, di mana ia sendiri sering memberikan arahan dan motivasi kepada lulusan perguruan tinggi Muhammadiyah, mencetak generasi muda yang cerdas dan berintegritas.

Musyawarah Pimpinan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk merumuskan program-program kerja yang inovatif dan relevan dengan keperluan zaman. Dengan kepimpinan Al Amin sebagai Ketua PDM Padang, Muhammadiyah diharapkan dapat terus bergerak maju, memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan Kota Padang, serta aktif mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pelbagai program keagamaan, pendidikan, sosial, dan kesihatan.

Di balik kejayaannya acara ini, terdapat kerja keras panitia yang dikomando oleh Habibullah sebagai Ketua Panitia Muspimda, diampingi oleh Yul Asril, S.Sos., sebagai Setiausaha Muspimda. Dedikasi mereka memastikan setiap detail acara berjalan lancar dan berkesan bagi seluruh peserta.

Musyawarah Pimpinan Muhammadiyah Kota Padang ini merupakan bukti nyata komitmen Muhammadiyah untuk terus menjadi pelopor, penggagas, dan penggerak kemajuan umat dan bangsa. Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, Muhammadiyah Kota Padang optimis dapat mewujudkan cita-cita besar "Memajukan Kota Padang, Mencerdaskan Ummat" demi masa depan yang lebih baik. (Rin) 

PADANG – Bandaraya Padang dengan segala tarikan kehijauan sentiasa bergantung kepada kehadiran pokok teduhan di sepanjang jalan. Mereka adalah paru-paru bandar, memberikan naungan dari matahari yang terik, tetapi juga boleh menjadi ancaman yang tidak dijangka jika tidak dikekalkan. Petang itu, sinar harapan baharu menyelamatkan Perkhidmatan Alam Sekitar (DLH) Kota Padang, apabila Timbalan Pengerusi DPRD Padang, Osman Ayub, datang dengan membawa berita gembira: lima mesin pemotong kayu Senso baharu.

Osman Ayub yang biasa dipanggil Mak Etek bukan sekadar menyampaikan bantuan. Terdapat naratif besar di sebalik setiap mesin yang kini sedia untuk beroperasi. Ini tentang keselamatan penduduk, tentang pergerakan pantas yang sering terhalang, dan tentang wajah kota yang bersih dari dahan berbahaya. “Dengan bantuan berupa mesin pemotong kayu Senso ini, kami berharap petugas DLH Kota Padang dapat lebih berhati-hati dalam menjaga pohon rindang,” katanya dengan nada penuh harapan, ketika dihubungi, Sabtu (14/6).

Mak Etek amat mengetahui aduan orang ramai. Telinganya sudah biasa dengan laporan mengenai pokok tumbang yang menghalang lalu lintas, atau dahan yang menggantung dan melanggar talian elektrik, mencetuskan litar pintas yang berisiko kebakaran. “Setakat ini, kita sering mendengar banyak laporan daripada orang ramai mengenai pokok atau dahan yang tumbang yang menghempap ​​talian elektrik,” katanya. Kini, dengan "peluru" baharu, dia membayangkan bahawa pegawai DLH boleh bergerak dengan lebih tangkas. Tiada lagi cerita dahan yang tinggi dibiarkan begitu sahaja, tiada lagi menunggu sehingga bencana benar-benar berlaku. "Jangan tunggu dahan pokok pelindung yang sudah tinggi atau tua, dibiarkan begitu sahaja. Ini akan memberi kesan buruk, apabila patah atau tumbang, mengancam keselamatan masyarakat nanti," akhirinya tegas.

Sebaliknya, wajah Ketua Perkhidmatan Alam Sekitar (DLH) Kota Padang, Fadel, kelihatan ceria. Beliau tidak menafikan bantuan ini merupakan angin segar untuk agensinya. “Memang kami dari DLH Kota Padang amat memerlukan alat pemotong pokok atau mesin senso ini,” akui Fadel ketika dihubungi menerusi WhatsApp. Beliau menceritakan bagaimana sebelum ini, operasi di lapangan sering tergendala berikutan keadaan alat pemotong senso yang sudah uzur, rosak, dan tidak lagi optimum. Bantuan yang diterima pada 2 Jun 2025 seolah-olah menjawab doa.

“Kami dari Agensi Alam Sekitar Kota Padang amat berterima kasih dengan lima unit mesin pemotong Senso yang diterima Encik Osman Ayub,” ujar Fadel ikhlas. Baginya, ini bukan sekadar penambahan alat, tetapi dorongan moral dan peningkatan keupayaan yang ketara. “Pada masa hadapan, Agensi Alam Sekitar pastinya akan lebih optimum dalam menjalankan aktiviti pengurusan alam sekitar, salah satunya adalah penyelenggaraan pokok teduhan agar tidak mendatangkan risiko kepada keselamatan orang ramai,” janji beliau yang mencerminkan komitmen menjaga kehijauan dan keselamatan Padang.

Kini, dengan lima mesin senso baharu di tangan, "pengawal hijau" Kota Padang bersedia untuk bertindak. Setiap hayunan gergaji akan menjadi simfoni penjagaan, setiap dahan yang dipangkas adalah janji keselamatan. Ini adalah kisah kerjasama, keprihatinan seorang wakil rakyat, dan harapan untuk bandar yang semakin cantik dan terpelihara. (Rin) 

PADANG - 14 JUNI 2025 – Di tengah hiruk pikuk persoalan yang kompleks, Senator Irman Gusman, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Sumatera Barat, kembali menegaskan kepentingannya fondasi kebangsaan. Bertempat di Kampus Metamedia, sebuah sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan digelar hari ini, Sabtu (14/6), dengan fokus mendalam pada tema "Inventarisasi Masalah Keminangkabauan." Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah ajakan untuk merenung dan bertindak, merajut kembali nilai-nilai luhur yang kian terkikis. 

Kembali ke Akar: Falsafah Minangkabau sebagai Solusi

Irman Gusman, yang dikenali sebagai politisi ulung dengan merakam jejak panjang di kancah nasional mahupun daerah, memahami betul denyut nadi masyarakat. Ia menyoroti bahawa banyak masalah yang ada pada masa ini boleh diurai dengan memahami falsafah Minangkabau. Ini bukan bermakna menafikan modenitas, melainkan mencari kekuatan pada akar budaya sendiri. "Pentingnya pengakuan dan penerapan peraturan adat yang mengacu pada Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)," tegas Irman. Ia melihat LKAAM sebagai mercusuar bagi seluruh lapisan masyarakat Minang—mulai daripada pelajar, pelajar, hingga masyarakat umum—untuk bersinergi, saling menjaga, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan.

Dalam suasana yang penuh kehangatan namun tetap khidmat, sosialisasi ini tidak hanya menghadirkan Irman Gusman. Terlihat hadir pula perwakilan dari LKAAM Sumatera Barat, para mahasiswa yang bersemangat, serta tokoh-tokoh budaya yang kaya akan kearifan lokal. Tak ketinggalan, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Bapak Jefrinal, turut membersamai para pemangku kepentingan lainnya. Diskusi yang terjalin begitu hidup, mengupas tuntas bagaimana kebudayaan Minangkabau dapat dilestarikan, dibangkitkan, dan diinternalisasikan kembali kepada generasi muda. Semua sepakat, menjalankan adat ini secara benar dan baik adalah kunci.

Karakter Kuat Berlandaskan Adat Basandi Sarak

Irman Gusman percaya bahawa mengedukasi masyarakat tentang Empat Pilar Kebangsaan adalah sebuah keharusan. Di Ranah Minang, adat dan budaya telah menyatu dalam setiap nafas kehidupan. Oleh kerana itu, perbincangan mendalam tentang falsafah dan watak orang Minangkabau diharapkan menjadi panduan yang jelas.

Tak henti-hentinya ia menyerukan "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Ka Kitabullah", sebuah falsafah yang menjadi tulang punggung budaya Minangkabau. Ia melihatnya sebagai penopang yang akan mewujudkan budaya kemurnian dan yang terpenting, membina watak yang kuat. Karakter orang Minang, yang identik dengan kedisiplinan dan akar yang kokoh, bahkan diyakini dapat menjadi acuan bagi peradaban dunia. Fondasi watak ini, imbuhnya, harus ditanamkan sejak dini, bermula dari rumah tangga, dengan mengajar tata cara ucapan, tindakan, dan perbuatan yang kelak menjadi benteng kuat bagi generasi muda.

Musyawarah Mufakat: Filosofi Hidup Orang Minang

Salah satu keistimewaan budaya Minangkabau adalah prinsip musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah. Filosofi ini telah mengalir dalam darah dan menjadi denyut nadi kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh kerana itu, budaya ini harus terus dikembangkan, dipupuk dengan kedisiplinan dan semangat pantang menyerah. Menanamkan falsafah ini sejak dini adalah pelaburan tak ternilai bagi masa depan bangsa.

Di penghujung acara, Irman Gusman menyampaikan sebuah semboyan yang begitu sederhana namun maknanya, "Basamo Mangko Manjadi, Kusuek di Ujueang Baliek Karangka." Semboyan ini mengingatkan kita bahawa kebersamaan adalah kunci kejayaan, dan setiap persoalan, sekompleks apapun itu, akan selalu menunjukkan jalan kembali ke pangkalnya jika dihadapi dengan kebersamaan dan kearifan. Sebuah pesan yang mendalam yang menggugah, bahawa sinergi dari semua pihak adalah keniscayaan dalam membangun bangsa ini.

PADANG - 13 JUNI 2025 - Sore itu, Kota Padang diselimuti ketenangan yang khas, namun di balik hiruk-pikuk aktivitas jurnalistik, sebuah inisiatif kecil terjalin yang akan menyingkap sosok seorang pemimpin dengan cara yang paling humanis. Setelah seharian menunaikan tugas, beberapa awak media merasakan dorongan untuk menjalin kontak dengan Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir. Telepon seluler dihubungi, dan tak disangka, sambutan hangat segera menyambut.

"Mari mampir ke kediaman saya," ujar Maigus Nasir, (11/4) sebuah tawaran spontan yang sontak membekas di benak para jurnalis. Tanpa pikir panjang, mereka segera meluncur. Setibanya di kediaman sang wakil walikota, suasana akrab langsung menyelimuti. Gelak canda dan tawa lepas mengalir bebas, seakan tiada sekat yang memisahkan seorang pejabat tinggi dengan warga biasa. Di sinilah terkuak sosok Maigus Nasir yang sesungguhnya: seorang pemimpin yang merakyat, tanpa basa-basi, dan benar-benar hadir di tengah masyarakat.

Pertemuan itu bukan sekadar ajang silaturahmi biasa. Di tengah obrolan santai, Maigus Nasir menyampaikan sebuah pesan penting yang menunjukkan karakter kepemimpinannya yang berani dan transparan. "Jika dalam kepemimpinan saya dan Walikota Fadly Amran nampak janggal, jangan bosan mengkritik," ucapnya, penuh harap dan ketulusan. Ini adalah pernyataan yang jarang terdengar dari seorang pejabat publik, sebuah undangan terbuka untuk kritik konstruktif, menegaskan bahwa ia memahami betul peran penting media sebagai mata dan telinga masyarakat.

Sikap Maigus Nasir ini sungguh patut diacungi jempol. Di tengah banyak pemimpin yang kerap alergi terhadap kritik, ia justru memeluknya sebagai bagian dari proses pembangunan. Pesannya adalah cerminan dari keyakinan bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang selalu bersedia belajar dan memperbaiki diri, dengan masukan dari berbagai pihak, terutama dari mereka yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan.

Pertemuan yang inspiratif ini diakhiri dengan foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan yang tulus. Lebih dari sekadar potret, foto itu adalah simbol dari kolaborasi yang harmonis antara pemerintah dan media, sebuah kemitraan yang diharapkan dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Kota Padang. Maigus Nasir telah menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati terletak pada kemampuan untuk mendekatkan diri dengan rakyat, mendengarkan, dan yang terpenting, berani menerima kritik demi kebaikan bersama. (And) 

PADANG 13 JUNI 2025 - Di bawah bias cahaya sore yang memantul lembut di permukaan rumput sintetis, sebuah pemandangan yang sarat makna terhampar di Padang. Sesosok pria dengan seragam kuning-hitam bergaris horisontal bergerak lincah, memancarkan fokus dan ketegasan dalam setiap langkahnya. Nomor punggung delapan tersemat jelas di celana hitamnya, sementara nama "JANSE" terpampang gagah di dada, seolah menegaskan identitasnya di tengah lapangan. Sebuah bola bundar berwarna kuning dengan logo khas tergeletak tak jauh dari sepatu putihnya, menanti sentuhan dan arahan. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Mastilizal Aye, tampak bukan hanya sekadar bermain, melainkan sedang merangkai strategi, seolah setiap gerakan adalah bagian dari sebuah narasi yang lebih besar. 

Namun, esensi sejati sepak bola, ternyata, jauh melampaui aksi fisik dan keringat yang mengucur di lapangan hijau. Sosok penting di balik layar olahraga ini, Mastilizal Aye, yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Padang, mengungkapkan sebuah filosofi yang begitu mendalam, sebuah kebijaksanaan yang sepatutnya menjadi pedoman bagi setiap insan sepak bola: "SEPAKBOLA DIMAINKAN DENGAN KEPALA, KAKI MU HANYALAH ALATNYA."

Kalimat tersebut bukan sekadar untaian kata bijak yang dilemparkan ke udara. Ia adalah sebuah panduan fundamental yang seharusnya meresapi setiap pemain, pelatih, bahkan para penggemar fanatik sekalipun. Dalam dunia yang sering kali terobsesi dengan kecepatan lari yang memukau, kekuatan tendangan yang menggelegar, atau kelincahan dribel yang mempesona, Mastilizal Aye dengan tegas mengingatkan kita: sesungguhnya, otaklah yang menjadi "otot" paling krusial dalam permainan ini.

Ambillah sejenak waktu untuk mengamati para pemain profesional di lapangan. Mungkin sekilas, mata kita hanya akan tertuju pada kakinya yang menggerakkan bola dengan lincah, berlari tanpa henti, atau melakukan operan yang presisi. Namun, di balik setiap gerakan yang terlihat itu, pastilah ada rangkaian pemikiran yang cepat dan jernih yang sedang berlangsung di dalam benak mereka. Di mana posisi rekan setim yang paling strategis? Bagaimana cara mengantisipasi gerakan lawan yang licin? Kapan waktu yang paling tepat untuk melancarkan serangan mematikan atau beralih ke mode bertahan yang kokoh? Bahkan, bagaimana membaca alur permainan secara keseluruhan dan menemukan celah yang tak terlihat oleh mata biasa? Kaki-kaki itu, meskipun vital, hanyalah alat yang melaksanakan instruksi, tetapi kepala dan otaknya adalah "arsitek" di balik setiap keputusan, setiap manuver.

Filosofi yang diusung oleh Mastilizal Aye ini menemukan relevansinya yang paling tajam dalam sepak bola modern. Di era sekarang, di mana analisis taktik menjadi begitu mendalam, pengambilan keputusan harus dilakukan dalam sepersekian detik, dan kecerdasan permainan seringkali menjadi penentu kemenangan. Sebuah tendangan roket yang menghujam gawang mungkin memukau dan mengundang decak kagum, tetapi sebuah umpan terobosan cerdas yang secara brilian membuka pertahanan lawan seringkali jauh lebih berharga, menciptakan peluang gol yang tak terbantahkan.

Pernyataan Mastilizal Aye ini tidak hanya menegaskan pentingnya strategi dan kecerdasan dalam permainan, tetapi juga secara tidak langsung mencerminkan etos yang ingin ditanamkan Askot PSSI Padang kepada para pemain dan komunitas sepak bola di kota ini. Bahwa sepak bola bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, melainkan juga tentang kecerdasan taktis, visi yang luas, dan mentalitas juara yang tak kenal menyerah.

Gambar ini, meskipun hanya sepotong narasi visual, mengandung pesan yang begitu kuat: di Padang, di bawah arahan seorang pemimpin berwawasan seperti Mastilizal Aye, sepak bola dimainkan dengan hati yang penuh semangat, jiwa yang menggebu, dan yang terpenting, dengan kepala yang berpikir jernih. Kaki-kaki ini hanyalah penari yang anggun, mengikuti irama musik strategi yang dimainkan dengan sempurna di dalam pikiran. (And) 

Di bawah terik matahari Padang yang menyengat, sebuah drama perebutan tanah kembali terulang. Kamis, 12 Juni 2025, bukan hanya tanggal biasa, melainkan hari di mana putusan damai sebuah perkara perdata berujung pada pengamanan eksekusi yang melibatkan puluhan aparat dan pihak-pihak bersengketa. Di Jalan Dr. M. Hatta Rt. 03 RW. 02 Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh, hamparan tanah seluas 29.000 meter persegi menjadi saksi pertarungan hak dan klaim.

Objek eksekusi ini, yang telah memiliki Sertifikat Hak Milik No. 789 atas nama Amar Manggulung Alam, awalnya merupakan lahan sengketa antara Xaveriandi Sutanto sebagai pemohon eksekusi dan Tawanus serta kawan-kawan sebagai termohon. Meskipun putusan damai telah dicapai, dan Tawanus telah menerima putusan tersebut, rupanya ada pihak lain yang enggan beranjak. Rusdi Coa, beserta kaumnya dari Suku Jambak, yang selama ini mendiami dan menguasai lahan tersebut, menjadi batu sandungan utama dalam pelaksanaan eksekusi ini.

Pagi itu, sekitar pukul 09.00 WIB, suasana di lokasi mulai menghangat. Petugas keamanan, dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polresta Padang, telah bersiaga penuh. Di antara kerumunan aparat berseragam, tampak pula pihak-pihak yang berkepentingan: Xaveriandi Sutanto, juru sita PN Padang H. Hendri, Tawanus, Rusdi Coa dan kaumnya yang penuh penolakan, perwakilan BPN Kota Padang, hingga Ketua RT setempat, Ibu Neni.

Rangkaian peristiwa berlangsung dramatis. Kanit IV Sat Intelkam Polresta Padang, IPDA Undrianto, SE, mencoba melakukan pendekatan persuasif. Ia berbicara kepada Tawanus dan kaum Rusdi Coa, meminta mereka untuk tidak bertindak anarkis. Namun, argumen klasik kembali diangkat: objek tanah masih dalam proses bantahan di Pengadilan Tinggi. Kilas balik sejarah sengketa seolah terulang, membayangi setiap langkah yang diambil.

Pukul 10.20 WIB, sebuah adegan tak terduga terjadi. Seorang pria bernama Khairudin, mengaku sebagai Tim Penyelesaian Perkara, muncul dan langsung memasang spanduk "Bantahan Eksekusi" dengan nomor perkara 84/PDT BTH/2025/PN PDG. Sebuah manuver yang jelas menunjukkan perlawanan.

Tak lama setelah itu, pukul 10.25 WIB, pasukan pengamanan dan perwakilan Pengadilan Negeri Padang tiba di lokasi. Lima menit kemudian, apel pengamanan eksekusi digelar di Lapangan Apel Mapolresta Padang, dipimpin oleh Kasubag Kerma AKP Dwi Rosdianto. Ini adalah sinyal bahwa eksekusi akan tetap berjalan sesuai rencana.

Juru sita tanah Pengadilan Negeri Padang, H. Hendri, memanggil para pihak dan perangkat warga. Pembacaan penetapan eksekusi pun dilakukan, sebuah formalitas yang menegaskan legalitas tindakan hari itu. Namun, perlawanan belum usai. Pukul 10.53 WIB, Khairudin kembali muncul, mendesak penundaan eksekusi dengan alasan yang sama. Namun, juru sita dengan tegas menyatakan bahwa eksekusi harus dilaksanakan sesuai Putusan Damai Perkara Perdata No. 178/Pdt.G/2021/PN.Pdg.

Langkah-langkah eksekusi pun dimulai. Pukul 11.07 WIB, penunjuk batas dan pengukuran objek tanah dilakukan oleh pihak pemohon, didampingi juru sita dan BPN Kota Padang. Ini adalah momen krusial, di mana batas-batas kepemilikan yang sah ditegaskan. Setelah itu, pada pukul 14.20 WIB, pagar dan pancang batas mulai dipasang oleh tukang dari pihak pemohon, secara fisik menandai wilayah yang kini berada di bawah hak milik Xaveriandi Sutanto.

Pukul 15.29 WIB, momen penyerahan objek secara resmi kepada pemohon dilakukan oleh juru sita. Ini adalah puncak dari seluruh proses hukum yang panjang. Terakhir, pada pukul 15.40 WIB, apel konsolidasi yang dipimpin oleh Kasat Samapta Polresta Padang AKP Budi Setiawan, S.H, menandai berakhirnya operasi.

Meskipun selama proses eksekusi, kaum Rusdi Coa dan pihak Tawanus, yang berjumlah sekitar 25 orang, terus berupaya menghalangi, personel pengamanan dari Polresta Padang berhasil meredam setiap potensi kericuhan. Pukul 15.50 WIB, kegiatan pengamanan eksekusi dinyatakan selesai. Situasi di lokasi, meskipun sempat tegang, akhirnya aman dan kondusif.

Kisah di Kapalo Koto inj menjadi cerminan betapa rumitnya penyelesaian sengketa tanah di Indonesia. Di satu sisi, ada keadilan yang harus ditegakkan melalui putusan pengadilan. Di sisi lain, ada ikatan historis dan klaim adat yang kerap menjadi alasan perlawanan. Pengamanan eksekusi ini bukan hanya tentang pemindahan kepemilikan, melainkan juga tentang upaya menjaga stabilitas dan ketertiban di tengah konflik kepentingan yang seringkali mendalam. (M) 

PADANG PARIAMAN - 11 JUNI 2025 – Mentari pagi bersinar cerah di Nagari Koto Dalam Selatan, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (4/6/2025). Bukan hanya langit yang membias rona semangat, namun juga wajah-wajah sumringah ribuan warga yang memadati lokasi kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Hari itu, harapan baru disemai di tanah pertanian, seiring dengan disalurkannya bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) yang sangat dinanti.

Suasana riuh rendah namun penuh khidmat menyelimuti acara serah terima Alsintan yang dipimpin langsung oleh Cindy Monica Salsabila Setiawan, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem. Dengan senyum merekah, Cindy yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Barat Dua ini, tampak tak asing lagi dengan atmosfer pedesaan yang kental. Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, kemitraannya dengan Kementerian Pertanian telah menjadi jembatan bagi berbagai upaya pembangunan daerah, khususnya di sektor agraris.

"Perjuangan dan kolaborasi antara pemerintah dengan wakil rakyat sangatlah penting. Untuk membangun daerah ini tidak hanya terpaku kepada kepala daerah saja, tetapi semua komponen baik Dewan Perwakilan Rakyat pusat, provinsi, dan kabupaten," ungkap Cindy dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah. Ia menegaskan bahwa kehadirannya adalah wujud nyata dari pokok-pokok pikiran yang ia perjuangkan, bukan hanya Alsintan, namun juga bibit-bibit tanaman unggul seperti jagung akan menyusul.

Momen hangat pun tercipta saat Cindy menyapa jajaran pejabat daerah yang hadir, mulai dari Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Aziz, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, hingga anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang satu payung partai dengannya, Partai Nasdem. "Saya sangat bangga dengan Kepala daerah Kabupaten Padang Pariaman yang selalu gigih dalam menjemput dan berkoordinasi untuk kemajuan kampung halaman," ujarnya tulus. "Saya juga merasa bahagia pulang kampung hari ini membawa oleh-oleh buat masyarakat, khususnya Koto Dalam Selatan, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman."

Oleh-oleh yang dimaksud Cindy bukanlah sekadar kado biasa. Pada hari itu, ia menyerahkan puluhan unit mesin traktor roda tiga, mesin traktor roda dua, dan mesin pompa air. Diiringi sorak sorai dan rasa syukur para petani, penyerahan Alsintan ini menjadi puncak acara. Cindy yang didampingi Bupati, Wakil Bupati, Sekda, serta anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten Padang Pariaman, secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada perwakilan kelompok tani.

Di tengah antusiasme warga, Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Aziz, turut menyampaikan pesan dan harapannya. "Kampung kita ini (Koto Dalam Selatan) adalah pilot projectnya dari penyaluran bantuan ini. Maka oleh karena itu, mari bagi kelompok penerima, rawatlah dengan baik, perhatikan apa-apa yang menjadi kebutuhan ini bisa bertahan lama dan gunakan sebagaimana mestinya, misal olinya dan lain-lain," pesan Bupati dengan nada serius namun penuh perhatian.

Bupati John Kenedy Aziz juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan adanya bantuan Alsintan ini, pertanian yang dilakukan nantinya akan menghasilkan panen yang lebih baik. Sebuah optimisme yang menyalakan semangat para petani, bahwa dengan dukungan dan alat yang memadai, lahan-lahan di Koto Dalam Selatan akan semakin produktif, membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Hari itu, bukan hanya mesin yang diserahkan, tetapi juga harapan akan masa depan pertanian yang lebih cerah di Padang Pariaman. (Rin) 

PADANG -  JUNI 2025 – Semangat kebersamaan dan syukur membungkus Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang pada Senin pagi yang cerah, saat aroma rempah dan gema takbir bersahutan menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Bukan sekadar rutinitas tahunan, prosesi penyembelihan hewan kurban kali ini terasa begitu istimewa, dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Padang, Bapak Edy Oktaviandi, yang dengan mulia mengorbankan lima ekor sapi.

Sejak fajar menyingsing, halaman Kantor Kemenag telah dipenuhi kesibukan. Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan semangat gotong royong, mempersiapkan segala kebutuhan. Tiga ekor sapi, dengan gagah berdiri di tengah lapangan, menunggu giliran untuk disembelih. Suasana haru dan penuh kebersyukuran terpancar dari wajah-wajah yang hadir, tak hanya dari internal Kemenag, namun juga warga sekitar yang turut berpartisipasi aktif. Teriakan takbir yang menggema menjadi pengiring setiap langkah, menambah khidmat suasana sakral ini.

"Alhamdulillah, tahun ini kita kembali dapat melaksanakan ibadah kurban dengan lancar dan penuh keberkahan," tutur Bapak Edy Oktaviandi dengan mata berbinar, sorot matanya memancarkan rasa syukur yang mendalam. Ia mengisahkan, dua dari lima ekor sapi tersebut tidak disembelih di kantor. "Satu ekor telah kami serahkan ke Musholla Jabar Nur Kampung Zakat Guo Pasa Lalang Kuranji, dan satu ekor lagi menuju Musholla Raudhatur Abidin di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Ini adalah wujud dari komitmen kami untuk berbagi kebahagiaan Idul Adha secara lebih luas," jelasnya, menyoroti pentingnya jangkauan distribusi.

Proses penyembelihan di Kantor Kemenag Kota Padang tidak hanya melibatkan ASN, tetapi juga Kepala Madrasah (MTsN dan Madrasah) serta para Ketua RW/RT dari kawasan Ujung Gurun Padang. Mereka bahu-membahu, membentuk tim yang solid, dari proses penyembelihan hingga pemotongan dan pengepakan daging. Tawa renyah dan percakapan ringan sesekali terdengar, mencerminkan eratnya tali silaturahmi yang terjalin.

Daging-daging kurban yang telah dipilah dengan cermat, kemudian didistribusikan kepada mereka yang berhak. Daftar panjang penerima mencakup ASN Kemenag, para tenaga honorer yang selama ini setia mendampingi, fakir miskin yang membutuhkan, muallaf binaan Kemenag, KUA di berbagai kecamatan, mitra-mitra Kemenag, serta tentu saja, masyarakat yang tinggal di sekitar kantor. Setiap paket daging diserahkan dengan senyuman dan doa, berharap keberkahan kurban ini dapat membawa kebahagiaan bagi mereka yang menerima.

"Saya sangat bersyukur dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran ASN, Kepala MTsN, dan Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Padang yang telah ikut berpartisipasi setiap tahunnya dalam ibadah kurban ini," ungkap Bapak Edy Oktaviandi, matanya menatap satu per satu wajah para pegawai yang hadir. "Semoga partisipasi ini dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang, menjadi ladang pahala bagi kita semua."

Mengakhiri pidatonya yang penuh inspirasi, Bapak Edy Oktaviandi menyampaikan pesan mendalam. "Di Hari Raya Idul Adha 1446 H ini, saya mengimbau seluruh jajaran ASN, tenaga honorer, dan mitra binaan di lingkungan Kemenag Kota Padang untuk senantiasa saling mendukung. Marilah kita terus menumbuhkan jiwa berkurban, tidak hanya dalam bentuk materi, namun juga dalam semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama."

"Kita sebagai umat Muslim, mari sisihkan pendapatan kita untuk berkurban setiap tahun. Mari kita tingkatkan rasa kebersamaan ini, baik di antara sesama pegawai ASN, honorer, KUA, mitra binaan, guru MTsN, dan Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Padang," pungkasnya, menutup acara dengan harapan bahwa semangat Idul Adha akan terus bersemi, menginspirasi lebih banyak kebaikan di masa depan. Semangat kebersamaan ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang berbagi daging, melainkan juga tentang mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan kepedulian sosial. Rin

Lubuk Alung, Padang Pariaman – 8 Juni 2025. Fajar menyingsing di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, membawa serta semerbak takbir yang meresap ke sanubari. Udara pagi itu terasa penuh berkah, seolah ikut merasakan kebahagiaan umat Muslim yang merayakan Iduladha, hari raya kurban. Di tengah hiruk pikuk perayaan, kediaman orang tua H. Benny Saswin Nasrun menjadi pusat kegiatan yang menghangatkan hati, sebuah cerminan nyata dari semangat berbagi dan keteladanan.

Sejak pagi, suasana di halaman rumah Ibunda H. Benny sudah riuh rendah. Warga masyarakat, dari berbagai usia, berbondong-bondong datang, memenuhi setiap sudut. Senyum merekah di wajah-wajah mereka, menyiratkan kebahagiaan dan rasa syukur. Tahun ini, H. Benny, yang kini mengemban amanah sebagai Wakil Rakyat di DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Partai Demokrat, menunjukkan komitmennya dengan berkurban enam ekor sapi. Sebuah jumlah yang tak sedikit, mencerminkan kedermawanan dan niatnya untuk terus membantu sesama.

Prosesi penyembelihan hewan qurban berlangsung cekatan dan penuh koordinasi. Di halaman depan stasiun kereta api Lubuk Alung, para pekerja yang terampil bergerak cepat. Suara takbir sesekali mengiringi setiap gerakan, menambah khusyuk suasana. Tak butuh waktu lama, daging-daging qurban pun siap untuk didistribusikan. Warga yang sedari tadi menanti dengan sabar, kini semakin tak sabar. Raut bahagia tak bisa mereka sembunyikan saat keranjang-keranjang daging mulai dibagikan.

Di tengah keramaian pembagian daging, terlihat beberapa wajah familiar dari kalangan jurnalis. Mereka adalah rekan-rekan media yang biasa mengikuti kegiatan H. Benny di DPRD Provinsi Sumatera Barat. Kehadiran mereka seolah menjadi saksi bisu atas kiprah H. Benny, yang kini berada di Komisi III DPRD provinsi.

Perjalanan H. Benny Saswin Nasrun hingga menjadi wakil rakyat bukanlah tanpa alasan. Kilas balik menunjukkan bahwa dorongan keluarga dan tanggung jawab tulus menjadi pemicu utamanya. “Niat hati untuk membantu masyarakat Sumatera Barat umumnya, dan Pariaman serta Kabupaten Padang Pariaman secara khusus, sesuai dengan fungsi saya di daerah pemilihan,” tutur H. Benny, menggarisbawahi komitmennya.

Meskipun demikian, H. Benny menyadari bahwa membangun suatu daerah tidak bisa hanya mengandalkan anggaran APBD semata. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kita membutuhkan sinergi dari Niniek Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, dan semua pemangku kepentingan, termasuk generasi penerus bangsa, para pemuda-pemudi,” ujarnya dengan nada penuh harap.

H. Benny juga menyoroti makna luhur di balik ibadah qurban. Baginya, momentum berkurban adalah keteladanan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. “Ini adalah pembuktian bagi umat bahwa kurban yang kita laksanakan adalah sebuah ketukan hati, bahwa kita sebagai hamba menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta,” jelas H. Benny, menekankan bahwa ini adalah bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.

Menutup perayaan Iduladha yang penuh berkah ini, H. Benny Saswin Nasrun mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa berdoa dan bersinergi membantu sesama sesuai dengan kemampuan masing-masing. “Mari kita bersama, dalam keadaan sehat, dilancarkan segala urusan, dan dimudahkan semua kegiatan. Selamat merayakan Hari Raya Iduladha, maaf lahir batin,” pungkasnya, diiringi harapan dan doa. (Rin) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.