Mei 2025

SUMBAR - 30 MEI 2025 – Balai Jalan Nasional II (BPJN II) Sumatera Barat menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelancaran konektivitas di wilayahnya dengan serius menangani longsoran di ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto. Proyek penanganan ini, yang menelan anggaran lebih dari Rp2 miliar, tengah berlangsung di bawah pengawasan ketat PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan, dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Landsano Jaya Mandiri.

Longsoran yang menjadi fokus penanganan saat ini tersebar di tiga titik vital: Kilometer 15, Kilometer 31, dan Kilometer 32. Lokasi-lokasi ini sebelumnya sering menjadi hambatan bagi pengguna jalan, terutama saat musim hujan tiba, yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Penanganan longsoran ini sangat krusial untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan di ruas jalan ini," ungkap PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan saat dihubungi melalui saluran selulernya. Ia menekankan pentingnya pekerjaan ini bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Dari pantauan di lapangan, terlihat jelas profesionalisme para pekerja yang terlibat dalam proyek ini. Mereka secara disiplin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari helm proyek hingga rompi berwarna cerah yang menjamin visibilitas. Pemandangan ini tidak luput dari perhatian masyarakat, salah satunya adalah seorang sopir travel yang sering melintasi area kegiatan.

"Melihat para pekerja lengkap menggunakan APD di lokasi kegiatan ini adalah cermin bahwa rekanan memang profesional di bawah pengawasan ketat PPK 2.1," ujar sopir travel tersebut. Komentar ini menjadi testimoni langsung akan kualitas dan standar kerja yang diterapkan dalam proyek penanganan longsoran ini.

Kehadiran wheelbarrow (gerobak dorong) yang terlihat di lokasi, di antara tumpukan tanah dan batuan, menggambarkan proses pekerjaan yang intensif dalam memindahkan material longsoran dan mempersiapkan struktur penahan. Langkah-langkah penanganan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pembersihan material longsoran, tetapi juga pada pembangunan konstruksi permanen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, termasuk kemungkinan penggunaan teknik stone masonry atau perkuatan lereng lainnya yang terlihat dalam gambar.

Dengan adanya penanganan yang komprehensif dan profesional ini, diharapkan ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto dapat kembali berfungsi optimal, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan, serta mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. (Mon) 

Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jateng Bersama Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Menden, Kecamatan Bonarum, Klaten melaksanakan Pelepasan Bibit Ikan Lele, Penanaman Pohon dan Pembakaran Sampah Ramah Lingkungan. Jum’at (23/5/2025).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wadanyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jateng AKP I Made Wirta. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Desa Setempat.

Kegiatan ini meliputi Partisipasi dalam pembuatan 5 Inisinerator sampah sederhana sebagai upaya Pengolahan sampah warga, Pelepasan Benih Ikan Lele sebagai Wujud Ketahanan Pangan Desa, Revitalisasi Kolam Ikan dan Penanaman Pohon.

Upaya tersebut merupakan bukti Konkrit Partisipasi Batalyon C Satuan Brimob Polda Jateng dalam Pelaksanaan Visi dan Asta Cita. **

PADANG - 21 Mei 2025 – Aroma buku baru dan seragam sekolah yang baru masih jauh di angan-angan, namun hiruk-pikuk persiapan tahun ajaran baru 2025–2026 sudah terasa di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Di tengah kesibukan itu, Rabu siang kemarin, sebuah audiensi penting terjalin: Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Sumatera Barat mendatangi langsung Kepala Dinas Pendidikan, Barlius, membawa serta kegelisahan mereka terhadap potret pendidikan Sumbar yang kini dihadapkan pada sejumlah tantangan pelik.

Pertemuan yang sarat makna ini bukan sekadar silaturahmi biasa. KJI hadir dengan misi yang jelas: menjadi "mata dan telinga" masyarakat, sekaligus "mitra kritis dan konstruktif" bagi dinas dalam menyoroti isu-isu yang mengancam masa depan generasi muda. Jhon Rusli Pratama, Dewan Pembina KJI Sumbar, yang turut hadir dalam pertemuan itu, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kadisdik Barlius. "Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak Kepala Dinas menerima kunjungan ini. KJI hadir sebagai mitra kritis dan konstruktif untuk mendukung kemajuan pendidikan di Sumatera Barat," ujar Jhon, suaranya sarat akan harapan.

Ketika Jalanan Kota Padang Bicara "Darurat Sosial"

Dalam suasana audiensi yang serius namun akrab, Jhon Rusli tak segan menunjuk pada fenomena yang kini menjadi momok di berbagai sudut kota, khususnya Padang: tawuran pelajar. Suara ricuh, kepalan tangan yang melayang, dan seragam sekolah yang kotor oleh lumpur bukan lagi pemandangan asing di beberapa titik. Lebih dari itu, ia juga menyoroti aktivitas balap liar yang kerap melibatkan siswa sekolah menengah atas (SMA) dan kejuruan (SMK), sebuah "hobi" mematikan yang tak hanya mengancam keselamatan pelaku, tetapi juga merenggut masa depan mereka.

"Fenomena ini sangat memprihatinkan dan sudah masuk kategori darurat sosial. Kami berharap Dinas Pendidikan tidak tinggal diam, tetapi mengambil langkah-langkah tegas dan preventif," tegas Jhon, nada suaranya menunjukkan kegelisahan yang mendalam. Kata-kata "darurat sosial" itu seakan menggema, mengingatkan bahwa masalah ini sudah melampaui batas kenakalan remaja biasa.

Menanggapi "pukulan telak" dari KJI, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Barlius, dengan tenang memaparkan upaya-upaya yang telah dan akan terus dilakukan pihaknya. Ia mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan terus berupaya mempersempit ruang gerak pelajar yang berpotensi terlibat tawuran. Salah satu strategi yang digulirkan adalah penerapan sistem sekolah fullday di sejumlah sekolah. Harapannya, dengan waktu yang lebih banyak di sekolah, siswa akan lebih terkontrol dan terhindar dari pengaruh negatif di luar jam pelajaran.

"Kami memang mendorong sekolah untuk menerapkan sistem fullday dan menambah kegiatan-kegiatan yang mendidik agar waktu luang siswa lebih terkontrol," jelas Barlius. Namun, ia juga melontarkan sebuah pertanyaan retoris yang penting: "Tapi tentu saja, ini tidak cukup tanpa dukungan dari orang tua di rumah." Kalimat itu menggarisbawahi esensi dari pendidikan karakter: sebuah orkestra kolaborasi antara sekolah dan rumah, di mana setiap nada harus selaras agar melahirkan melodi yang indah.

Barlius menekankan bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan kepada pihak sekolah semata. "Pendidikan yang baik itu kolaboratif. Jika di sekolah anak diajarkan nilai-nilai positif, maka di rumah hal itu harus dilanjutkan. Orang tua punya tanggung jawab yang besar dalam membentuk perilaku anak," tambahnya, suaranya tegas namun penuh pengertian.

Transparansi PPDB dan "Kemerdekaan" Ijazah

Selain isu-isu sosial pelajar yang mendesak, audiensi ini juga menyentuh topik krusial lainnya: persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025–2026. Barlius memaparkan bahwa proses PPDB akan dimulai pada tanggal 23 Juni 2025 dan dilaksanakan secara terbuka serta transparan melalui beberapa jalur yang telah ditetapkan. Ia merinci, "Untuk PPDB tahun ini, ada tiga jalur utama yang disiapkan. Jalur prestasi sebanyak 30 persen, jalur afirmasi juga 30 persen, dan jalur domisili sebesar 35 persen. Sisanya disesuaikan dengan kebijakan khusus." Sebuah sistem yang dirancang untuk memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh calon siswa.

Tak kalah penting, isu penahanan ijazah oleh pihak sekolah yang kerap menjadi keluhan masyarakat juga tak luput dari pembahasan. Dengan nada tegas, Barlius menegaskan bahwa praktik tersebut tidak dibenarkan dan Dinas telah berulang kali mengingatkan sekolah untuk tidak menjadikan ijazah sebagai alat menekan siswa yang menunggak biaya. "Ijazah adalah hak siswa, tidak boleh ditahan dalam kondisi apa pun. Jika ada keluhan, masyarakat bisa melapor langsung ke Dinas," pungkas Barlius, mengembalikan "kemerdekaan" ijazah sebagai hak mutlak setiap siswa.

Audiensi ini berakhir dengan sebuah komitmen bersama: KJI dan Dinas Pendidikan akan terus menjalin komunikasi dan kolaborasi demi terwujudnya dunia pendidikan di Sumatera Barat yang lebih baik. Jurnalis menegaskan akan terus mengawal isu-isu pendidikan secara kritis dan objektif, sementara Dinas Pendidikan membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan insan pers dan masyarakat. Sebuah sinergi yang diharapkan mampu membawa perubahan positif dan menjawab tantangan yang membayangi masa depan generasi penerus bangsa. (Rin) 

PESISIR SELATAN - Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Muhammad Darda, menghadiri acara wisuda tahfiz Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh salah satu sekolah di Padang Marapalam, Kecamatan Lengayang hari ini.

Acara ini menjadi ajang yang sarat makna religius, menandai keberhasilan para santri dalam menghafal Al-Qur’an serta menunjukkan peran penting pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda.

Dalam sambutannya, Muhammad Darda menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh santri yang diwisuda, sekaligus mengapresiasi kerja keras para guru dan orang tua yang telah mendampingi proses panjang tersebut. 

Ia menekankan bahwa mencetak generasi penghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang mudah, namun merupakan langkah mulia yang akan memberi manfaat besar bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

“Wisuda ini bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang bagaimana Al-Qur’an meresap ke dalam jiwa anak-anak kita, membentuk akhlak dan kepribadian mereka. Inilah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak hanya kita rasakan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak,” ujar Darda.

Ia menambahkan, keberadaan para hafiz dan hafizah di tengah masyarakat harus dipandang sebagai modal sosial yang sangat penting. Mereka bukan hanya penjaga ayat-ayat suci, tetapi juga menjadi cahaya dalam kehidupan bermasyarakat yang sarat tantangan moral dan budaya hari ini.

"Kita harus mendukung tumbuhnya generasi Qur’ani ini. Pemerintah daerah perlu hadir lebih kuat, memberikan ruang, anggaran, dan perhatian untuk lembaga-lembaga pendidikan Islam, terutama rumah tahfiz dan madrasah yang sudah terbukti membentuk karakter unggul dan berintegritas,” tegasnya.

Kegiatan wisuda ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Camat Lengayang, para tokoh agama dan masyarakat, serta wali santri. Suasana haru menyelimuti acara ketika para santri melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan penuh keyakinan.

Muhammad Darda berharap agar kegiatan semacam ini terus dikembangkan dan menjadi budaya positif di tengah masyarakat. Ia juga mendorong agar sekolah-sekolah umum dan lembaga pendidikan formal lainnya membuka ruang untuk program tahfiz sebagai bagian dari pendidikan karakter.

“Ketika Al-Qur’an sudah menjadi bagian dari hidup anak-anak kita, maka kita tidak perlu khawatir dengan masa depan mereka. Insya Allah, mereka akan tumbuh sebagai pemimpin-pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, dan berakhlakul karimah,” tutupnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat tahfiz, penghargaan kepada para pengajar, serta sesi doa bersama sebagai bentuk syukur atas kelancaran proses pendidikan Al-Qur’an yang dijalankan oleh sekolah tersebut.

PADANG PARIAMAN – Minggu (18/5/2025) menjadi momen penting bagi masyarakat Nagari Sungai Buluah Selatan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Anggota DPR/MPR RI Komisi 3 dari Fraksi Partai Golkar, H. Benny Utama, S.H., M.M., berkunjung langsung ke tengah-tengah warga untuk menggelar agenda Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Tahap III.

Kedatangan H. Benny Utama di tanah Minangkabau, tepatnya di Korong Kayu Kapuea, Nagari Sungai Buluh Selatan, disambut dengan hangat dan penuh kekeluargaan. Nuansa adat terasa kental saat beliau disongsong oleh tokoh-tokoh lokal yang berperan penting dalam menyukseskan acara ini.

Terlihat di barisan terdepan penyambut, Bapak Zulkifli Malay Rajo Panduko Sati, yang tak lain adalah Ketua Panitia pelaksana kegiatan sekaligus seorang pemuka adat yang dihormati, seorang Mamak Suku Melayu. Bersama dengan Wali Nagari Sungai Buluh Selatan, beliau menyambut langsung H. Benny Utama, menandakan eratnya jalinan silaturahmi antara wakil rakyat dengan konstituennya, didukung penuh oleh unsur pemerintahan nagari dan tokoh adat.

Dalam sambutannya, Wali Nagari Sungai Buluh Selatan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran H. Benny Utama di tengah masyarakatnya. Acara ini menjadi kesempatan berharga bagi warga untuk berinteraksi langsung dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pilar-pilar kebangsaan.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI – yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika – merupakan agenda rutin MPR RI untuk membumikan nilai-nilai fundamental bangsa di seluruh penjuru negeri. H. Benny Utama, dalam paparannya nanti, diharapkan dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat Nagari Sungai Buluh Selatan mengenai pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Kehadiran H. Benny Utama di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, khususnya di Nagari Sungai Buluh Selatan, pada hari ini, Minggu 18 Mei 2025, menunjukkan komitmen beliau sebagai wakil rakyat untuk terus berinteraksi dan menyerap aspirasi masyarakat, sekaligus menjalankan tugas konstitusional dalam mensosialisasikan nilai-nilai luhur yang menjadi tiang penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia. (And/Jr)

Solok — Media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi foto dan cerita. Di era digital saat ini, satu unggahan bisa berdampak besar—baik membangun, maupun meruntuhkan citra sebuah institusi. Menyadari hal tersebut, Kasi Humas Polres Solok, AKP Eko Kurniawan, S.H., M.H., memberikan arahan khusus dalam apel pagi kepada seluruh jajaran Polres Solok, Kamis 16/5.

Dalam sambutannya, AKP Eko menekankan pentingnya kehati-hatian dan etika dalam bermedia sosial. Ia mengingatkan bahwa apa pun yang diunggah oleh anggota kepolisian bisa langsung menjadi sorotan publik dan menimbulkan dampak besar terhadap kepercayaan masyarakat.

Kita harus lebih bijak. Media sosial bisa menjadi cermin citra kita. Satu kesalahan kecil saja bisa viral dan merusak kepercayaan yang telah dibangun bertahun-tahun,” ujarnya tegas.

Tak hanya itu, AKP Eko juga mengimbau agar personel tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menjauhi praktik membagikan berita palsu (hoaks) yang bisa menimbulkan keresahan.

Lebih lanjut, ia menyoroti perilaku pamer gaya hidup mewah di media sosial. Menurutnya, tindakan seperti itu sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial dan persepsi negatif dari masyarakat.

Tolong hindari konten yang bisa dinilai arogan atau berlebihan. Kita adalah pelayan masyarakat, bukan pejabat yang patut dipertontonkan kemewahannya,” tegasnya lagi.

AKP Eko mengajak seluruh anggota untuk menggunakan media sosial sebagai wadah menyebarkan pesan positif, membangun hubungan baik dengan masyarakat, serta menunjukkan sisi humanis dari kepolisian.

Mari gunakan media sosial untuk menyebarkan hal baik. Jadikan kita sebagai contoh teladan, bukan sumber kontroversi,” tutupnya.

Arahan ini menjadi pengingat penting bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, profesionalisme dan integritas tetap harus menjadi kompas utama setiap anggota Polri, baik dalam dunia nyata maupun maya.**(yans)

PADANG PARIAMAN – Langit olahraga Padang Pariaman bergolak, menyambut babak baru yang penuh harapan. Asmadi, sosok yang denyut nadinya terasa dekat dengan geliat pembinaan di tingkat akar rumput, secara lantang menyatakan kesiapannya merajut masa depan olahraga daerah dengan maju sebagai calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Padang Pariaman. Deklarasi ini bukan sekadar pengumuman biasa, melainkan penabuh genderang perubahan yang disambut antusias berbagai kalangan.

Dalam sebuah pertemuan penuh keakraban dengan Forum Wartawan Parlemen Padang Pariaman di sudut tenang Café Shincan, Pauh Kamba, Rabu (14/5) lalu, Asmadi membeberkan visi dan misinya yang tertanam kokoh: mengangkat harkat dan martabat insan olahraga Padang Pariaman. Ia berbicara dengan keyakinan, memancarkan aura kepemimpinan yang bertekad membangkitkan potensi terpendam.

Sorotan utama Asmadi tertuju pada pentingnya fondasi pembinaan yang kuat dan berkelanjutan di seluruh cabang olahraga (cabor). Ia tak ingin melihat bakat-bakat lokal layu sebelum berkembang. Rencananya menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) secara berkala menjadi janji manis bagi para pelatih dan atlet muda. "Kita butuh sistem yang berkelanjutan. Kejurda bukan sekadar pertandingan, tapi juga sarana scouting untuk atlet masa depan. Targetnya, Padang Pariaman punya perwakilan di level nasional bahkan internasional," ujar Asmadi, matanya memancarkan optimisme.

Namun, Asmadi memahami, perjalanan seorang atlet tak melulu soal podium dan medali. Ada masa depan yang harus dipikirkan, keberlanjutan hidup setelah riuh rendah tepuk tangan usai. Isu kesejahteraan atlet menjadi prioritas yang tak kalah penting baginya. Ia menolak pandangan bahwa atlet hanya bisa menggantungkan hidup pada bonus sesaat. Sebuah skema kemitraan strategis dengan sektor swasta tengah ia siapkan, membuka pintu kesempatan kerja yang layak bagi para pahlawan olahraga, baik yang masih aktif bergelut di arena maupun yang telah memutuskan 'turun gelanggang'.

“Atlet perlu jaminan masa depan. Kita akan dorong kemitraan dan kolaborasi dengan dunia usaha agar para atlet bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,” ungkapnya penuh empati. Asmadi menekankan, "Ini soal keberlanjutan hidup mereka. Kita ingin para atlet bisa mandiri secara ekonomi. Ada ruang yang harus dibuka agar mereka tetap punya masa depan, bahkan setelah turun gelanggang."

Visi Asmadi ini sontak menjadi oase di tengah pandangan sebagian kalangan yang menilai pembinaan olahraga Padang Pariaman cenderung stagnan dalam jangka panjang. Pendekatan holistik yang tak hanya berorientasi pada kompetisi semata, melainkan juga memperhatikan aspek pembinaan dan ekonomi atlet, dianggap sebagai "angin segar" yang telah lama dinantikan.

Pencalonan Asmadi ini segera menyita perhatian khalayak olahraga dan media lokal. Rekam jejaknya yang dikenal akrab dan merangkul pelaku olahraga di akar rumput menjadi modal sosial yang kuat. Dukungan pun diharapkan mengalir dari berbagai elemen masyarakat demi terwujudnya transformasi olahraga di "Bumi Saiyo Sakato".

Kontestasi menuju kursi Ketua KONI Padang Pariaman dipastikan bakal berlangsung dinamis. Saat ini, tampuk kepemimpinan KONI dipegang oleh pelaksana tugas menyusul mundurnya ketua sebelumnya. Selain Asmadi, nama lain seperti AKBP (Purn) Maymuspi juga telah menyatakan kesiapan untuk turut serta dalam bursa pemilihan ini, menambah warna persaingan dalam menentukan nahkoda baru organisasi tertinggi olahraga di Padang Pariaman. Masyarakat olahraga kini menanti, siapa yang akan mendapat amanah memimpin dan membawa KONI Padang Pariaman meraih kejayaan di masa mendatang. (Rn) 

AROSUKA – Pemerintah Kabupaten Solok terus tancap gas dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kali ini, Wakil Bupati Solok H. Candra menggandeng Badan Bank Tanah untuk memperkuat strategi pemanfaatan lahan demi pemerataan pembangunan.

Bertempat di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Solok pada Kamis (15/05/2025), Wabup Candra duduk satu meja dengan Kepala Divisi Perolehan Tanah Badan Bank Tanah, Yagus Suyadi. Agenda utamanya: mendorong proses bisnis yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

“Bank Tanah punya peran strategis sebagai solusi konkret terhadap ketimpangan lahan. Kami ingin masyarakat Solok benar-benar merasakan dampak positif dari kebijakan agraria nasional,” tegas Wabup Candra dengan semangat.

Diskusi ini bukan sekadar seremonial. Dibahas secara mendalam tentang percepatan penyediaan lahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pengembangan kawasan produktif, hingga potensi investasi yang ramah rakyat.

Wabup juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam arus pembangunan.

“Ini soal keadilan ekonomi. Kabupaten Solok harus menjadi rumah yang makmur bagi semua warganya,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Yagus Suyadi menyambut antusias ajakan kerja sama. Ia memaparkan strategi Bank Tanah di Sumatera Barat dan membuka peluang konkret bagi Kabupaten Solok.

“Kami siap mendukung. Dengan pengelolaan tanah yang transparan dan inklusif, lahan bukan lagi masalah, tapi solusi,” ujar Yagus.

Acara ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Kepala DPRKPP Retni Humaira, Camat Gunung Talang Riswandi Bahaudin, Wali Nagari Koto Gadang Guguak Carles Camra, serta sejumlah OPD terkait.

Langkah sinergis ini menjadi harapan baru. Tanah tidak lagi jadi sumber konflik, tapi sumber kehidupan. Dan dari Solok, mimpi tentang ekonomi berkeadilan mulai ditanam dan disemai.**(yans)

PADANG - 15 MEI 2025 - Di tengah hiruk pikuk pembangunan Kota Padang, sebuah bangunan di wilayah 1, tepatnya di kompleks SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Parak Karakah, sempat menyimpan kisah senyap. Gedung megah yang sedianya menjadi pusat praktik pendidikan bagi masyarakat ini, justru terlihat kusam, seolah terbengkalai tak berpenghuni, mengundang sorotan dan pertanyaan publik. Proyek pembangunan ruang praktik beserta perabotnya ini, yang sempat diduga mangkrak, kini dipastikan akan segera berdenyut kembali dan menunaikan fungsinya.

Kabar baik ini datang langsung dari lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padang. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras), yang akrab disapa Wel, menampik anggapan mangkrak dan memberikan penjelasan yang melegakan. Menurut Wel, kondisi gedung yang tampak kusam saat ini bukanlah pertanda kegagalan, melainkan fase penantian.

"Wajar saja lah jika kondisi gedung saat ini kusam cat nya, karena belum dimanfaatkan keberadaannya," ujar Wel, lugas. Ia menambahkan, gedung ini seperti menunggu sentuhan akhir sebelum benar-benar siap dioperasikan. "Setelah kita benahi nanti baru terlihat hasilnya, setelah itu baru dimanfaatkan keberadaan gedung ini," imbuhnya, penuh keyakinan bahwa gedung ini akan segera bertransformasi.

Tak hanya bangunan fisik, persoalan perabotan pun sudah teratasi. Wel menjelaskan bahwa seluruh perabotan yang dibutuhkan sudah tersedia. "Terkait perabotan dalam gedung sudah ada," ungkapnya. Namun, karena gedung masih dalam tahap penyelesaian dan belum aman untuk ditempati, perabotan tersebut sementara diamankan di tempat lain. "Begitu gedungnya sudah oke baru perabot kita masukkan," tegas Wel, memastikan bahwa saat gedung siap, isinya pun lengkap.

Proyek pembangunan SKB Parak Karakah ini memang dirancang untuk dilaksanakan secara bertahap. Wel memaparkan peta jalan pembangunannya:

 * Tahun 2024: Akan menjadi tonggak awal dengan difokuskannya pembangunan Ruang Praktik SKB yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

 * Tahun 2025: Langkah selanjutnya akan diambil dengan melanjutkan pembangunan ruangan-ruangan lain yang dibutuhkan.

Saat ini, tahap krusial berupa persiapan proses tender untuk kelanjutan pembangunan tersebut sedang berlangsung. "Yang sekarang prosesnya sedang persiapan Tender di ULP Kota Padang," jelas Wel. Tahap administrasi ini menjadi kunci agar pembangunan tahap berikutnya dapat segera dimulai.

Dengan dimulainya kembali proses ini, harapan besar kini tersemat. Gedung SKB Parak Karakah yang sempat "tertidur" itu, tak lama lagi akan "bangun" dan menjelma menjadi pusat kegiatan belajar yang representatif, melayani kebutuhan pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat Padang, sebagaimana mestinya ia dirancang. Keberadaannya yang fungsional pun diharapkan akan segera dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar dan Kota Padang secara luas. (Rd) 

Aia Dingin - Pemerintah Kabupaten Solok terus menunjukkan komitmennya dalam pemerataan pembangunan di daerah. Pada Rabu (14/5/2025), Wakil Bupati Solok H. Candra, S.Hi memimpin langsung rapat persiapan dan peninjauan lokasi pembukaan jalan alternatif di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam upaya mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat nagari.

Acara yang berlangsung di Kantor Wali Nagari Air Dingin ini turut dihadiri oleh Camat Lembah Gumanti Andi Sofiani, S.Sos, Pj Wali Nagari Air Dingin Heril Wandi, S.Pd.I, Kepala Dinas PUPR Evia Vivi Fortuna, ST, MM, serta unsur Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, dan Pemuda Nagari Aia Dingin.

Pemerintah Nagari: Dukung Penuh Program Strategis

Pj Wali Nagari Air Dingin, Heril Wandi dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh terhadap rencana pembukaan jalan tersebut.

"Kami sebagai pemerintahan nagari sangat mengapresiasi inisiatif ini. Kami berharap seluruh elemen masyarakat ikut bekerja sama menyukseskan program pembukaan jalan alternatif ini, karena akan berdampak langsung pada kemajuan nagari," ucapnya.

Wabup H. Candra: Ini Adalah Kesempatan Emas

Wakil Bupati Solok H. Candra dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

"Kita ingin masyarakat Aia Dingin merasakan langsung manfaat dari pembangunan ini. Pembukaan jalan ini adalah langkah strategis menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sekaligus membuka akses baru untuk pertanian, pendidikan, dan pariwisata," tegasnya.

Lebih lanjut, Wabup menyampaikan bahwa bantuan dana dari pemerintah pusat harus direspons cepat dan tepat.

"Jangan sampai kesempatan ini terlewatkan. Jika program ini terhambat karena kurangnya dukungan atau koordinasi, maka kita semua yang akan merugi," ujarnya.

Tanggapan Khusus Wabup: “Jalan Ini Bukan Sekadar Akses, Tapi Jalan Menuju Harapan Baru”

Dalam wawancara singkat, Wabup Candra mengungkapkan bahwa proyek ini adalah bagian dari visi besar pembangunan daerah.

"Jalan ini bukan hanya untuk kendaraan melintas. Ini jalan menuju harapan baru. Ini cara kita membuka peluang ekonomi bagi generasi muda dan mendekatkan layanan publik ke masyarakat," ungkapnya dengan penuh semangat.

Ia juga menegaskan bahwa program ini harus dijaga bersama.

"Kami ingin masyarakat tidak hanya mendukung dari jauh, tapi juga ikut aktif mengawal pelaksanaan di lapangan. Kita buktikan bahwa nagari bisa mandiri dan maju lewat semangat gotong royong," tambahnya.

Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut

Setelah rapat, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi teknis bersama masyarakat mengenai ruas jalan alternatif yang akan dibuka. Suasana diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak aspirasi dan masukan disampaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Pembukaan jalan ini diharapkan dapat menghubungkan wilayah Aia Dingin dengan sentra-sentra pertanian dan ekonomi lainnya di Kabupaten Solok, serta mempercepat distribusi hasil tani masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari seluruh unsur masyarakat, Nagari Aia Dingin kini bersiap menyongsong perubahan besar. Pembukaan jalan alternatif ini menjadi simbol harapan baru, sekaligus bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Solok dalam membangun dari pinggiran.**(yans)

PADANG -15 MEI 2025 - Hari ini, aura kesibukan yang berbeda terasa di lorong-lorong SMK Negeri 7 Padang. Bukan hiruk pikuk persiapan pentas atau riuh rendah praktik di salon kecantikan, melainkan getaran semangat kewirausahaan yang tengah diuji. Siswa-siswi dari jurusan Seni Pertunjukan dan Tata Rias sedang menghadapi momen krusial: Ujian Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan.

Kegiatan ini bukan sekadar formalitas penilaian semata. Di balik setiap presentasi ide bisnis, setiap kalkulasi biaya, dan setiap simulasi pemasaran jasa atau produk kreatif, tersimpan harapan besar. Harapan yang diungkapkan langsung oleh Kepala SMK Negeri 7 Padang, Ibu Evy Fitriana. Menurut beliau, acara semacam ini merupakan pendorong utama, katalisator untuk memotivasi para siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, memiliki keterampilan yang mumpuni, dan yang terpenting, siap terjun dan bersaing di kerasnya dunia kerja maupun dunia usaha.

SMK Negeri 7 Padang sendiri bukanlah sekolah yang asing dengan denyut nadi seni dan kreativitas. Institusi pendidikan vokasi ini, yang dulunya dikenal dengan nama SMKI Negeri, telah lama menjadi kawah candradimuka bagi talenta-talenta muda di bidang seni. Seiring waktu, sekolah ini terus beradaptasi dan memperkaya diri dengan beragam jurusan yang relevan, mencakup Seni Theater, Seni Pertunjukan, Tata Kecantikan, hingga Broadcasting. Keberagaman ini menunjukkan komitmen sekolah untuk tidak hanya fokus pada satu aspek kreativitas, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk berbagai jalur karier di industri kreatif yang terus berkembang.

Dengan bekal dari jurusan masing-masing, kini para siswa dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana mengemas bakat dan keterampilan artistik mereka menjadi sebuah nilai ekonomi yang marketable. Ujian kewirausahaan ini menjadi laboratorium mini bagi mereka untuk mempraktikkan teori, menguji ide, dan merasakan langsung dinamika dunia usaha, sekecil apapun skalanya.

Secara keseluruhan, visi SMK Negeri 7 Padang sangatlah gamblang. Sekolah ini bertekad kuat untuk mencetak generasi muda yang unggul, tidak hanya piawai di bidangnya masing-masing, tetapi juga memiliki mentalitas wirausaha dan kesiapan profesional yang tinggi. Ujian Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan ini adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan visi tersebut, sebuah jembatan yang kokoh untuk mengantar para lulusannya memasuki dunia usaha dan kerja dengan bekal yang matang dan kepercayaan diri yang tinggi. Hari ini di SMK Negeri 7 Padang, masa depan sedang dirancang, bukan hanya melalui karya seni yang indah, tetapi juga melalui jiwa wirausaha yang tangguh. Adi

SOLOK - Bupati Solok Jon Firman Pandu untuk meninjau langsung lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Rabu siang (14/5/2025). Dengan semangat membara, ia memantau progres revitalisasi fasilitas pendidikan yang digadang-gadang bakal menjadi ikon baru pembelajaran berbasis kerakyatan di Kabupaten Solok.

Didampingi para pejabat utama, seperti Sekda Medison, Asisten I Syahrial, Kadisdikpora Zainal Jusmar, Kadinsos Muliadi Marcos, serta Kepala DPMPTSPNAKER Aliber Mulyadi, Bupati terlihat berdialog dengan tim pelaksana proyek sembari memastikan setiap detail pembangunan berjalan sesuai rencana.

Proyek Bernilai Rp 7,6 Miliar Ini Ditargetkan Rampung dalam 60 Hari

Berlokasi di atas lahan 20.480 m², pembangunan ini memanfaatkan bangunan eks-UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini disulap menjadi Sekolah Rakyat—ruang pendidikan terbuka yang inklusif dan dekat dengan masyarakat. Dimulai sejak dua hari lalu, proyek ini dibiayai melalui anggaran sebesar Rp 7,6 miliar dan ditargetkan selesai dalam waktu 60 hari kerja.

"Sekolah Ini Bukan Hanya Bangunan, Tapi Harapan" – Bupati Jon Firman Pandu

Dalam kesempatan itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu menyampaikan visi besarnya terhadap pembangunan ini.

"Sekolah ini bukan sekadar bangunan fisik. Ini adalah simbol harapan dan langkah awal mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan peduli terhadap sesama," ujar Bupati dengan penuh keyakinan.

Ia menambahkan bahwa hadirnya Sekolah Rakyat adalah jawaban atas kebutuhan pendidikan masyarakat di wilayah yang selama ini terpinggirkan.

"Kami ingin pendidikan hadir tidak hanya di pusat kota. Sekolah Rakyat adalah jawaban untuk masyarakat di pelosok, agar anak-anak mereka juga bisa merasakan pendidikan yang berkualitas tanpa harus jauh dari rumah," sambungnya.

Arah Baru Pendidikan Solok: Inklusif, Merakyat, dan Membangun Karakter

Sekolah Rakyat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat belajar formal, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter dan keterampilan hidup bagi anak-anak dan remaja. Dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berbudaya lokal, proyek ini diharapkan menjadi model pendidikan alternatif masa depan di Sumatra Barat.

Warga sekitar menyambut positif pembangunan ini. Mereka menilai langkah Pemkab Solok sebagai terobosan nyata yang tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membuka jalan masa depan bagi anak-anak mereka.**(yans)

Arosuka - Pemerintah Kabupaten Solok menunjukkan respons cepat dan sigap dalam menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, terkait percepatan perbaikan Jalan Nasional Air Dingin yang menjadi jalur penghubung strategis antara Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.

Wakil Bupati Solok, H. Candra, memimpin langsung rapat koordinasi bersama Sekretaris Daerah Medison dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ruang kerjanya pada Rabu (14/05/2025). Pertemuan ini digelar sebagai bentuk komitmen daerah dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada konektivitas dan kesejahteraan masyarakat.

“Sesuai dengan arahan Bapak Gubernur, kami diminta untuk segera menindaklanjuti perkembangan dan kesiapan dalam langkah perbaikan Jalan Nasional Air Dingin. Ini adalah akses vital yang tidak bisa kita abaikan,” ujar Wabup Candra.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menyelaraskan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan. Untuk itu, Wabup Candra meminta Sekda Medison segera menyusun agenda rapat bersama OPD tingkat Provinsi Sumatera Barat.

“Berbagai program strategis dari provinsi harus bisa diiris dan disinkronkan dengan kebutuhan Kabupaten Solok. Dengan begitu, pelaksanaannya akan lebih efektif dan tepat sasaran,” tambahnya.

Langkah cepat ini diharapkan mampu mempercepat proses perbaikan jalan nasional serta memperkuat integrasi pembangunan antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Tak hanya itu, keberhasilan koordinasi ini juga akan memberikan dampak besar dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

Dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran, Pemkab Solok siap menjadikan perbaikan Jalan Nasional Air Dingin sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.**(yans)

PADANG – Dunia olahraga Indonesia kembali diguncang oleh suara kritis. Kali ini datang dari seorang pakar yang getol menyuarakan pentingnya fondasi: Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Republik Indonesia (ISORI). Dikenal sebagai ahli di bidang talent identification (identifikasi bakat), Prof. Syahrial dengan nada tegas dan blak-blakan menyuarakan kegelisahannya yang mendalam atas kondisi pembinaan olahraga nasional yang dinilai 'tanpa arah' dan jauh dari keberpihakan pada pengembangan atlet sejak usia dini.

Dalam sebuah wawancara khusus yang berlangsung belum lama ini, atmosfer diskusi terasa pekat oleh kekecewaan seorang akademisi yang melihat potensi bangsa belum tergarap semestinya. Prof. Syahrial menyoroti paradoks yang terjadi: di satu sisi, ambisi meraih prestasi tingkat dunia begitu menggebu, namun di sisi lain, esensi pembentukan atlet dari akar justru terabaikan.

"Sekarang semua pihak sibuk mengejar prestasi tingkat dunia, tetapi mereka lupa atau bahkan mengabaikan pentingnya pembinaan sejak usia dini. Padahal, di situlah fondasi prestasi dibentuk," ujar Prof. Syahrial lugas, menekankan bahwa bangunan kokoh memerlukan dasar yang kuat.

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan ini, banyak atlet muda di penjuru Tanah Air yang tidak mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan standar kebutuhan perkembangan fisik maupun mental mereka. Ia menggambarkan program pembinaan yang ada seringkali bersifat tambal sulam, sporadis, tidak konsisten, dan ironisnya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai panduan. Imbasnya, potensi besar yang sejatinya dimiliki oleh anak-anak Indonesia menguap begitu saja, tidak berkembang secara maksimal.

Kondisi ini diperparah, lanjut Prof. Syahrial, dengan fakta bahwa banyak atlet yang sudah menorehkan prestasi di usia muda justru kehilangan arah. Mereka terhenti di tengah jalan, bak layang-layang putus tanpa kendali, karena minimnya pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan. "Ini disebabkan oleh minimnya perhatian dan pendampingan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara," tambahnya, menunjuk langsung pada absennya kehadiran negara dalam proses jangka panjang ini.

Negara Hanya Hadir Saat "Panen Prestasi"?

Kritik tajam juga diarahkan pada peran negara dalam sistem pembinaan olahraga. Prof. Syahrial merasa negara selama ini cenderung reaktif, hanya muncul ke permukaan saat sudah ada prestasi yang bisa dirayakan. Namun, negara tidak hadir secara proaktif dan sistemik dalam proses panjang pembentukan atlet dari bawah, dari bangku sekolah dasar.

"Negara seharusnya tidak hanya menuntut hasil, tetapi juga harus berani berinvestasi dalam proses," tegasnya berapi-api. Investasi yang dimaksud tidak hanya sebatas anggaran, tetapi juga dukungan kebijakan yang kuat, penyediaan fasilitas yang memadai, serta pelatih yang kompeten dan tersebar hingga ke level akar rumput.

Sekolah: Arena Seremonial atau Kawah Candradimuka?

Sorotan Prof. Syahrial tak berhenti sampai di situ. Ia juga menyoroti penyelenggaraan ivent olahraga di lingkungan sekolah dan di bawah payung Kementerian Pendidikan. Kegiatan-kegiatan semacam itu, menurutnya, kerap terjebak menjadi ajang seremonial belaka tanpa ada upaya pembinaan yang serius dan mendalam di baliknya.

"Apakah sekolah benar-benar melatih siswanya secara khusus sebelum diikutsertakan dalam lomba? Atau sekadar memilih siapa saja yang kelihatan berbakat, tanpa pendampingan?" tanyanya retoris, menyiratkan keraguan mendalam akan esensi pembinaan di lingkungan pendidikan formal.

Ironi yang lebih menyakitkan terungkap ketika ia memaparkan fakta bahwa banyak pelajar yang juga berstatus sebagai atlet justru menghadapi "duri dalam daging" di sekolah mereka sendiri. Dukungan akademik yang lemah, minimnya pemahaman guru terhadap kebutuhan spesifik atlet pelajar yang memerlukan dispensasi waktu latihan atau jadwal yang fleksibel, menjadi hambatan serius bagi dualisme peran mereka sebagai siswa dan atlet.

"Ini ironi," papar Prof. Syahrial dengan nada prihatin. "Di satu sisi, kita ingin mencetak atlet berprestasi dari sekolah, tapi di sisi lain, sekolah belum mampu memberikan ruang yang memadai. Banyak atlet muda yang justru dikorbankan karena sistem pendidikan kita belum inklusif terhadap jalur prestasi olahraga."

Melalui pernyataan terbuka yang menggugah ini, Prof. Syahrial Bakhtiar mengajak semua pemangku kepentingan – mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pengurus cabang olahraga, institusi pendidikan, hingga masyarakat umum – untuk duduk bersama, merenung, dan berani melakukan pembenahan sistem pembinaan olahraga dari akar.

"Kalau kita benar-benar ingin melihat Indonesia berdiri sejajar di pentas dunia, maka kita harus serius membangun pondasi. Dan itu dimulai dari pembinaan usia dini yang terstruktur, terarah, dan berkelanjutan," pungkasnya, menutup wawancara dengan pesan yang menggantung penuh harap.

Pernyataan tegas dari pakar ini diharapkan tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar menjadi momentum awal untuk evaluasi menyeluruh dan perbaikan fundamental terhadap arah kebijakan olahraga nasional, demi terwujudnya generasi atlet masa depan yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga memiliki fondasi kuat untuk bersaing dan mengharumkan nama bangsa di kancah global.

Padang, 13 Mei 2025

Oleh: Andarizal/Adi Kampai

PADANG -  Di bawah langit biru cerah Lapangan Sekora Tabing, denyut komunitas tenis Padang terasa begitu hidup pada Selasa (13/5/2025). Di tengah semangat kebersamaan berbagai perkumpulan seperti PTC dan Dragon Tennis Club, tersaji sebuah partai puncak persahabatan yang menarik perhatian, mempertemukan sosok akademisi terkemuka dengan pentolan organisasi tenis lokal.

Adalah Prof. Ahmad Wira, Calon Rektor UIN Imam Bonjol, yang menggandeng petenis kawakan dari PTC, Dr. Hamdi. Keduanya bersiap meladeni tantangan dari pasangan tangguh, Ketua Pelti Kota Padang, Dr. Endrizal, yang berduet dengan Fadly. Aroma kompetisi sehat dan penuh sportivitas pun langsung menyeruak di udara Lapangan Sekora yang ikonik.

Sejak bola pertama dipukul, pertandingan ganda ini berlangsung dalam tensi seimbang. Reli-reli panjang saling berbalas, menunjukkan kualitas permainan kedua pasangan. Namun, sengatan matahari yang cukup terik siang itu memaksa pertandingan dihentikan sejenak untuk memberikan kesempatan pemain beristirahat, dengan skor sementara 5-3 keunggulan untuk pasangan Prof. Ahmad Wira/Dr. Hamdi.

Selepas jeda, atmosfer pertandingan kian memanas. Strategi diatur ulang, pukulan-pukulan presisi dilepaskan, dan setiap poin diperebutkan dengan gigih. Sorak sorai penonton setia yang memadati pinggir lapangan turut menambah semangat para pemain. Dalam duel penuh determinasi ini, akhirnya pasangan Calon Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Ahmad Wira, bersama rekannya, Dr. Hamdi, berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 8-5.

Kemenangan ini bukan sekadar hasil akhir di papan skor, melainkan cerminan semangat persahabatan dan geliat olahraga tenis di Ranah Minang. Turut menyaksikan langsung kemeriahan laga puncak persahabatan ini adalah Ketua Pelti Pengprov Sumbar, Prof. Syahrial Bakhtiar, bersama tokoh dan pegiat tenis lainnya seperti Prof. Ardipal, Dian Anjasmara, dan Suardi. Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya acara ini sebagai ajang silaturahmi dan pembinaan komunitas tenis di Padang.

Lapangan Tenis Sekora yang berlokasi di kawasan Pasir Putih Tabing memang telah menjelma menjadi jantung aktivitas tenis kota ini. Tak pernah sepi, bahkan di hari libur sekalipun, lapangan ini menjadi saksi bisu lahirnya bakat-bakat baru dan terjalinnya ikatan persaudaraan melalui olahraga raket. Pertandingan persahabatan ini pun menambah catatan manis dalam geliat komunitas tenis yang terus tumbuh subur di bawah langit cerah Kota Padang. (And/Adi K) 

PESSEL - Anggota DPRD Kabupaten Pessel, Muhammad Darda hadiri wisuda tahfiz Alquran di Madrasah iftidaiyah Mardatillah koto nan panjang nagari koto nan tigo selatan, Kecamatan Sutera Selasa 13 Mei 2025.

Dalam sambutannya Muhammad Darda mengatakan keberadaan rumah tahfidz ini menjadi salah satu langkah untuk pembinaan terhadap generasi muda secara berkelanjutan di nagari itu. Karena dengan hapalnya alquran anak-anak akan mempunyai budi pekerti yang baik.

“Kita mengapresiasi upaya yang dilakukan pengurus rumah tahfidz Mardatillah ini untuk membentuk anak-anak kita menjadi hafidz dan hafidzah pecinta alqur’an” lanjut Darda. 

Lebih lanjut Muhammad Darda mengatakan ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini, nilai-nilai di dalam Al Quran akan menjawab berbagai persoalan yang ada dengan sempurna.

“Melalui rumah tahfidz ini kita berharap muncul generasi-generasi pecinta Alquran dan selanjutnya mempopulerkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ke tengah masyarakat,” lanjutnya.

Muhamad Darda juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan sangat berterimakasih terhadap langkah yang dilakukan oleh para pengurus tersebut dikarenakan telah berkontribusi dalam pendidikan agama, khususnya di Nagari koto nan tigo selatan di kecamatan Sutera terutama membentuk karakter generasi muda yang islami.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Nagari koto nan tigo selatan beserta stafkantor Camat Sutera serta tokoh masyarakat lainnya. (**)

Painan, Pesisir Selatan - Suasana khidmat bercampur haru menyelimuti Masjid Akbar Baiturrahman, Painan, pada Minggu, 11 Mei 2025. Ratusan pasang mata berkaca-kaca mengiringi langkah sanak saudara, kerabat, dan tetangga yang akan menunaikan rukun Islam kelima. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan secara resmi melepas keberangkatan jemaah calon haji menuju Tanah Suci Mekah Al Mukaromah.

Acara pelepasan yang dipadati keluarga dan kerabat calon jemaah ini menandai dimulainya perjalanan spiritual yang telah dinantikan banyak pihak. Figur yang akrab disapa "Bunda Lisda" mendapat kehormatan untuk secara resmi melepas rombongan calon tamu Allah tahun 2025.

Dalam untaian kata sambutannya, Bunda Lisda tak kuasa menahan rasa syukur dan haru. Dengan suara bergetar namun jelas, ia menyampaikan doa terbaik bagi seluruh jemaah. "Dengan penuh rasa syukur dan haru, saya mendoakan semoga seluruh jama'ah diberikan kesehatan, kekuatan, dan kelancaran," ucapnya, suaranya menggema di ruang utama masjid.

Ia menekankan betapa pentingnya perjalanan suci ini. Diharapkan, setiap langkah yang diayunkan di Tanah Suci akan menjadi pengalaman spiritual yang mendalam, membawa berkah yang melimpah bagi diri sendiri, keluarga yang ditinggalkan, serta masyarakat luas sekembalinya nanti.

Langit-langit Masjid Akbar Baiturrahman seolah menjadi saksi bisu atas doa-doa yang dipanjatkan. Keluarga yang hadir larut dalam harapan yang sama: semoga para jemaah diberikan kemudahan dalam menunaikan seluruh rukun dan kewajiban haji. Puncak harapan tertuju pada satu tujuan mulia, meraih predikat haji yang mabrur, haji yang diterima di sisi Allah SWT dan membawa perubahan positif dalam kehidupan.

"Kami semua berharap agar para jama'ah dapat menunaikan seluruh rukun dan kewajiban haji dengan sempurna, serta kembali ke tanah air dengan selamat dan meraih predikat haji yang mabrur," tutup Bunda Lisda, mewakili harapan seluruh masyarakat Pesisir Selatan.

Setelah prosesi pelepasan, satu per satu calon jemaah berpamitan kepada keluarga dan kerabat, diiringi linangan air mata haru dan pelukan perpisahan yang hangat, sebelum akhirnya memulai perjalanan panjang menuju embarkasi dan selanjutnya terbang ke Tanah Suci. Semoga perjalanan mereka lancar dan mabrur. (And/AK47) 

PADANG – Suasana kekeluargaan kental terasa di Pangeran Beach Hotel, seiring digelarnya acara "Piaman Baralek Gadang". Momen penting ini merupakan acara pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumatera Barat untuk masa bakti periode 2025-2030. Kehadiran berbagai tokoh dan perantau Piaman menambah semarak jalannya acara yang penuh makna ini.

Di antara para hadirin yang memadati lokasi acara, tampak figur pejabat daerah yang turut memberikan perhatian. Salah satunya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Padang Pariaman, El Abdes Arsyam. Kehadiran beliau menunjukkan adanya dukungan dan sinergi antara pemerintah daerah dengan organisasi kemasyarakatan seperti PKDP yang memiliki peran penting dalam merawat tali silaturahmi dan berkontribusi bagi pembangunan, baik di perantauan maupun di kampung halaman.

Ditemui di sela-sela acara, El Abdes Arsyam mengkonfirmasi pentingnya kegiatan yang tengah berlangsung. "Ya, benar. Hari ini Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumatera Barat melaksanakan acara pelantikan," ungkap El Abdes pada Senin (12/5/2025), menegaskan bahwa acara di Pangeran Beach Hotel merupakan agenda utama PKDP Sumbar saat ini.

Acara pelantikan ini sendiri menobatkan Firdaus S.HI sebagai Ketua DPW PKDP Sumatera Barat, didampingi Hendra Anwar. S. Si. MSi sebagai Sekretaris, dan Budi Mulya sebagai Bendahara untuk periode lima tahun ke depan. Kepengurusan baru ini mengemban amanah untuk membawa organisasi ini semakin solid dan berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan pembangunan.

Kehadiran pejabat seperti El Abdes Arsyam, bersama tokoh masyarakat lainnya, termasuk Firdaus dan Elzadaswarman (wakil walikota Payakumbuh terpilih 2024), menggarisbawahi posisi strategis PKDP sebagai jembatan antara perantau dan kampung halaman. Diharapkan, sinergi yang terjalin ini dapat semakin ditingkatkan demi kemajuan masyarakat Piaman di seluruh wilayah Sumatera Barat. Pelantikan ini menjadi tonggak awal bagi kepengurusan baru dalam mewujudkan harapan untuk membawa PKDP melangkah lebih maju lagi kedepannya. (Adi K47) 


PADANG - 12 Mei 2025 – Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumatera Barat hari ini mencatatkan sejarah baru dengan resmi melantik jajaran pengurus baru untuk masa bakti 2025-2030. Bertempat di Ballroom Pangeran Beach Hotel yang terasa hangat oleh nuansa kekeluargaan, acara pelantikan ini menandai dimulainya era kepemimpinan baru yang diharapkan membawa organisasi perantau Piaman ini melangkah lebih maju lagi.

Acara pelantikan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh berbagai kalangan, menunjukkan eratnya ikatan persatuan di antara masyarakat Piaman. Tokoh-tokoh masyarakat terkemuka, sesepuh, anggota yang tergabung dalam berbagai paguyuban Rang Piaman, hingga perwakilan generasi muda tumpah ruah menyaksikan momen penting ini. Kehadiran mereka menjadi bukti solidnya dukungan terhadap kepengurusan yang baru saja dilantik.

Salah satu sosok yang turut memberikan warna dalam acara ini adalah Firdaus, yang hadir bersama Elzadaswarman, wakil walikota Payakumbuh terpilih periode 2024. Kehadiran pejabat publik ini semakin memperkuat sinergi antara organisasi kemasyarakatan dengan pemerintah daerah, khususnya yang memiliki kaitan erat dengan diaspora Piaman.

Puncak acara adalah prosesi pelantikan yang menetapkan Firdaus S.HI sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKDP Sumatera Barat. Ia didampingi oleh Hendra Anwar. S. Si. MSi yang mengemban amanah sebagai Sekretaris, serta Budi Mulya sebagai Bendahara. Ketiganya, bersama seluruh jajaran pengurus lainnya, mengucapkan sumpah dan janji untuk menjalankan tugas serta amanah organisasi dengan sebaik-baiknya selama lima tahun ke depan.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Firdaus S.HI menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi dalam mewujudkan visi dan misi PKDP Sumatera Barat. "Amanah ini adalah tanggung jawab besar. Bersama seluruh pengurus dan didukung seluruh anggota, kami berkomitmen untuk menjadikan PKDP Sumbar sebagai wadah yang semakin kuat, solid, dan memberikan kontribusi nyata bagi kampung halaman maupun di tanah rantau," ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Pelantikan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan rutin, namun menjadi momentum strategis untuk menata langkah PKDP Sumbar di tengah dinamika sosial dan pembangunan. Harapan besar disematkan pada kepengurusan baru ini agar mampu merangkul seluruh elemen masyarakat Piaman di Sumatera Barat, mengembangkan program-program yang relevan, serta terus menjaga dan mempererat silaturahmi di antara perantau dan masyarakat di ranah. Dengan dilantiknya pengurus baru ini, PKDP Sumatera Barat siap menyongsong masa depan dengan semangat baru demi kemajuan bersama. (Adi) 

PESISIR SELATAN - Di tengah rutinitas parlemen, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan, Muhammad Darda, kembali menunjukkan sisi kemanusiaannya yang mendalam. Dikenal luas sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap warga dari kalangan bawah, Muhammad Darda membuktikan bahwa perhatiannya bukan sekadar retorika politik, melainkan terwujud dalam aksi nyata di lapangan.

Bukti kepedulian tersebut terpancar jelas dalam kunjungannya yang penuh makna, (11/5/2025) ke salah satu rumah warga kurang mampu di Kampung Padang Tae, Nagari Ampieang Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Langkah "blusukan" yang dilakukannya ini secara langsung menyentuh realitas kehidupan masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

Kehadiran Muhammad Darda di lokasi tersebut disambut dengan hangat, bahkan penuh haru, oleh warga pemilik rumah. Kondisi hunian yang sangat memprihatinkan, digambarkan tidak layak huni dan bahkan tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), menjadi latar belakang pertemuan emosional ini. Tak kuasa menahan air mata, warga tersebut dengan tulus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada sang anggota dewan.

"Atas kepedulian Pak Dewan terhadap kami, kami ucapkan terima kasih banyak," ungkap warga yang meminta identitasnya dirahasiakan tersebut, suaranya bergetar menahan tangis haru. Ucapan tersebut bukan hanya sekadar basa-basi, melainkan luapan rasa syukur atas perhatian yang jarang mereka terima dari para wakil rakyat.

Kunjungan Muhammad Darda ini menjadi cerminan nyata dari komitmennya untuk selalu dekat dengan masyarakat, terutama mereka yang paling rentan. Aksi ini memperkuat citranya sebagai pejabat publik yang tak hanya berbicara, tetapi juga bertindak, memastikan bahwa kepedulian terhadap nasib warga kalangan bawah benar-benar terimplementasi di lapangan. (Adi Kampai) 


PESISIR SELATAN - Riuh rendah sorak sorai dan tepuk tangan membahana di lapangan bola voli Nagari Kambang Barat pada Minggu sore (11/5). Bukan sekadar pertandingan biasa, momen tersebut menandai puncak sekaligus penutupan Turnamen Bola Voli Putra dan Putri antar Kampung se-Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir, dan Sutera yang telah bergulir, menjalin silaturahmi dan sportivitas di antara generasi muda.

Acara penutupan ini terasa istimewa dengan kehadiran Anggota DPRD Pesisir Selatan Dapil III, Muhammad Darda. Beliau tidak datang sendiri, melainkan didampingi oleh Wali Nagari Kambang Barat, Ketua Pemuda Nagari, Kepala Kampung Pasar Kambang, serta para tokoh masyarakat yang berbaur erat dengan ratusan warga yang antusias memadati area lapangan sejak sore hari. Kehadiran para pejabat dan tokoh ini seolah menjadi simbol dukungan penuh terhadap geliat positif kepemudaan di akar rumput.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Muhammad Darda menegaskan bahwa dukungannya terhadap kegiatan olahraga di tingkat kampung seperti turnamen ini bukanlah seremonial belaka. "Ini adalah wujud nyata dari kerja kami sebagai wakil rakyat di daerah," ujarnya, suaranya lantang disambut anggukan warga. Ia menekankan bahwa turnamen ini jauh melampaui sekadar ajang meraih kemenangan atau kekalahan. "Lebih dari itu, ini adalah bentuk kepedulian bersama kita terhadap masa depan generasi muda Pesisir Selatan," tambahnya.

Darda mengungkapkan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan energi dan bakat mereka secara positif, menjauhkan diri dari godaan narkoba dan pengaruh buruk lainnya yang mengintai. "Kami ingin anak-anak muda kita punya ruang yang aman dan positif untuk berekspresi dan mengembangkan diri," tuturnya. Ia pun memberikan jaminan bahwa pemerintah daerah dan DPRD akan terus hadir dan memberikan dukungan berkelanjutan untuk kegiatan-kegiatan positif kepemudaan dan olahraga di masa mendatang.

Politisi ini juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebijakan serta alokasi anggaran yang memihak pada pengembangan potensi kepemudaan dan olahraga di Pesisir Selatan, terutama bagi nagari-nagari yang aktif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pembinaan generasi muda.

Semangat positif turnamen ini juga diamini oleh Syaprianto, M.Pd, sosok yang dikenal sebagai penggagas dan penggiat olahraga di wilayah tersebut. Dalam pesannya, Syaprianto mengingatkan kembali esensi dari turnamen ini. "Ini bukan soal siapa yang menang atau kalah di lapangan, tapi bagaimana kita bersama-sama menjaga arah dan masa depan pemuda kita," tegasnya. Ia tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja keras, para donatur yang telah berkontribusi, serta secara khusus mengapresiasi dukungan dari Muhammad Darda. "Semoga semangat kebersamaan dan pembinaan ini terus hidup dan menular ke nagari-nagari lainnya," pungkasnya, menutup rangkaian acara penutupan turnamen yang meriah dan penuh makna ini. (Adi) 

SUMBAR – Arena Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Padang Pariaman mulai memanas. Momentum awal yang menghangatkan suasana jelang pesta demokrasi olahraga daerah ini ditandai dengan digelarnya silaturahmi antara Forum Wartawan Parlemen (FWP) dengan salah satu bakal calon potensial, AKBP (Purn) Maymuspi, SE., MM. Pertemuan hangat yang dipenuhi diskusi konstruktif ini berlangsung di Shincan Cafe & Resto, Pauh Kambar, pada Minggu (11/5), dihadiri langsung oleh jajaran pengurus dan anggota FWP, termasuk Ketua Yeny Laura dan Wakil Ketua Yuzal Effendi.

Silaturahmi ini menjadi sorotan penting mengingat pemilihan ketua umum KONI Padang Pariaman kali ini dipastikan berlangsung dinamis. Pergantian kepemimpinan di organisasi induk olahraga "Bumi Pangkal Perjuangan" diperlukan menyusul pengunduran diri Ketua KONI sebelumnya, Rudy Repenaldi Rilis. Saat ini, tampuk pimpinan dipegang oleh seorang pelaksana tugas (Plt), menandai dimulainya babak baru yang krusial dalam menentukan arah pembinaan dan pengembangan olahraga di masa depan.

Di tengah dinamika tersebut, nama AKBP (Purn) Maymuspi muncul ke permukaan dan secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Musorkab mendatang. Figur yang tak asing lagi di kalangan masyarakat maupun komunitas olahraga ini tampil dengan membawa semangat baru dan visi ambisius untuk kemajuan olahraga Padang Pariaman. Visi tersebut terangkum dalam satu kalimat kuat: “Membangun prestasi olahraga dengan kebersamaan di Kabupaten Padang Pariaman.” Sebuah visi yang menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi semua pihak demi kejayaan atlet daerah.

Maymuspi bukanlah sosok sembarangan dalam peta kepemimpinan. Sebagai purnawirawan Polri, beliau memiliki rekam jejak panjang dalam pengabdian, pernah menjabat sebagai Kapolsek di beberapa wilayah strategis hingga mengakhiri karier di Polda Sumbar pada tahun 2020. Namun, kiprahnya di dunia organisasi olahraga juga tak kalah mentereng dan menunjukkan dedikasi tinggi. Beliau aktif memimpin berbagai cabang olahraga, menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Padang Pariaman, Ketua Porbi, serta Ketua Off Road Kota dan Kabupaten Pariaman. Pengalamannya yang solid sebagai Ketua Harian PBVSI selama hampir dua dekade (1994-2012) menjadi bukti pemahaman mendalamnya terhadap seluk-beluk pembinaan atlet dan pengelolaan organisasi olahraga.

Dalam sesi silaturahmi yang berlangsung santai namun penuh makna tersebut, AKBP (Purn) Maymuspi secara gamblang memaparkan empat misi utama yang menjadi pilar program kerjanya untuk menerjemahkan visi kebersamaan dan prestasi menjadi aksi nyata:

 * Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Atlet Berprestasi: Fokus pada pencarian bakat dan pengembangan potensi atlet secara menyeluruh.

 * Penyiapan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Memadai: Berupaya memenuhi kebutuhan fasilitas latihan dan kompetisi yang layak sesuai standar.

 * Penyusunan Program Pembinaan Atlet yang Berkesinambungan: Membangun sistem pelatihan jangka panjang dari tingkat dasar hingga elit.

 * Sinergi Kuat dengan Pemerintah Daerah: Memastikan kebijakan olahraga sejalan dengan program pembangunan daerah dan mendapat dukungan penuh.

Selain empat misi utama tersebut, Maymuspi juga menggarisbawahi sejumlah program prioritas yang dinilai krusial untuk meningkatkan gairah dan kualitas olahraga daerah. Salah satunya adalah pengadaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) yang direncanakan digelar rutin setiap tahun pada tanggal 10 hingga 17 Agustus, memperebutkan Piala Bupati Cup sebagai stimulan kompetisi internal di tingkat kabupaten. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi kuat dengan DPRD dan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta menjalin hubungan aktif dengan KONI Pusat dan Kemenpora untuk pengembangan infrastruktur dan program nasional yang bisa dimanfaatkan daerah. Tak lupa, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) olahraga melalui pelatihan wasit dan pelatih yang terstandar, serta evaluasi berkala terhadap cabor yang kurang aktif, turut menjadi agenda penting dalam upayanya revitalisasi KONI.

Menyikapi kontestasi yang akan dihadapi dalam Musorkab mendatang, Maymuspi menekankan bahwa proses demokrasi olahraga ini seharusnya menjadi ajang sehat adu gagasan dan solusi terbaik untuk kemajuan olahraga Padang Pariaman, bukan arena perpecahan. “Pesta demokrasi olahraga ini harus menjadi ajang adu gagasan dan solusi. Saya siap membawa perubahan dengan semangat kebersamaan untuk menjadikan KONI Padang Pariaman sebagai lumbung atlet berprestasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” ungkapnya penuh semangat, memancarkan optimisme untuk masa depan olahraga daerah.

Ia juga tak lupa mengajak semua pihak yang terlibat dalam Musorkab, termasuk para pemilih dan kandidat lain, untuk menjaga iklim pemilihan tetap kondusif dan penuh persaudaraan. “Mari kita jaga suasana yang aman dan penuh persaudaraan. Musorkab adalah milik kita bersama untuk kemajuan olahraga daerah,” tegasnya, menekankan pentingnya sportivitas dan kebersamaan di luar arena kompetisi program dan visi.

Dengan munculnya figur-figur potensial yang membawa visi dan misi jelas serta rekam jejak yang mumpuni seperti AKBP (Purn) Maymuspi, Musorkab KONI Padang Pariaman 2025 diprediksi akan berlangsung sengit namun tetap dalam koridor persaingan sehat dan konstruktif. Proses ini diharapkan dapat melahirkan kepemimpinan baru yang mampu membawa organisasi olahraga daerah ini menuju arah yang lebih progresif dan menghasilkan lebih banyak atlet berprestasi di berbagai tingkatan. (Rn) 

MENTAWAI – Tokoh masyarakat Kepulauan Mentawai, Delau, menyampaikan apresiasi atas tindakan tegas Bupati Mentawai, Dr. Rinto Wardana, dalam menertibkan wisatawan asing yang tidak memenuhi kewajiban administratif seperti Surf Tax. Menurut Delau, langkah tersebut merupakan bentuk keberanian pemimpin daerah dalam menjaga marwah hukum dan kedaulatan daerah di sektor pariwisata.

“Kita harus dukung langkah Bupati. Ini bukan soal emosi atau pencitraan, tapi tentang penegakan aturan yang berlaku di daerah kita sendiri. Sudah terlalu lama kita bersikap lunak, sementara pihak luar seenaknya menikmati kekayaan alam Mentawai tanpa kontribusi yang sepadan untuk daerah ini,” tegas Delau, Sabtu (10/5).

Delau menambahkan, kebijakan Surf Tax yang diberlakukan melalui Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2024 merupakan bentuk perlindungan terhadap sumber daya alam dan ekonomi lokal. “Kalau semua turis dibiarkan masuk tanpa tertib administrasi, apa yang akan kita dapatkan? Infrastruktur rusak, sampah menumpuk, dan masyarakat lokal hanya jadi penonton di rumah sendiri,” katanya.

Ia juga menyentil oknum-oknum tertentu yang selama ini terkesan membiarkan atau bahkan melindungi praktik wisata ilegal. “Sudah saatnya kita bersih-bersih. Kalau ada yang merasa terganggu dengan penertiban ini, mungkin dia bagian dari masalah itu sendiri,” ucap Delau.

Lebih jauh, Delau juga menyambut baik rencana Bupati untuk melakukan harmonisasi tarif Surf Tax agar lebih terjangkau, tanpa menghilangkan kontrol atas kawasan wisata. Menurutnya, pendekatan ini akan memberikan keseimbangan antara aspek ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan ketertiban hukum.

"Kalau wisata ini mau tumbuh sehat, kita harus atur. Jangan sampai turis datang seenaknya, bayar tidak, buang sampah sembarangan, dan warga kita hanya kebagian dampaknya. Justru dengan pengaturan ketat, pariwisata kita akan jadi lebih eksklusif dan bermartabat," pungkas Delau. (Adi Kampai) 

PADANG - Festival Juadah yang digelar meriah di Pasar Cubadak, Nagari Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, menjadi sorotan utama dengan kehadiran dua tokoh sentral pemerintahan: Bupati Padang Pariaman dan seorang Wakil Menteri dari kabinet pusat. Kehadiran mereka tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga menjadi sinyal kuat dukungan pemerintah terhadap pelestarian tradisi kuliner Minangkabau dan penguatan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Festival ini sendiri merupakan ajang pameran dan pelestarian aneka juadah atau penganan khas Minang, mulai dari lamang tapai, katupek pical, lamang baluo, hingga berbagai kue tradisional lainnya. Selain suguhan kuliner, acara juga dirangkai dengan penampilan kesenian daerah, lomba masak, dan bazar UMKM. Namun, fokus perhatian tertuju pada interaksi dan pesan yang disampaikan oleh para pejabat tinggi tersebut.

Bupati Padang Pariaman, dalam pidato sambutannya, tak henti-hentinya menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya Festival Juadah. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini memiliki arti penting bagi daerah. "Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan kuliner, tetapi sebuah langkah konkret untuk memperkuat identitas budaya kita sebagai orang Minangkabau," ujar Bupati. Lebih lanjut, ia melihat festival ini sebagai platform strategis untuk mengangkat potensi ekonomi lokal. "Festival ini membuka ruang promosi yang luas bagi para pelaku UMKM kita. Kami punya visi, pasar-pasar tradisional seperti Pasar Cubadak ini bisa bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang berbasis kuat pada nilai-nilai budaya," tambahnya, menekankan harapannya untuk pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pelestarian budaya.

Dukungan senada, bahkan dengan perspektif nasional, datang dari Wakil Menteri yang turut hadir. Dalam sambutannya, beliau secara lugas menyatakan bahwa potensi besar kuliner tradisional Indonesia, termasuk yang ditampilkan di Festival Juadah ini, merupakan bagian tak terpisahkan dari kekuatan ekonomi kreatif bangsa yang wajib terus didukung oleh pemerintah pusat. "Lihatlah betapa kayanya kuliner kita! Festival semacam ini adalah contoh nyata bagaimana budaya dan ekonomi bisa bersinergi secara harmonis," papar Wakil Menteri. Beliau juga memberikan jaminan komitmen pemerintah pusat. "Kami di tingkat pusat berkomitmen untuk mendorong dan memfasilitasi kegiatan serupa agar bisa lebih sering dan masif diselenggarakan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," janjinya, memberikan angin segar bagi pengembangan festival berbasis budaya di masa depan.

Kehadiran dan pernyataan eksplisit dari Bupati Padang Pariaman dan Wakil Menteri ini memberikan bobot politik dan dukungan moril yang signifikan bagi keberlangsungan Festival Juadah. Pesan mereka jelas: bahwa kuliner tradisional bukan hanya soal warisan leluhur, melainkan juga aset ekonomi kreatif yang perlu diberdayakan. Meskipun anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi PKB juga hadir dan menyampaikan dukungan, sorotan utama pada acara ini tertuju pada sinergi pandangan antara pemerintah daerah dan pusat dalam melihat potensi besar yang terkandung dalam festival budaya seperti Festival Juadah di Pasar Cubadak ini. Ini menjadi penanda penting bahwa pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal kini mendapat perhatian serius dari level tertinggi pemerintahan. (Rin) 

PADANG - Di jantung Kota Padang, tepatnya di Auditorium Gubernur Sumatra Barat, gema kewaspadaan menggantung di udara pada Rabu pagi yang cerah, 7 Mei 2025. Ruangan dipenuhi wajah-wajah serius namun penuh tekad – para pemimpin, pengambil kebijakan, dan garda terdepan penanggulangan bencana berkumpul untuk merajut strategi masa depan di tanah yang tak pernah luput dari ancaman gempa, tsunami, hingga erupsi gunung berapi. Ini bukanlah pertemuan biasa; ini adalah Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tahun 2025, sebuah momen krusial untuk memperkuat benteng pertahanan Sumatra Barat dari amukan alam.

Di antara barisan para pemangku kepentingan, tampak sosok Srikandi Ranah Minang, Lisda Hendrajoni, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, yang kehadirannya membawa representasi suara masyarakat di tingkat nasional. Dengan sorot mata tajam dan suara penuh penekanan, Lisda tak sekadar hadir; ia menyerukan urgensi yang mendalam: pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang tak hanya sesaat, namun berkelanjutan, mengakar kuat dalam setiap denyut nadi pembangunan daerah.

"Komitmen kami untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan bencana di Sumatra Barat tak pernah surut," ujar Lisda, kata-katanya memantulkan keprihatinan mendalam terhadap tanah kelahirannya yang menyimpan potensi bencana yang kompleks. Bagi Lisda, keberadaan dan sinergi antarinstansi adalah kunci utama. Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, ini menjadi wadah vital untuk mengukuhkan simpul-simpul koordinasi tersebut.

Suasana rapat kian intens kala Letjen TNI Suharyanto mengambil alih mikrofon. Dengan nada tegas, ia mengingatkan bahwa di tengah relatif tidak masifnya frekuensi bencana nasional dari Januari hingga Mei 2025, kewaspadaan tak boleh mengendur, terutama di wilayah sepaket potensi bencana seperti Sumatra Barat. Prioritas utama tetaplah kesiapsiagaan dan langkah mitigasi proaktif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari pemerintah hingga organisasi relawan yang turut hadir memenuhi ruangan.

"Kita semua sepakat bahwa pencegahan sebelum bencana terjadi itu sangat, sangat penting," ujar Kepala BNPB, menekankan filosofi di balik setiap upaya mitigasi. Rapat koordinasi ini, baginya, adalah sarana strategis untuk memastikan kolaborasi lintas sektor berjalan mulus, bagai orkestra yang memainkan nada penyelamatan jiwa.

Lisda menambahkan dimensi praktis yang tak kalah penting. Ia dengan lugas meminta pemerintah daerah, baik di level kabupaten/kota maupun provinsi, untuk lebih "jemput bola" ke pusat, terutama BNPB RI. Mengajukan proposal bukan akhir dari cerita; ia harus dikawal, diperjuangkan realisasinya, dan tentu saja, diiringi dengan pengawasan dan pelaksanaan yang penuh tanggung jawab di daerah. "Tentu kami di Komisi VIII juga siap menjembatani hal tersebut," tawar Lisda, membuka pintu kerja sama legislatif untuk kelancaran proses ini.

Diskusi kemudian menyentuh ranah kebijakan nasional. Letjen TNI Suharyanto menyampaikan kabar penting: arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang telah menempatkan penanggulangan bencana sebagai bagian integral dari program prioritas nasional, termaktub dalam Asta Cita. Ini bukan sekadar wacana; Presiden menginstruksikan BNPB untuk secara intensif mendampingi pemerintah daerah, termasuk Sumatra Barat, melalui seluruh tahapan penanganan bencana – mulai dari sebelum kejadian (mitigasi), saat darurat, hingga pascabencana (rehabilitasi dan rekonstruksi).

Mengingat luka akibat bencana besar yang melanda Sumatra Barat pada Mei 2024 lalu masih terasa, BNPB tidak tinggal diam. Suharyanto menyebutkan berbagai bentuk bantuan telah disalurkan, tak hanya logistik kesiapsiagaan untuk masa mendatang, tetapi juga bantuan vital pascabencana. Pembangunan tempat pengungsian sementara dan distribusi logistik darurat di berbagai kabupaten dan kota menjadi bukti nyata kehadiran negara di saat-saat sulit.

Rapat koordinasi pun usai, meninggalkan gaung komitmen yang kuat di antara para peserta. Dari Auditorium Gubernur, pesan itu menggema: Sumatra Barat mungkin bersemayam di cincin api Pasifik, namun dengan sinergi yang kokoh antara pemerintah pusat, daerah, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat, kesiapsiagaan adalah kunci untuk merajut masa depan yang lebih tangguh dan aman di Ranah Minang. Langkah-langkah konkret yang disepakati hari itu diharapkan menjadi fondasi kokoh untuk menghadapi tantangan kebencanaan di tahun 2025 dan generasi mendatang. (Irmon) 

Kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera di Padang Panjang (Foto: Al Wartawan Online Dirgantara)

PADANG PANJANG - 6 MEI 2025 — Sebanyak 12 orang penumpang tewas dalam kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025) pagi. Bus yang berangkat dari Medan menuju Bekasi ini terguling di kawasan perbukitan sebelum memasuki Kota Padang Panjang, diduga akibat rem blong saat melintasi jalur menurun dan curam.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Dari total 35 penumpang yang berada dalam bus, 12 di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara 23 lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

“Bus mengalami rem blong saat menuruni turunan tajam. Seluruh korban, baik yang selamat maupun meninggal dunia, telah berhasil dievakuasi,” ujar AKBP Kartyana.

Kanit Patroli Satlantas Polres Padang Panjang, Aiptu Indra, menambahkan bahwa jenazah para korban telah dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk proses identifikasi. Hingga Selasa sore, pihak rumah sakit telah berhasil mengidentifikasi seluruh korban tewas.

Identitas 12 Korban Tewas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang:

Atas Silaen (30) — Warga Kelurahan Lumban Pinasa, Habinsaran, Toba, Sumatera Utara.

Aryudi (38) — Warga Bangun Sari, Tanjung Morawa, Deli Serdang.

Nurul Mayasari (30) — Asal Banglas Barat, Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau.

Meleaki Sinaga (74) — Dari Negeri Dolok, Dolok Panribuan, Simalungun.

Desrita Nainggolan (50) — Warga Sipolha Horisan, Simalungun.

Romaida Sitanggang (74) — Tinggal di Sipolha Horisan, Simalungun.

Karmina Gultom (74) — Dari Negeri Dolok, Dolok Panribuan, Simalungun.

Etrick Gustaf Wenas (26) — Warga Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sri Rejeki (36) — Dari Bencahlesung, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Rema Andini Pane (1,5 tahun) — Bayi perempuan asal Pekanbaru.

Naufal Rehan Pane (6 tahun) — Bocah lelaki asal Pekanbaru.

Riski Agustini Lubis (32) — Identitas lengkap sedang ditelusuri lebih lanjut.

Sorotan terhadap Keselamatan Transportasi Umum

Tragedi ini kembali memicu kekhawatiran masyarakat terhadap aspek keselamatan transportasi umum antarprovinsi. Dugaan rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan maut ini, yang menambah daftar panjang kasus serupa akibat kelalaian teknis dan lemahnya pengawasan armada.

“Pengecekan rutin kendaraan dan kelayakan teknis harus benar-benar diperketat. Ini bukan sekadar kecelakaan, ini soal nyawa,” ujar seorang warga yang menyaksikan proses evakuasi di lokasi kejadian.

Masyarakat dan pihak keluarga korban mendesak Kementerian Perhubungan serta Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap perusahaan bus lintas Sumatera, termasuk pengecekan rekam jejak perawatan armada mereka.

Duka Mendalam dan Luka Kolektif

Suasana duka mendalam menyelimuti ruang jenazah RSUD Padang Panjang. Tangis keluarga korban pecah saat jenazah satu per satu dikenali dan diserahkan untuk dimakamkan. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama dalam sistem transportasi publik. (Bud)


HP-Agam ( Sumbar
). Masyarakat dan Pemuda Nagari Kamang Tangah Anam Suku berjibaku dalam perbaikan gorong-gorong pakan sinayan Sabtu (03/05/2025).


Kondisi gorong-gorong ini dalam beberapa bulan terakhir rusak sehingga tidak dapat berfungsi mengalirkan air dari permukiman sekitar. Akibatnya terjadi genangan air pada ruas jalan dan pakan sinayan.


Oleh karena itu warga dan Perwakilan pemuda berinisiatif untuk mengambil tindakan cepat agar masalah ini tidak semakin parah dan berdampak pada kesehatan serta kenyamanan lingkungan.


Warga bahu-membahu secara swadaya mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan untuk perbaikan gorong-gorong, Anggaran perbaikan ini menggunakan dana KAS pakan sinayan, melalui proses musyawarah dengan pengurus pakan dan wali nagari.



Para perwakilan pemuda dan masyarakat, antara lain nyiak Riadi, wan kumis, jafren, m.haikal, Adri, Anto, J.Dt.bilang dan Hainan, juga pengurus pakan m.nasir.


Nyiak Riadi mengungkapkan, inisiatif perbaikan ini merupakan hasil musyawarah warga setempat yang prihatin atas tidak berfungsinya gorong gorong sebagai saluran air.


“Ini contoh nyata bagaimana kebersamaan bisa menyelesaikan masalah. Dengan adanya perbaikan gorong-gorong ini, kita tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan antar warga,” ujarnya.


Dengan selesainya perbaikan gorong-gorong ini, dirinya berharap tidak terjadi lagi genangan air di lingkungan pasar atau pakan sinayan berada dalam satu lingkungan dapat berjalan lancar kembali.


Hal senada juga di ungkapkan Wali Nagari Kamang Tangah Anam Suku Zulkhiyar “Kami berharap perbaikan gorong gorong ini dapat menjadi solusi bebasnya genangan air di wilayah sekitar sehingga warga yang beraktivitas merasa nyaman,” pungkasnya. # FJR

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.